FAI UAD Jadi Tuan Rumah ISESCON 8
Yogyakarta – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Kolej Universiti Islam Antar Bangsa Selangor (KUIS) Malaysia. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. dan Rektor KUIS Malaysia Prof. Dato’ Halim Taimuri, Ph.D.
Pada penandatanganan tersebut juga berlangsung pembukaan 8th ISESCO Regional Conference (ISESCON) 2019. ISESCON merupakan agenda dari Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO) guna membahas masalah pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam Islam.
Acara yang digelar di Aula Islamic Center Senin (17-6-2019), dihadiri peserta dari Indonesia, Tiongkok, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Malaysia. Pada kesempatan ini UAD dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan ISESCON 2019.
Kasiyarno dalam sambutannya mengucapkan terima kasih ISESCO telah memberi kepercayaan kepada UAD sebagai tuan rumah penyelenggara ISESCON ke-8 tahun 2019.
“Kami berharap konferensi yang diikuti peserta dari berbagai negara dapat memberi sumbangsih yang baik khususnya bagi perkembangan Islam. Selain itu, semoga dengan konferensi ini dapat menambah pengalaman, pengetahuan, dan relasi,” terangnya.
Menyikapi tema yang diusung konferensi terkait bahasa Arab, Kasiyarno juga mengharapkan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia semakin baik dan semakin banyak yang menguasai.
Sementara perwakilan ISESCO pusat Dr. Adell Buraowi mengungkapkan, bahasa Arab merupakan bahasa yang penting. Sebab bahasa Arab adalah bahasa Alquran. “Ke depan kami mengajak negara-negara Islam untuk bekerja sama memperluas cakupan penggunaan bahasa Arab. Tidak hanya untuk percakapan, tapi juga bisa ke riset maupun penelitian,” jelasnya.
Di sisi Lain, Dato’ Halim Taimuri menjelaskan, konferensi ini sangat penting untuk mengembangkan bahasa Arab serta meningkatkan kerja sama pengembangan studi bahasa Arab, khususnya di wilayah Asia Tenggara.
“Pada kesempatan ini kami meneken MoU dengan UAD. Ini merupakan MoU kedua dan juga implementasi langsung kerja sama pengembangan bahasa Arab. Selain itu juga akan ada pertukaran pelajar maupun pengajar, serta riset bersama.” (ARD)