Yogyakarta, FAI TERKINI – Sebagai tindaklanjut dari perkembangan yang berkelanjutan di dunia pendidikan, yakni konsep Pendidikan 4.0 dan bahkan sekarang menuju Pendidikan 5.0, maka Fakultas Agama Islam yang dalam kesempatan kali ini digagas oleh Prodi Pendidikan Agama Islam, menyelenggarakan acara Workshop Review Kurikulum selama 2 (dua) hari dimulai dari Hari Senin (04/11/2019) di Wisma Sargede. Acara yang berlangsung formal tersebut menghadirkan pimpinan Badan Pengembangan Akademik (BPA) Universitas Ahmad Dahlan, Drs. Ishafit, M.Si. sebagai narasumber utama terkait materi pengembangan kurikulum institusional dan juga perwakilan pimpinan Lembaga Pengembangan dan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan, Rahmadi Wibowo Suwarno Lc., M.A., M.Hum. sebagai narasumber utama terkait materi pengembangan kurikulum Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang sesuai dengan visi dan misi Universitas Ahmad Dahlan.
Workshop review kurikulum ini bertujuan untuk meninjau kembali kurikulum Prodi sekaligus persiapan menuju akreditasi Prodi PAI UAD yang tahun ini sudah memasuki TS-1 persiapan akreditasi ulang. Maka selain memperoleh berbagai masukan pengembangan kurikulum, Prodi PAI juga memperoleh informasi terbaru mengenai perubahan kurikulum yang menjadi kebijakan dari LPSI UAD. Di antara beberapa perubahan tersebut adalah mengenai model derivasi dan penamaan mata kuliah AIK dan juga kewajiban untuk senantiasa tilawah sebelum memulai mata kuliah apapun di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan.
Diskusi panel yang menjadi salah satu sesi utama dalam review kurikulum, menjadi wadah bagi para dosen PAI UAD untuk mengungkapkan kegelisahan maupun ketidaktahuannya terkait pengembangan kurikulum selama ini. Harapannya, acara serupa dapat menjadi agenda seluruh Prodi di lingkungan Fakultas Agama Islam agar setiap Prodi mampu mengarahkan pembuatan dan pengembangan kurikulumnya sesuai dengan yang diharapkan oleh Universitas Ahmad Dahlan. (nik)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/72706418_712576322588704_145246420559133788_n.jpg800800niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-11-04 09:48:152019-12-21 17:15:40Peninjauan Kurikulum PAI 4.0 Berbasis AIK
Yogyakarta, FAI TERKINI – Program studi BSA, FAI UAD secara khusus telah mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk menjadi kontingen pada ajang perlombaan dengan tajuk FIKAR (Festival Khazanah Arab) yang ke-2. Kegiatan tersebut merupakan program kerja tahunan yang digagas langsung oleh HMJ dan fakultas adab dan bahasa di IAIN Surakarta. Fikar merupakan kegiatan yang mencakup dua acara besar, yaitu perlombaan dan talkshow. Perlombaan yang diadakan tentunya berbagai hal yang berhubungan dengan Bahasa Arab Se-Jawa Tengah dan DIY. Pelaksanaan kegiatan ini adalah tanggal 30 sampai 31 Oktober 2019. Beberapa jenis perlombaan yang diikuti oleh Prodi BSA UAD diantaranya adalah lomba debat dan menyanyi bahasa arab.
Alhamdulillah, atas segala dukungan dan doa dari berbagai pihak, serta tentunya kerja keras dan ikhlas dari kontingen, akhirnya tim dari BSA UAD yang terdiri dari satu tim debat Arab dan 1 orang menyanyi Arab menjadi juara. Kontingen BSA UAD memperoleh Juara I untuk Nyanyi Bahasa Arab dan Juara III untuk Debat Arab.
Semua prestasi yang diraih ini tentunya bukanlah hasil instan, melainkan merupakan proses panjang dan keuletan dari peserta dalam mengasah kemahiran mereka. Untuk bidang menyanyi Arab umpamanya, peserta dilatih secara intentif oleh mentor handal dari UAD (nik).
