HMPS Ilmu Hadis Santuni Komunitas Yatim
Yogyakarta, FAI TERKINI –Program studi Ilmu Hadis kembali mengadakan kegiatan santunan bagi anak yatim piatu di salah satu panti asuhan di Yogyakarta . Kegiatan peduli sesama ini dikemas dengan tema “Satu kebaikan seribu kebahagiaan”. Acara tersebut berlasung pada hari ahad, 7 Desember 2019 di panti asuhan Madania, Gedongkuning, Yogyakarta. Peserta kegiatan ini terdiri dari 215 anak yatim piatu panti asuhan , dari tingkat sekolah dasar (SD) dan juga sekolah menengah atas (SMA) . Panitia kegiatan ini adalah anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Hadis (HMPS) yang bergerak dibagian pengabdian masyarakat dan juga dibantu oleh anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis yang lain.
Menurut mas Abimayu selaku ketua kegiatan ini, ” kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan HMPS ilmu hadis yang juga menjadi salah satu proker bagian Pengabdian Masyarakat. Selain itu kegiatan santuan panti tersebut menjadi ajang dakwah serta kepekaan diri akan pentingnya berbagi antar sesama.
Santunan panti merupakan kegiatan kemanusiaan yang diadakan oleh HMPS Ilmu Hadis untuk membangun kepekaan diri akan pentingnya berbagi dengan sesama. Dengan mengadakan infaq mingguan di setiap kelas, terkhusus pada mahasiswa prodi ilmu hadis untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan disalurkan kepada panti tersebut. Dengan demikian hampir seluruh mahasiswa ilmu hadis ikut berperan dalam kegiatan ini.
Tidak hanya memberikan shodaqoh berupa barang yang bersifat materi, kegiatan santunan panti ini juga diselipi dengan program pelatihan “public speaking” untuk anak-anak SMA. Pelatihan ini bertujuan agar ada sesuatu yang bersifat jangka panjang, dalam artian pelatihan ini diadakan untuk mencetak dan melatih kader-kader ulama muslim untuk berdakwah di masyarakat. Sehingga anak-anak panti asuhan dapat mengaplikasikan materi yang telah didapat ketika pelatihan ini untuk berdakwah di masyarakat luas. Feedback yang didapat oleh mahasiswa selain pahala jariyah adalah ilmu yang bermanfaat serta meningkatnya rasa kepekaan diri terhadap sesama. Acara tersebut mendapat antusias dari mahasiswa baru dan mahasiswa lama karena mahasiswa terlihat senang dan bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selain itu sambutan hangat dari pihak panti asuhan yang juga membuat mahasiswa menjadi bersemangat dalam menyukseskan acara ini.

Yogyakarta,
Yogyakarta,
Dr. Nur Kholis, M.Ag., Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) dalam sambutannya menyampaikan kepada para mahasiswa yang hadir, betapa sulitnya menghadirkan Prof. Suyanto sebagai narasumber maka besar harapannya kehadirannya bisa dimanfaatkan maksimal, mahasiswa dihimbau untuk bisa mengikuti kegiatan kuliah umum dengan sebaik-baiknya sehingga materi yang akan disampaikan bisa ditangkap dan dapat diaktualisasikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selanjutnya, Prof. Suyanto, Ph.D. sebagai narasumber dalam materi kuliah umumnya menyampaikan bahwa keadaan dahulu sudah berbeda dengan keadaan sekarang. Masa sebelum revolusi industri 4.0 ilmu didapat dengan cara berjuang dengan sekuat tenaga, berbeda dengan sekarang semua ilmu sudah ada digenggaman tinggal bagaimana kita mau memakai ilmu tersebut atau tidak. Prof. Suyanto memberikan contoh dengan menggajak para peserta kuliah umum membuka google dan memerintahkan mengetik cara membangun keluarga yang sakinah, dengan penuh antusias para peserta mengikuti intruksi dari Prof. Suyanto dan kemudian diminta untuk membacanya. Prof. Suyanto melanjutkan pesannya, ilmunya sudah ada dan dengan mudah didapatkan, namun yang menjadi pertanyaan maukah kita merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari situlah mahasiswa PAI seharusnya tertantang dengan revolusi industri 4.0, ilmu yang sudah ada digenggaman bagaimana menanamkan karakter untuk merealisasikan ilmu yang sudah ada.
Yogyakarta, 
Yogyakarta,
Awarding Night pada tanggal 24 November 2019, tiba lah saat pengumuman juara. Alhamdulillah Tim Debat Perbankan Syariah IHTIFAZ Universitas Ahmad Dahlan, berhasil mendapatkan Juara 2 Debat Ekonomi Islam tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Radin Intan Lampung.


Yogyakarta,
Diskusi panel yang menjadi salah satu sesi utama dalam review kurikulum, menjadi wadah bagi para dosen PAI UAD untuk mengungkapkan kegelisahan maupun ketidaktahuannya terkait pengembangan kurikulum selama ini. Harapannya, acara serupa dapat menjadi agenda seluruh Prodi di lingkungan Fakultas Agama Islam agar setiap Prodi mampu mengarahkan pembuatan dan pengembangan kurikulumnya sesuai dengan yang diharapkan oleh Universitas Ahmad Dahlan. (nik)

