Resmi Berdiri! Prodi S3 Studi Islam UAD Jadi Tonggak Baru Ijtihad dan Tajdid Keilmuan
FAI News – Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) kembali menorehkan sejarah penting dalam pengembangan akademik dan keilmuan Islam. Pada Sabtu, 19 April 2025, bertempat di Amphiteater Museum Muhammadiyah, yang dihadiri oleh BPH UAD, Senat UAD, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T., Dekan FAI UAD Dr. Arif Rahman, M.Pd.I., serta Wakil Dekan FAI UAD Ferawati, S.S., S.Psi., M.Hum., dan Dr. Yoyo, S.S., M.A. UAD secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) pendirian Program Studi Studi Islam jenjang doktor dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
Penyerahan SK tersebut disambut hangat oleh Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., yang turut memberikan sambutan dalam momen bersejarah tersebut. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Kementerian Agama, khususnya kepada Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, atas diserahkannya SK yang telah dinantikan selama 3 hingga 4 tahun terakhir.
“UAD merupakan salah satu dari 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia, dan pendirian Program Doktor Studi Islam ini adalah langkah strategis dalam mewujudkan visi besar persyarikatan Muhammadiyah,” ujar Prof. Muchlas.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa pendirian program ini merupakan implementasi nyata dari Risalah Islam Berkemajuan yang dihasilkan dalam Muktamar Muhammadiyah di Solo. Lima karakteristik utama Islam Berkemajuan—berlandaskan tauhid, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, menghidupkan ijtihad dan tajdid, mengembangkan wasathiyah , serta mewujudkan rahmat bagi semesta alam—menjadi fondasi penting dalam perjalanan akademik prodi ini.
“UAD memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pusat dari seluruh implementasi Risalah Islam Berkemajuan, terutama dalam menghidupkan semangat ijtihad dan tajdid. Program Doktor Studi Islam ini adalah salah satu langkah sistematis untuk mewujudkan itu,” tambahnya.
Tak hanya itu, Prof. Muchlas juga menyinggung visi keilmuan UAD yang dikenal dengan istilah tauhidul ‘ilm atau unifikasi ilmu pengetahuan. Melalui program doktor ini, diharapkan upaya integrasi antara ilmu-ilmu keislaman dan ilmu umum dapat semakin tajam dan aplikatif. (Fia)