Yogyakarta, FAI TERKINI –Bukti nyata pengabdian untuk negeri tercinta telah digagas oleh salah satu mahasiswi dari Program Studi Perbankan Syariah, FAI UAD bernama Liawati dalam acara pengabdian berskala internasional bertajuk Sociotrip #1 Singapura-Bintan.
Kegiatan SOCIOTRIP EXPEDITION #1 merupakan program fully funded pemberdayaan kepada masyarakat di Indonesia khususnya daerah-daerahyang berada di lingkar terdepan. SocioTrip sendiri adalah sebuah platform komunitas di Indonesia yang bergerak untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan empowerment, pelatihan serta pembekalan para peserta dengan kemampuan pemberdayaan masyarakat berskala internasional.
Liawati, seorang mahasiswi PBS FAI yang masih duduk di semester 5 ini, menjadi salah satu peserta dalam kegiatan pengabdian berskala internasional tersebut. Hal itu tentunya patut mendapat apresiasi yang luar biasa karena sudah mengharumkan nama prodi, fakultas, bahkan universitas.Kegiatan-kegiatan positif seperti inilah yang terus didorong oleh pihak Fakultas, agar menjadi budaya baik yang mengakar kuat di semua prodi yang berada di FAI. (nik)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Screenshot_3.png395606niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-30 14:57:102019-12-21 17:16:46PBS Siapkan Mahasiswa Pengabdi Untuk Pelosok Negeri
Yogyakarta, FAI TERKINI – Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD)menyelenggarakan diskusi dan bedah buku yang bertajuk Menapak Jalan Dakwah di Bumi Barat pada hari Sabtu (26/20/2019) di Gedung Amphitarium Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Buku biografi pemikiran yang menjadi topik utama pembahasan diskusi merupakan karya besar Imam Shamsi Ali, beliau adalah imam besar Masjid New York. Diskusi dibuka dengan bacaan tilawah dari salah satu mahasiswa, yakni Yuyun Wardatunnisa, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan buku oleh narasumber utama, Imam Shamsi Ali. Dalam acara bedah buku kali ini, Fakultas Agama Islam menghadirkan Dekan FAI UAD, Dr. Nur Kholis, MAg. sebagai pembedah utama.
Pada kesempatan ini, sang Imam Besar Islamic Center Amerika ini juga sempat menyebutkan bahwa beliau adalah Kader Muhammadiyah yang berasal dari pulau Sulawesi dan pernah ikut mendirikan Nusantara Foundation pada tahun 2014 yang fokus projeknya berupa sebuah pesantren pertama di Amerika. Beliau juga menyampaikan, bahwa kondisi dunia sekarang tentu jauh berbeda dengan kondisi dunia 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) tahun lalu. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika generasi muda lebih membuka mata dan mulai memperhatikan indikator utama dari keberlangsungan globalisasi, yakni terjadinya kecepatan dan percepatan yang menjadikan dunia mengecil sehingga bermunculan kompetisi yang sengit dalam segala bidang termasuk bidang dakwah.
Kisah perjalanan hidup Shamsi Ali di Amerika sangat inspiratif, dimulai sejak usaha pertamanya untuk berdialog dan bekerjasama mengenalkan Islam dan Indonesia, yang realitasnya justru ditanggapi secara skeptis oleh orang Amerika. Sebagai pembedah utama, Dr. Nur Kholis, M.Ag. menyampaikan pandangannya bahwa buku Menapak Jalan Dakwah di Bumi Barat Biografi Pemikiran Imam Shamsi Ali ini sangat kompleks dalam memahami objek dakwah, cenderung menjunjung tinggi kebenaran, dan berhasil mengaktualisasikan secara apik bagaimana konsep dakwah bil lisani qoumih.
Buku karya Shamsi Ali juga secara gamblang menceritakan asal muasal mengapa orang Amerika cenderung berpandangan bahwa Islam itu berbahaya dan menjadi penghalang kemajuan. Tanpa membuat pembacanya merasakan ketidakpuasan terhadap kisah lengkapnya, Shamsi Ali juga menceritakan secara naratif bagaimana persitiwa Nine Eleven berhasil menjadi momentum bagi bangkitnya umat Islam di Amerika hingga mencapai 12 juta orang pemeluknya, sedangkan jumlah tersebut disinyalir akan terus bertambah setiap tahunnya sekitar 18 ribu sampai 20 ribu orang. MaasyaaAllah.
