Tedy Febriyadi baru saja mengharumkan nama Fakultas Agama Islam UAD. Ia baru saja meraih juara dua pada Lomba Esai Nasional yang diadakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pria yang baru menginjak semester satu ini unggul dari para peserta yang lain. Ia hanya kalah dari perwakilan UIN Banten yang menjadi juara satu pada lomba Esai Tingkat Nasional ini.
“Awalnya saya hanya iseng untuk mengikuti kegiatan ini, karena namanya event nasional sudah pasti kriteria seleksinya cukup ketat dan pesaing-pesaingnya pun berat, apalagi saya sebelumnya sudah berkali-kali mengikuti lomba essai dan tidak pernah lolos. Tetapi jiwa penasaran saya tinggi dan tidak pernah putus asa untuk terus mencoba. Dengan bermodalkan mental, tekad yang kuat, saya pun menulis dan memberanikan diri mengirimkan tulisan saya ke pihak panitia lomba dan ternyata di hari pengumuman, berkas saya ternyata lolos menjadi finalis dan diundang oleh pihak panitia untuk mempresentasikannya di Fakultas Hukum Syariah, UIN Syarif Hidayatullah,” ujar Tedy saat dihubungi via email.
Dalam lomba tersebut, pria yang akrab disapa Tedy ini, menulis dan mempresentasikan esai berjudul “Kebijakan Moneter Bank Syariah Dalam Menghadapi Depresiasi Rupiah Terhadap Dollar (Inflasi)”. Esai ini mendapat apresiasi dari para dewan juri mengingat bangsa kita saat ini masih tertatih untuk meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Ameriaka. Esai ini seolah memberikan solusi alternatif terhadap persoalan yang sedang dihadapi bangsa ini.
Tedy sendiri merupakan mahasiswa semester satu pada program studi Ilmu Hadits (ILHA), Fakutlas Agama Islam UAD. Selain itu, ia juga merupakan mahasantri di Pesantren Ahmad Dahlan (PERSADA), sebuah asrama mahasiswa yang berada di lingkungan UAD. Teddy pun berpesan kepada teman-temannya dan para mahasiswa yang lain agar terus meningkatkan motivasi diri dan mengasah kemampuan yg menjadi passion-nya selama ini.
“Bagi saya untuk menjadi seorang juara haruslah berusaha sekuat mungkin, jangan pernah mengeluh pada setiap rintangan yang ada tapi hadapilah, jangan menghindar karna itulah tantangan, keluarlah dari zona aman karena itu dibaratkan katak didalam tempurung. Terus cari dan gali lah potensi di dirimu, jika kamu sudah menemukannya maka asah terus jangan sampai tumpul dan jangan pernah cepat merasa puas apa yg sudah didapatkan dan tetap rendah hati, Insya Allah kamu akan menjadi pemenang sejati,” jelas Teddy saat ditanya tips bagaimana menjadi juara.
“Pesan saya untuk teman-teman mahasiswa, belajar dan membaca merupakan kunci sukses untuk menjadi seorang penulis, karena dengan membaca akan meningkatkan softskill mu dibidang literasi, belajar menulislah sesuai kaidah yang ada, hindari plagiasi, dan tuangkan ide atau gagasan menarikmu diatas secarik kertas, fungsikan penamu, terus berlatih dan asah potensi diri, sehingga Insya Allah kamu akan bisa menjadi seorang penulis. Tulislah dengan gagasan yang aktual, informatif, dan inovatif agar tulisanmu dapat bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan,” pungkas Teddy.
Berikut juara-juara dalam lomba esai tingkat nasional tersebut:
- Juara 1 UIN Banten
- Juara 2 UAD Jogja
- Juara 3 UNIDA Gontor
- Juara 4 IAIN Surakarta
- Juara 5 Al-Azhar Mesir
(NA)