FAI UAD Resmi Luncurkan Ujian Standarisasi Kemampuan Bahasa Arab “Ikhla’”
Yogyakarta – Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) resmi meluncurkan ujian standarisasi kemampuan Bahasa Arab bertajuk “Ikhla’” (اختبار اللغة العربية) pada, 10–11 Juli 2025. Ujian ini merupakan terobosan terbaru dalam pengukuran kompetensi Bahasa Arab bagi mahasiswa non-penutur asli yang dirancang berbasis Computer Based Test.
Ikhla’ hadir sebagai instrumen pengukuran kemampuan Bahasa Arab seperti TOAFL (Test of Arabic as a Foreign Language) di berbagai perguruan tinggi lainnya. Dirancang khusus oleh FAI UAD bekerja sama dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab, Ikhla’ menjadi bentuk komitmen akademik dalam menghadirkan sistem evaluasi kebahasaan yang objektif, terstandarisasi, dan profesional.
Ujian ini dikembangkan melalui proses panjang dengan melibatkan para pakar Bahasa Arab, baik dari kalangan akademisi internal maupun eksternal. Ikhla’ menguji empat keterampilan utama berbahasa Arab: istima’ (menyimak), qira’ah (membaca), Qawa’id (struktur bahasa), dan mufradat (kosa kata), sehingga memberikan gambaran menyeluruh terhadap kemampuan peserta dalam memahami dan menggunakan Bahasa Arab.
Peluncuran perdana Ikhla’ dilaksanakan di Laboratorium Bahasa FAI UAD dan diikuti oleh 55 peserta yang terbagi dalam lima periode tes selama dua hari. Antusiasme peserta terlihat dari tingginya partisipasi dan kesiapan teknis yang matang dari panitia pelaksana.
Dr. Arif Rahman, M.Pd., selaku Dekan FAI UAD, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya peluncuran ujian Ikhla’. “Alhamdulillah, pelaksanaan Ikhla’ berjalan lancar sesuai dengan rencana. Ini adalah langkah strategis FAI UAD dalam menciptakan ekosistem akademik yang unggul dalam bidang Bahasa Arab. Kami berharap, ke depan Ikhla’ bisa menjadi rujukan standar nasional, bahkan internasional, bagi pengujian Bahasa Arab di Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dr. Yoyo, M.A., dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab sekaligus salah satu penggagas Ikhla’, turut menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian ini. “Peluncuran Ikhla’ adalah momentum penting dalam sejarah FAI UAD. Kami berharap, Ikhla’ dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai alat ukur yang kredibel dalam menilai kemampuan Bahasa Arab mahasiswa maupun masyarakat luas,” ucapnya.
Salah satu peserta ujian mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya Ikhla’. “Selama ini, kami harus mengikuti ujian TOAFL di luar kampus. Sekarang, dengan adanya Ikhla’, kami merasa sangat terbantu dan bangga karena FAI UAD sudah memiliki standar ujian sendiri. Semoga ke depan Ikhla’ bisa menjadi nilai tambah dalam dunia akademik maupun profesional,” ungkapnya.
Dengan peluncuran Ikhla’, FAI UAD menunjukkan konsistensinya dalam inovasi akademik dan peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam penguasaan Bahasa Arab. Ujian ini diharapkan dapat menjadi standar acuan di lingkungan UAD dan lebih luas lagi di ranah perguruan tinggi nasional.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!