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191026-WA0029.jpg7801040niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-27 21:12:512019-12-21 17:25:31Shamsi Ali: Warnai Dakwah Islam di Amerika
Yogyakarta, FAI TERKINI – Mahasiswa Prodi ILHA (Ilmu Hadis) FAI UAD telah berhasil mendapatkan JUARA DALAM LOMBA TAPAK SUCI 10th AIRLANGGA CHAMPIONSHIP TAPAK SUCI NATIONAL OPEN 2019. Kegiatan yang diselenggarakan UKM Tapak Suci Universitas Airlangga telah berakhir pada hari Kamis, 24 Oktober 2019. Pertandingan yang dilaksanakan selama empat hari berjalan lancar dan meriah. Kategori yang dipertandingkan meliputi kategori tanding dan kategori seni, diikuti oleh berbagai kategori usia dari usia dini, pra remaja, remaja, dan juga dewasa. Kontingen yang datang berasal hampir dari seluruh daerah di Indonesia.
Dalam kejuaraan tersebut, beberapa orang mahasiswa Ilmu Hadis yang menjadi perwakilan dari UAD berhasil meraih empat medali emas sekaligus. Hal tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa FAI UAD tidak hanya menguasai bidang akademik saja, tetapi juga bisa menyeimbangkan dengan kemampuan-kemampuan non akademik seperti ini. Tentunya prestasi semacam ini menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa lain untuk dapat mengembangkan diri dan berkarya dalam bidang apapun. Adapun mahasiswa Ilmu Hadis yang berhasil meraih medali dalam gelaran kejuaraan Tapak Suci tersebut adalah:
Rizki Saputra & Uday Zia Ulhaq : Medali emas Seni Beregu
Irfan Syahrul R : Medali emas seni Tunggal tangan kosong
Arfian Haris : medali Emas Tanding kelas E putra
Luatul Nadlifah : Medali Emas Tanding kelas A putri
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/75439577_150245029576610_5423880576798949028_n.jpg800800niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-24 17:46:412019-12-21 17:20:07Prodi ILHA Borong Medali Airlangga Championship 2019
Yogyakarta, FAI TERKINI – Mendekati tahun ajaran baru di lingkungan kampus, sejumlah lembaga yang menaungi level pendidikan menengah atas semakin gencar memperkenalkan lembaga pendidikan lanjutan yang tepat untuk peserta didiknya, salah satunya yang dilakukan oleh Yayasan Al Kahfi Bogor. Rabu siang (23/09/2019) sekitar pukul 13:00 berlokasi di Aula Islamic Center, rombongan siswa Madrasah Aliyah Al Kahfi beserta pendampingnya mengunjungi Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Rupanya cuaca Kota Yogyakarta yang cukup panas belakangan tidak lantas menyurutkan niat mereka untuk memperoleh gambaran utuh mengenai calon kampus lanjutan yang dinilai tepat dan sesuai dengan penjurusan yang tersedia di sekolah mereka. Dengan membawa 53 orang ke kampus utama Universitas Ahmad Dahlan, rombongan Al Kahfi mendapat sambutan hangat dari tuan rumah yakni Fakultas Agama Islam yang merupakan fakultas tujuan dalam kunjungannya kali ini.
Acara penyambutan dilaksanakan di aula Islamic Center dengan menghadirkan sejumlah alumni sebagai testimoni maupun pembaca Al Qur’an pembuka ketika acara berlangsung. Dalam momen kali ini, salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam yakni Nungki dan timnya juga sempat tampil membawakan beberapa buah lagu sebagai hiburan yang disambut riuh tepukan tangan oleh siswa-siswa MA Al Kahfi. Acara silaturahim berlangsung hangat dan meriah, terutama ketika dekan FAI UAD, Dr. Nur Kholis, M.Ag. menyampaikan sambutannya dan memberikan kesempatan kepada siswa MA Al Kahfi untuk menanyakan apapun
perihal Fakultas Agama Islam. Sejumlah siswa tampak berebutan ingin mengutarakan rasa penasarannya tentang kondisi belajar mengajar yang berlangsung di lingkungan Fakultas Agama Islam. Dengan sabar, Nur Kholis menjawab pertanyaan atusias tersebut satu persatu dibantu oleh perwakilan masing-masinng pimpinan Prodi yang juga hadir dalam acara tersebut. Tidak lupa para tamu juga diberi kesempatan untuk menyaksikan cuplikan profil mengenai Fakultas Agama Islam.
