TOT Ala Perbankan Syariah UAD
Yogyakarta, FAI TERKINI – Program studi Perbanksan Syariah UAD telah menyelenggarakan acara Training of Trainer (TOT) Program Studi Perbankan Syariah. Kegiatan ini diikuti oleh 35 mahasiswa yang dipilih melalui proses seleksi. Bertempat di Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Sleman. Acara pelatihan ini merupakan salah program kerja dari prodi Perbankan Syariah, diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini mahasiswa bisa menjadi trainer handal dan profesional. Pelatihan kali ini bertemakan “Menjadi Bankir Syariah Handal dan Trainer Profesional”.
Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, para peserta TOT sudah berkumpuldi depan Masjid Islamic Center UAD bersiap untuk berangkat menuju Desa Wisata Pulesari. Pada pukul 07.30 para peserta berangkat menggunakan bus. Sekitar pukul 09.00 para peserta TOT tiba di Desa Wisata Pulesari. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Pembacaan Al-Quran sendiri dilantunkan oleh salah satu peserta TOT. Setelah pembacaan Al-Quran, ada sambutan sekaligus pembukaan acara dari dekan FAI UAD yaitu Dr.H.Nur Kholis M.Ag,. Acara yang pertama yakni materi yang disampaikan oleh Bapak Hendra Darmawan yang membahas tentang Perkaderan ala Rasulullah SAW. Acara berikutnya adalah ISHOMA dilanjutkan materi kedua yang disampaikan oleh Bapak Gatot Sugiharto dengan tema “To Be A Great Trainer” pada materi ini kita dituntun untuk menganalisis apa saja yang harus dimiliki trainer hebat. Dan materi terakhir disampaikan oleh Bapak Ananto Asworo dengan tema “Manajemen Teori dan Praktik”.
Setelah shalat Isya, para peserta TOT makan malam bersama. Semua peserta memakan dengan lahap santapan enak yang telah disediakan. Pada saat itu nasi uduk dan teman-temannya memang terlihat begitu. Enak karena kebersamaan, kebersamaan memang selalu menang banyak dalam hal apapun. Acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD). Disini peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok membahas konsep acara dan panitia bayangan untuk OPAK 2019, setiap grup juga diminta untuk membuat yel-yel dan tagline untuk acara OPAK 2019. Setiap grup mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka, masing-masing grup memiliki konsep yang berbeda-beda dan menarik. Setelah semua grup mempresentasikan hasil diskusinya, kegiatan hari pertama ini ditutup dengan api unggun dan membakar jagung. Semakin larut acara ini semakin seru dimeriahkan dengan iringan musik.
Pagi harinya, Minggu 06 Oktober 2019 kegiatan dibuka dengan melaksanakan senam pagi pada pukul 05.30 WIB. Dilanjutkan dengan outbond yang didampingi oleh tim semut. Kemudian dilanjutkan oleh outbond yang didampingi oleh tim dari desa wisata Pulesari. Outbond yang disediakan diantaranya jembatan goyang, hujan buatan, jaring laba-laba, susursungai dan lain sebagainya. Semua peserta TOT mengikuti jalannya kegiatan dengan antusias dan gembira. Pukul 13.00 acara Training of Trainer ditutup oleh Kaprodi Perbankan Syariah, Bapak Dwi Santosa Pambudi S.E.I.,M.E.I. Para Peserta sampai kembali di UAD pukul 15.00 WIB. Semoga acara Training of Trainer ini dapat membuat para peserta menjadi lebih percaya diri dan dapat menjadi trainer dari Prodi Perbankan Syariah UAD untuk acara-acara kedepannya.

Yogyakarta,
MUMTASH dilaksanakan selama dua hari, diawali dengan opening ceremony pada hari Sabtu, pukul 20.00 dan disambung dengan lomba pada hari ahad 15 Desember 2019. Dan pada tanggal 23 November telah dilaksanakan grand launching MUMTASH, mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Prospek Tantangan Sarjana Hadis Masa Kini” dengan pembicara Prof. Dr. Nawir Yuslem, M.A, dan Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Nur Kholis, M.Ag. sebagai upaya menyongsong kegiatan akbar dari Himpunan Mahasiwa Program Studi Ilmu Hadis UAD.
Opening Ceremony MUMTASH dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Nur Kholis, M.Ag dan Perwakilan dari dosen Ilmu hadis. Dalam sambutannya dekan menyampaikan rasa bangga pada jajaran panitia yang telah berupaya keras untuk bisa mengadakan kegiatan yang cukup memberikan dampak positif pada prodi, dan harapan kegiatan mumtash setiap tahun bisa lebih baik lagi, “Mumtash ke tiga lebih baik dari mumtash kedua, mumtash keempat lebih baik dari mumtash ketiga, dan mumtash yang akan datang harus lebih baik dari mumtash sekarang” ucapnya saat menyampaikan sambutan.
Yogyakarta, 
Yogyakarta,
Yogyakarta,
Yogyakarta,
Dr. Nur Kholis, M.Ag., Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) dalam sambutannya menyampaikan kepada para mahasiswa yang hadir, betapa sulitnya menghadirkan Prof. Suyanto sebagai narasumber maka besar harapannya kehadirannya bisa dimanfaatkan maksimal, mahasiswa dihimbau untuk bisa mengikuti kegiatan kuliah umum dengan sebaik-baiknya sehingga materi yang akan disampaikan bisa ditangkap dan dapat diaktualisasikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selanjutnya, Prof. Suyanto, Ph.D. sebagai narasumber dalam materi kuliah umumnya menyampaikan bahwa keadaan dahulu sudah berbeda dengan keadaan sekarang. Masa sebelum revolusi industri 4.0 ilmu didapat dengan cara berjuang dengan sekuat tenaga, berbeda dengan sekarang semua ilmu sudah ada digenggaman tinggal bagaimana kita mau memakai ilmu tersebut atau tidak. Prof. Suyanto memberikan contoh dengan menggajak para peserta kuliah umum membuka google dan memerintahkan mengetik cara membangun keluarga yang sakinah, dengan penuh antusias para peserta mengikuti intruksi dari Prof. Suyanto dan kemudian diminta untuk membacanya. Prof. Suyanto melanjutkan pesannya, ilmunya sudah ada dan dengan mudah didapatkan, namun yang menjadi pertanyaan maukah kita merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari situlah mahasiswa PAI seharusnya tertantang dengan revolusi industri 4.0, ilmu yang sudah ada digenggaman bagaimana menanamkan karakter untuk merealisasikan ilmu yang sudah ada.
Yogyakarta, 
