Mahasiswa PAI UAD Raih Pengalaman Berharga dalam Kegiatan PLP di Sekolah Muhammadiyah Bantul dan Pleret
FAI NEWS – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di sejumlah sekolah Muhammadiyah. Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk mengintegrasikan teori perkuliahan dengan praktik nyata di sekolah, sekaligus membentuk kompetensi dan identitas sebagai calon pendidik.
Salah satu peserta, Fani Rahmawati, menjalani PLP di SMP Muhammadiyah Bantul. Ia mengaku banyak mendapatkan pengalaman berharga, mulai dari membangun kedekatan dengan guru dan siswa, hingga terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah.
“Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat saya bisa berkolaborasi dengan anak-anak Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dalam menyelenggarakan lomba. Dari situ saya belajar pentingnya kerja sama, diskusi, dan berbagi ide,” ungkap Fani.
Selain itu, ia juga berkesempatan mengikuti pengajian tahunan bersama guru, siswa, staf, dan wali murid, yang menurutnya menumbuhkan rasa kekeluargaan di lingkungan sekolah. Meski harus menghadapi tantangan perjalanan panjang Magelang–Yogyakarta setiap hari, Fani menegaskan bahwa pengalaman tersebut mengajarkannya disiplin, tanggung jawab, dan komitmen sebagai calon guru.
Sementara itu, Saukina Salsabila Putri yang melaksanakan PLP di SMP Muhammadiyah Pleret, menuturkan bahwa interaksi langsung dengan siswa menjadi pengalaman paling berharga.
“Saya belajar bagaimana menyampaikan materi PAI yang menarik, mengasah keterampilan komunikasi, serta melatih kesabaran menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda. Bimbingan guru pamong juga sangat membantu dalam menghubungkan teori dari kampus dengan praktik di kelas,” jelasnya.
Meski menghadapi tantangan dalam manajemen waktu dan strategi menghadapi keragaman siswa, Saukina menilai hal tersebut justru menjadi sarana pembelajaran untuk membuat perencanaan yang matang dalam pembelajaran.
Koordinator PLP Prodi PAI, Ibu Anas, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki fungsi strategis bagi mahasiswa. PLP bukan hanya ajang praktik mengajar, tetapi juga wadah pembentukan identitas keguruan.
“Melalui PLP, mahasiswa tidak hanya melatih keterampilan perencanaan dan strategi pembelajaran, tetapi juga belajar bersikap reflektif, menumbuhkan kepercayaan diri, serta membangun profesionalisme sebagai calon guru PAI,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa PLP menghadirkan tantangan tersendiri, seperti keselarasan kurikulum dengan kebutuhan sekolah, kompetensi dosen pembimbing dan guru pamong, serta inovasi pembelajaran agar tidak sekadar rutinitas. Namun, sekolah mitra justru merespons positif, karena kehadiran mahasiswa PLP mampu membantu proses pembelajaran, administrasi, hingga kegiatan keagamaan, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan guru.
Dengan berbagai pengalaman yang diperoleh mahasiswa, kegiatan PLP diharapkan dapat terus menjadi sarana efektif dalam mencetak pendidik PAI yang profesional, inovatif, dan berintegritas. (Da)