Sembari melepas penat setelah melakukan perjalanan antar kota yang cukup melelahkan, para tamu Al Kahfi diajak berkeliling kampus dan mengunjungi observatorium Universitas Ahmad Dahlan di lantai 10 kampus utama. Peserta kian antusias, bahkan seringkali tercelutuk dari mulut mereka mengenai keinginannya untuk melanjutkan jenjang kuliah di Universitas Ahmad Dahlan, tepatnya di Fakultas Agama Islam. Kalau memang ingin kuliah di FAI UAD, yuk siapkan dirimu dari sekarang karena Penerimaan Siswa Baru akan segera dibuka pada Bulan Novermber 2019. Untuk adik-adik MA Al Kahfi yang ingin mengambil dokumentasi kunjungan bisa download melalui link berikut ya: Link Download Galeri Kunjungan Al Kahfi.
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/MG_0846-1-2.jpg34565184niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-23 01:06:162020-03-12 12:30:05Visualisasikan Fakultas Impian, Al Kahfi Kunjungi FAI UAD
Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019 prodi Ilmu Hadis menyelenggarakan kuliah umum bersama ustaz Zahrul Fata, Ph.D, seorang dosen Ilmu Hadis IAIN Ponorogo, Jawa Timur dengan tema “Metodologi Kaum Liberal dalam Studi Hadis” yang bertempat di ruang serbaguna lantai 10 Universitas Ahmad Dahlan pada pukul 08.00 – 11.30 WIB. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan yang berasal dari semester satu hingga semester atas. Semangat mahasiswa dalam menghadiri kuliah umum ini terlihat dengan penuhnya ruangan tersebut.
Dalam kuliah umum ini ustaz Zahrul Fata selaku pemateri memaparkan tentang bagaimana liberalisme itu terjadi, apa penyebabnya, dan metodologi kaum liberal dalam memahami hadis yang menjadi pembahasan inti dari kuliah umum ini. Beliau memaparkan bahwa liberalisme adalah gerakan dari agama kristen yang berfokus pada kebebasan berpikir dan tidak memasukkan unsur agama ke dalam politik. Gerakan liberalisme sendiri dimulai di Eropa saat ajaran nasrani mulai menyebar ke sana tetapi ajaran tersebut tidak sesuai yang Nabi Isa ajarkan. Orang yang berpaham liberalisme cenderung berpaham bahwa semua agama itu sama, adanya Islam Arab yang syariatnya hanya untuk orang Arab saja. Mengapa demikian? Karena liberalisme bersangkutan dengan historisisme yaitu sebuah kenyakinan yang kita tidak dapat memahami aturan, apabila tidak melihat latar belakang, budaya, social culture. Sehingga itulah yang menyebabkan orang Liberalisme beranggapan bahwa Al-Qur’an harus diubah karena tidak seusai dengan perubahan zaman, tidak relevan, syariatnya sudah tidak berlaku lagi dan itulah yang dilakukan oleh kaum nasrani terhadap Injil. Pendapat itupun dibantah oleh ustaz Zahrul Fata, beliau mengungkapkan jika Al-Qur’an hanya berlaku di masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berarti Tuhan tidak memikirkan kehidupan manusia setelahnya dan saat di hisab kita akan diberi keringanan jika kita tidak mengamalkan syariat karena hanya berlaku pada zaman dahulu saja.
Ustaz Zahrul Fata juga menjelaskan bagaimana paham ini bisa masuk ke Indonesia, yang kita tahu bahwa paham tersebut sudah masuk ke dalam buku-buku bacaan para penuntut ilmu. Karena tentu saja dapat merusak pemahaman orang awam. Penyebab masuknya paham ini, antara lain: (1) Imperalisme Barat; (2) Delegasi pelajar Indonesia ke barat; (3) Penerjemahan karya-karya orientalis dan pemikiran liberal Arab; dan (4) Peran NGO asing.
