Haedar Nashir: AIK bisa menjadi kunci landasan kemajuan UAD bagi peradaban keumatan
Kamis, 22/12/2022, Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir menghadiri dan memberikan sambutan dalam Resepsi Milad ke-62 UAD. Dalam sambutannya, selain mengucapkan rasa sukur atas perkembangan dan kemajuan UAD di berbagai bidang, beliau juga menyatakan bahwa UAD sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah perlu kembali mempertegas ruh Kemuhammadiyahannya, sebagai basis identitas kampus Islami.
Domain agama semestinya selalu menarik untuk diterjemahkan ke dalam bahasa kehidupan umat manusia. Sehingga tugas dari perguruan tinggi perlu bekerja secara saintifik mengembangkan pendekatan dan pengkajian secara intensif terhadap agama Islam.
Berbicara ttg beragama, paling tidak ada dua wilayah, yaitu wilayah normatif & muamalah. Keduanya memiliki kandungan nilai transformatif. Penilaian pandangan akidah dan muamalah kita memang masih cenderung fi’il madhi masa lampau. Sehingga perlunya adanya penyegaran akidah transformatif. Ahmad Dahlan dan Ali Asghar sebelumnya telah memulai dg pandangan teologi pembebasan, values kita sbg Islam berkemajuan, yaitu AIK dg memahami Islam dg keseimbangan bayani-irfani-burhani. Jika teknologi bisa berkembang pesat dan nalar manusia modern yg bisa melampaui zaman, seharusnya agama bisa membimbing kehidupan manusia. Makna Solihun likulli zaman wa makan akan relevan jika agama bisa menjadi inspirasi dan panduan dalam kehidupan peradaban manusia. Seringkali munculnya olok-olok atas agama dan gelombang meninggalkan agama, sebetulnya bentuk dari bagaimana agama sering sulit dipertemukan dengan perkembangan zaman.
Kita berharap nilai-nilai AIK menjadi kunci dalam pembelajaran berharga di lingkungan PTMA. Agar melahirkan insan-insan berkemajuan yg siap menjadi pemimpin transformatif di masa depan, sekaligus menggapai “orientasi langit” yaitu ridho Allah atas semua usaha kita.
*Disarikan oleh Arif Rahman dari sambutan Ketum PP Muhammadiyah, Prof.Dr. Haedar Nasir dalam Milad ke 62 UAD