Seminar Nasional PBS FAI UAD: Peluang dan Tantangan SDM Perbankan Syariah di Era Industri 4.0
YOGYAKARTA – Program Studi Perbankan Syariah (PBS) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menggelar Seminar Nasional dengan tema “Peluang dan Tantangan SDM Perbankan Syariah di Era Industri 4.0” di Hotel Rose In Yogyakarta, Sabtu (17/11). Seminar Nasional ini merupakan rangkaian dari acara Shariah Economic Festival (SEF) yang diadakan oleh Program Studi PBS UAD. Pemateri pada seminar nasional kali ini pakar Ekonomi Islam dan Direktur dari Karim Business Consulting, yaitu Adiwarman A. Karim, M.B.A., MAEP dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Syafiq M. Hanafi, M.Ag. Dengan moderator Ibu Sartini, M.S Acc., Ph.D.
Ketua Program Studi Perbankan Syariah, Akhmad Arif Rifan, M.S.I berharap seminar nasional yang digelar untuk pertama kali ini bisa dilanjutkan dan bisa terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya. “Saya mengapresiasi seminar nasional ini yang menjadi seminar nasional pertama kali untuk prodi PBS yang baru berusia dua tahun dengan dua angkatan mahasiswa 2017 dan 2018,” ujar Arif Rifan dalam sambutannya. Kaprodi juga menambahkan, salah satu harapan besar dari prodi PBS ini adalah langkah-langkah awal perjalanan PBS dengan mengundang tokoh Ekonomi Islam, salah satunya Pak Adiwarman Karim dan Alhamdulillah keinginan tersebut sudah tercapai.
Dekan FAI UAD, Nur Kholis, M.Ag juga berharap agar PBS terus melangkah maju dan bisa mengejar kakak-kakaknya (prodi lain di FAI UAD) yang berdiri lebih awal dari PBS. “PBS merupakan Prodi termuda yang ada di FAI UAD, akan tetapi perkembangan dari PBS dalam dua tahun ini sudah bisa dirasakan, PBS seakan-akan lari dan melesat untuk segera bisa membersamai langkah dari prodi-prodi yang ada di FAI ini”. Setelah memberikan kata sambutan Dekan membuka kegiatan SEF ini dan dilanjutkan dengan penanda tanganan MoU antara FAI UAD dengan FEBI UIN Sunan Kalijaga.
Dr. Syafiq M. Hanafi, M.Ag dalam pemaparannya menjelaskan bagaimana peran perguruan tinggi dalam menyiapkan SDM Bank Syariah di Era Industri 4.0. Sebagaimana diketahui bahwa Era Industri 4.0 menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Perguruan tinggi dan program studi Bank Syariah sudah harus mengarahkan mahasiswanya untuk terampil dalam teknologi, khususnya berhubungan dengan jasa, layanan yang bersifat virtual. Hampir semua bank-bank di Indonesia melakukan inovasi dengan menggunakan internet banking, dengan berbagai software yang mereka ciptakan.
Lebih lanjut, Adiwarman A. Karim dalam materi yang disampaikannya lebih memfokuskan bahwa peluang dan tanganan SDM bank syariah era industri 4.0 ini kepada distinction. Distinction sendiri merupakan keunikan, ciri khas dan identitas yang berbeda yang dimiliki oleh suatu individu/organisasi/kelompok tertentu. Adiwarman menambahkan dengan memiliki keunikan dan ciri khas sendiri akan menjadi nilai tambah bagi individu atau suatu organisasi. Dan ini yang akan menjadi daya tarik tersendiri yang akan membuat sesuatu tersebut menjadi dikenal, dibutuhkan dan dicari. Kemudian Bang Adi (sapaan akrab Adiwarman A. Karim) memberikan pesan kepada prodi PBS FAI UAD untuk terus maju berjalan walaupun prodi baru, akan banyak pembelajaran yang didapatkan nantinya untuk pengembangan prodi PBS sendiri. Hidup itu seperti sedang menaiki sebuah sepeda, kalau ingin terus berjalan silahkan terus dikayuh pedal sepedanya agar tidak terjatuh dan diam di tempat. (MA)