Setelah membicarkan pengantar dalam kuliah umum ini, beliaupun membicarakan tentang inti dari acara ini, yaitu metodologi kaum liberal dalam memahami hadis, dalam pembahasan ini beliau menyebutkan ke dalam lima poin penting, yaitu:
Manipulasi dalil
Orang liberal cenderul membuat asumsi-asumsi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan kemudian baru mencari dalil. Tetapi mereka hanya memilih dalil yang mendukung asumsi mereka. Dan membuang dalil yang menolak asumsi mereka
Bersandar kepada pendapat yang lemah
Dalam menentukan dalil pun mereka lebih memilih dalil yang lemah, jelas saja itu bertentangan dengan agama. Umat islam dalam memilih dalil haruslah memilih dalil yang kuat, merekapun sebaliknya.
Matrealisme yaitu paham yang menerima jika sesuai dengan indra.
Historisme
Pemikiran ini ialah kita tidak bisa hidup mengaju kepada Al-Qur’an dan Nabi. Karena keadaan yang berbeda dan suku yang berbeda.
Merujuk kepada sumber sekunder.
Acara ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan bingkisan dari prodi Ilmu Hadis yang diberikan kepada ustaz Zahrul Fata yang kemudian dibarengi foto bersama mahasiswa. Alhamdulillah acara ini berjalan lancar hingga akhir. Diharapkan dengan adanya acara ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Ilmu Hadis agar lebih peka terhadap paham ini yang telah menyebar di Indonesia sehingga tidak mudah terbawa arus.
Kontributor: Sie. Dokumentasi
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/WhatsApp-Image-2019-10-20-at-23.18.10.jpeg576864https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.png2019-10-21 20:47:002019-12-21 17:26:46Kuliah Umum Liberalisme Ala FAI UAD
Yogyakarta, FAI TERKINI – Sebagai fakultas yang menjadi lembaga visi di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan maka sudah sepantasnya jika Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) memiliki program upgrading bagi sejumlah dosen yang mengapu di setiap Prodi unggulannya. Kali ini dalam rangka upgrading dan menambah wawasan terkait pengembangan keilmuan Bahasa Arab, FAI UAD mengirimkan seluruh tim dosen Bahasa Arabnya untuk mengikuti acara Pertemuan Ilmiah Internasional Bahasa Arab (Pinba) XII yang digelar di Kota Bandung, 16-18 Oktober 2019. Forum yang merupakan ajar pertemuan akademisi Bahasa Arab ini diinisiasi sebagai tindaklanjut dari hasil Muktamar VI Itihad Mudarrisi Al-Lughah Al-Arabiyah (IMLA) yang diselenggarakan sebelumnya. Konferensi kali ini berlangsung cukup seru dikasenakan adanya forum terbuka untuk membahas tentang isu-isu strategis terkini terutama terkait eksistensi Bahasa Arab di era industri 4.0. Peserta yang terdiri dari 205 dosen dan merupakan pengajar Bahasa Arab se-Indonesia diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut.
“Kami berharap para pengajar ini bisa memperkokoh peran Bahasa Arab dalam menjawab tantangan hari ini, termasuk juga dalam menangkal isu-isu radikalisme,” ujar dosen-dosen Prodi BSA FAI UAD ketika ditanya pendapatnya mengenai keberlangsungan konferensi Bahasa Arab semacam ini. Menurut dosen-dosen BSA FAI UAD, acara ini merupakan bagian dari diplomasi IMLA dalam mempromosikan Bahasa Arab secara internasional, karena selain berasal dari seantero Nusantara, acara ini juga dihadiri para akademisi dari mancanegara, seperti Mesir, Arab Saudi, Jordania, hingga Maroko.
Yogyakarta, FAI TERKINI – Menyikapi polemik kontroversial terkait rencana beberapa perguruan tinggi untuk menghadirkan Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai narasumber di lingkungan sivitas akademika, Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) justru secara terang-terangan menunjukkan aksi dukungan dan mempersiapkan sambutan hangat atas kehadiran UAS di Yogyakarta. Membersamai undangan narasumber dari segenap pimpinan universitas yang bekerjasama dengan pengurus Masjid Islamic Center dan juga pengurus Pesantren Ahmad Dahlan (PERSADA), Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan menyampaikan secara langsung penghormatan yang sepantasnya terhadap sosok berkarisma nan sederhana tersebut dalam acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Masjid Islamic Center pada hari Ahad (13/10/2019) kemarin.
Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Nur Kholis, M.Ag. sempat menyampaikan di dalam sambutannya, bahwa terselenggaranya acara tabligh akbar dengan menghadirkan seorang tokoh agama terkemuka, yakni Ustadz Abdul Somad, adalah murni karena lingkungan Universitas Ahmad Dahlan merupakan wadah bagi berkumpulnya para pencari ilmu. Sehingga kehadiran UAS sebagai penceramah di lingkungan UAD tentunya menjadi salah satu inspirasi bagi pengembangan keilmuan tanpa harus dikaitkan dengan aktivitas UAS di tempat lain. Ucapan tersebut dibuktikan dengan kehadiran sejumlah massa yang membludak di lokasi terselenggaranya acara, bahkan hingga ke luar area masjid sejak pukul 03:00 dini hari.
Berhadapan dengan ratusan mahasiswa dan jamaah dari berbagai macam lingkungan masyarakat tentu menjadi kondisi yang lumrah bagi keseharian UAS. Sosoknya yang sederhana dan ramah ketika menyampaikan ceramah selalu mampu membuat ratusan pasang mata terkesima dan mengangguk-angguk setuju dengan materi yang disampaikan. Tabligh akbar kali ini sengaja mengambil tema yang cukup berbeda jika dibandingkan dengan tema yang biasa disampaikan oleh UAS di lingkungan akademik. Birrul Walidaiin, sebuah tema yang mengangkat betapa pentingnya setiap manusia untuk mencintai dan berbakti kepada orangtuanya. Dalam ceramahnya, UAS juga menceritakan tentang pengalamannya ketika berkuliah di Mesir dan bagaimana hubungannya dengan orangtua, sementara jarak terbentang ribuan kilometer jauhnya. Berikut dikisahkan pula mengenai sejarah tauladan dari para nabi dalam kaitannya dengan sikap berbakti terhadap orangtua. Uraian kisah demi kisah membuat ratusan pasang mata yang hadir terkesiap dan menginsafi kembali jalinan interaksi yang dimiliki dengan orangtua masing-masing.
Bukan UAS namanya, jika ceramahnya tidak menggelitik hati setiap pendengarnya. Jamaah yang hadir kembali dibuat haru saat UAS membahas tentang kekagumannya terhadap sosok legendaris K.H. Ahmad Dahlan, selaku founding father bagi berdirinya ribuan amal usaha Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya Kampus Universitas Ahmad Dahlan dengan Fakultas Agama Islam di dalamnya. UAS menyatakan secara terang-terangan mengenai kekaguman dan ungkapan respeknya terhadap sosok pembaharu yang namanya tak lekang oleh waktu dalam berbagai kajian sejarah di Indonesia.
“Saya bangga ceramah di UAD, karena saya pengagum K.H. Ahmad Dahlan. Salah satu kekaguman saya terhadap beliau adalah, karena beliau tidak membangun ketokohan terhadap dirinya. Melainkan membangun rel-rel tempat berjalannya kereta. Sehingga jika kelak, lokomotif yang berjalan di atas rel tersebut mulai lapuk, maka akan muncul lokomotif-lokomotif baru lainnya yang akan berjalan melintasi rel-rel tersebut,” ujarnya dengan mata yang berbinar-binar.
Riuh tepuk tangan dari segenap jamaah bergemuruh mengiyakan kalimat tersebut. Desiran kebanggaan dan rasa terharu terasa memenuhi dada setiap jamaah yang hadir. Semangat perjuangan di jalan dakwah kembali dibangkitkan melalui sosok UAS dengan segala kesahajaannya. Meskipun sosoknya sebagai tokoh agama telah dikenal di seluruh penjuru Indonesia, namun tanpa segan mengakui kekagumannya terhadap tokoh agama yang dirasa memiliki sumbangsih begitu besar untuk dakwah Islam di nusantara.
“…yang dapat membuat kalian kuat menjalani kehidupan bukanlah materi, melainkan semangat. Maka hadirkanlah semangat di dalam dada kalian,” tegasnya kepada sejumlah mahasiswa yang hadir.
