Dekan FAI UAD Tekankan Nilai Kepemimpinan Islami bagi Kepala Sekolah TK dan SD di Yogyakarta
FAI News – Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Wilayah Barat Yogyakarta menyelenggarakan pengajian rutin pada Jumat 19/09/2025 di Masjid Kuncen yang terletak di kompleks SD Muhammadiyah II Wirobrajan. Hampir 70 kepala sekolah dari jenjang taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) se-Wilayah Barat Kota Yogyakarta hadir pada pengajian tersebut.
Pengajian tersebut menghadirkan narasumber Dr. Arif Rahman, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) yang juga merupakan anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM DIY. Dalam kesempatan itu, Arif membawakan materi mengenai prinsip-prinsip mendasar kepemimpinan Islam yang relevan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan.
Dalam paparannya, Arif menjelaskan bahwa kepemimpinan Islam memiliki pijakan kuat dari konsep khalifah. Menurutnya, setidaknya terdapat tiga makna utama yang bisa dipahami dari konsep tersebut. Pertama, kepemimpinan harus menghadirkan prinsip kebermanfaatan bagi orang lain. Kedua, seorang pemimpin memiliki tanggung jawab untuk mendorong tercapainya kesuksesan bersama. Ketiga, segala sesuatu yang ada di dunia ini bersifat sementara dan dapat tergantikan, sehingga pemimpin harus rendah hati dan menyadari keterbatasannya.
Arif menegaskan, nilai-nilai tersebut bukan hanya menjadi pedoman dalam kehidupan pribadi, melainkan juga penting diterapkan di institusi pendidikan. “Jika diturunkan dalam konteks sekolah, kepemimpinan yang berlandaskan nilai Islam seharusnya mendorong kemajuan institusi. Kepala sekolah tidak hanya bertugas mengatur, tetapi juga menjadi teladan yang memberi manfaat, menginspirasi kesuksesan, serta siap mengalihkan peran ketika diperlukan demi keberlanjutan organisasi,” ujarnya.
Kegiatan pengajian ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Banyak kepala sekolah yang mengaku mendapatkan perspektif baru tentang bagaimana memaknai peran mereka sebagai pemimpin di lembaga pendidikan. “Materi ini membuka wawasan kami bahwa kepemimpinan bukan sekadar posisi, tetapi amanah yang membawa konsekuensi besar,” ungkap salah satu peserta, Kepala SD Muhammadiyah setempat, seusai acara.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi dan forum refleksi bagi para kepala sekolah. Dalam diskusi yang berkembang, sejumlah peserta menekankan pentingnya sinergi antara nilai-nilai spiritual dan strategi manajerial dalam membangun sekolah yang unggul dan adaptif menghadapi tantangan zaman.
Arif menambahkan, pendidikan Islam memiliki potensi besar untuk melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral. Oleh karena itu, ia mengajak para kepala sekolah untuk menempatkan nilai kepemimpinan Islami sebagai fondasi dalam merancang kebijakan maupun aktivitas pembelajaran di sekolah.
Menurutnya, kepemimpinan berbasis nilai ini menjadi semakin penting ketika dunia pendidikan menghadapi perubahan cepat di era digital. Kepala sekolah diharapkan tidak hanya menjadi administrator, tetapi juga figur inspiratif yang mampu menggerakkan guru, siswa, dan masyarakat sekitar.
Pengajian rutin yang diselenggarakan di wilayah Yogyakarta Barat ini merupakan bagian dari upaya penguatan spiritual sekaligus pengembangan kapasitas kepemimpinan kepala sekolah. Dengan materi yang kontekstual, para peserta diharapkan dapat membawa inspirasi baru ke sekolah masing-masing.