Revitalisasi FAI di Era Disruptif
Yogyakarta – Revitalisasi Fakultas Agama Islam (FAI) harus menguasai dan mengaplikasikan teknologi. Tentu saja dengan menguasai teknologi berbasis agama.
Materi-materi agama harus dikemas dan diolah dengan pendekatan teknologi terbaru. Misalnya dengan membuat paket dakwah 1-2 menitan. Paket dakwah yang pendek, komunikatif dan aktual. Demikian diingatkan Prof Dr Ir Imam Robandi MT, dosen Departemen Teknik Elektro ITS Surabaya dalam Kuliah Umum di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ringroad Selatan, Tamanan Bantul, Jumat (22/03/2019).
Kuliah Umum bertema ‘Revitalisasi Fakultas Agama Islam/FAI di Era Disruptif’ diberi pengantar Nur Kholis MAg (Dekan FAI-UAD). Kuliah umum dengan moderator Pribawa E Pantas MEK
Menurut Imam Robandi, dakwah era digital harus diolah dengan teknologi informasi. Audio visual harus dikuasai. “HP itu nyawamu, HP itu datamu,” ujarnya. Era sekarang orang harus belajar dan menguasai teknologi. Itu keharusan, tidak mau hanya akan tertinggal dan cuma jadi penonton,” katanya.
Ditegaskan, tidak mau belajar hanya jadi penonton. Siapapun yang bisa memanfaatkan peluang dengan menguasai teknologi bisa sukses. Kuncinya, kuasai teknologi terbaru. “Teknologi terus berkembang harus belajar dan jangan mau tertinggal. Syaratnya harus belajar,” katanya lagi.
Pada bagian lain, Imam Robandi mengamati, masyarakat masih ‘under level techology’. Maka dogma agama sering berseberangan dengan teknologi itu sendiri. Teknologi dimusuhi dianggap mudarat. Seharusnya, tidak punya pikiran buruk terhadap teknologi, manfaatkan sisi positifnya untuk kepentingan dakwah lebih luas. (Jay)