“Jika kalian telah memiliki semangat, kemudian memiliki ridho orangtua di setiap perjuangan kalian, maka sudah lengkaplah jalan kalian menuju kesuksesan,” lanjutnya diikuti anggukan ratusan jamaah yang menyimak. Melalui pengalaman hidupnya, UAS memberikan semangat agar mahasiswa senantiasa menjadi sosok-sosok yang berdikari dan menghargai jerih payah orangtua.
“Oleh sebab itu, jika orangtua kalian masih hidup, pulanglah. Tapi, jangan jadikan kata-kata saya ini sebagai alasan agar besok kalian semua pulang, dan tidak masuk kelas,” kelakarnya di sela-sela ceramah yang disambut tawa ratusan mahasiswa UAD.
“Berbaktilah kepada orangtua, dan bahagiakan mereka!” tegas UAS sembari menutup ceramahnya pagi itu. Mentari yang kian menyengat tidak meruntuhkan semangat para jamaah yang hadir untuk melepas kepergian UAS dari atas mimbar dan mengabadikannya melalu bidikan-bidikan kamera. Dengan dibersamai oleh Dekan Fakultas Agama Islam UAD sekaligus Imam Besar Masjid Islamic Center; Dr. Nur Kholis M.Ag., direktur PERSADA UAD Thontowi; S.Ag., M.Hum., dan sejumlah pejabat fakultas maupun universitas lainnya di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan, UAS pun meninggalkan mimbar tabligh akbar.
Sungguh beruntung orang yang mati tapi kebaikannya tidak turut mati. Kalimat tersebut sangat tepat untuk menggambarkan keberadaan para para ulama dan tokoh agama di Indonesia yang masih berupaya mengobarkan dakwahnya tanpa terpengaruh oleh makian dan juga kepentingan politik manapun. Semoga kita mampu meneladani para pejuang dakwah yang mencintai Islam dengan seluruh hati dan persendiannya, aamiin. //(niksalsa)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/71927972_934535593568473_123018089674571776_o-e1571024803393.jpg150225niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-14 10:37:352019-12-21 17:27:46Abdul Somad: Saya Kagum Pada KH. Ahmad Dahlan
Yogyakarta, FAI TERKINI – Program Studi S1 Perbankan Syariah (PBS) Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) bekerjasama dengan Pusat Koperasi Syariah (PUSKPSYAH) DIY dan BMT BIF melakukan kegiatan baksos pipanisasi air bersih sebagai bentuk laku cendekiawan, pada hari Ahad tanggal 6 Oktober 2019 yang bertepatan dengan 5 Shafar 1441 H.
Sebanyak 35 orang pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan dosen Prodi Perbankan Syariah, bersama-sama dengan sejumlah pengurus Puskopsyah DIY dan karyawan BMT BIF diterjunkan ke lapangan untuk pemasangan pipa dan distribusi air bersih di Dusun Klayu, Tepus, Gunungkidul.
Riduwan selaku Dosen Prodi Perbankan Syariah hadir menjadi komandan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda program studi yang berhubungan dengan lingkungan sebagai wujud kontribusi nyata prodi PBS UAD terhadap lingkungan, selain itu kegiatan ini juga bertujuan menanamkan semangat kecintaan akan kebersihan lingkungan bagi mahasiswa prodi PBS serta merupakan wujud kontribusi UAD sebagai institusi pendidikan dalam pengembangan lingkungan daerah terpencil dan rawan.
Selaku Ketua Program Studi, Dwi Santosa Pambudi menyampaikan bahwa kegiatan ini selain untuk menumbuhkan kecintaan dan kepedulian generasi muda pada lingkungan, juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan lingkungan hidup, khususnya di Yogyakarta, harapannya gerakan tersebut bermanfaat dan dapat menggugah kesadaran serta kepedulian semua pihak untuk bersinergi membangun pariwisata Indonesia. (DSP)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/qq.jpg7681024niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-08 17:26:502019-12-21 17:28:29PBS Eksekusi Program Pipaniasi Air Bersih
Kampus 4 (Kampus Utama)
Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani (Ringroad Selatan) Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille : 0274-564604
Email : fai[at]uad.ac.id