Diklat Inovatif Guru PAI SD Digelar, Dekan FAI Bahas Teknologi hingga Kompetensi Pengajar
Yogyakarta-FAI NEWS. Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Arif Rahman, M.Pd.I., didapuk menjadi narasumber dalam kegiatan Diklat Inovasi Pembelajaran Guru PAI SD se-Kota Yogyakarta yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Selasa (23/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung di aula Dinas Pendidikan ini dihadiri oleh 168 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat sekolah dasar dari berbagai sekolah di Kota Yogyakarta. Diklat ini bertujuan memperkuat kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran agama di era digital yang terus berkembang.
Dalam sambutannya, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Santo, menyebutkan bahwa diklat ini merupakan bagian dari program peningkatan kompetensi guru PAI, yang selama ini dinilai masih minim pelatihan. Meskipun penyelenggaraannya terbilang mendadak, namun antusiasme peserta sangat tinggi.
Dr. Arif Rahman mengawali sesi dengan membahas perubahan besar dalam dunia pendidikan, termasuk dampak pandemi COVID-19 dan disrupsi teknologi. Ia memperkenalkan kerangka berpikir VUCA—volatility, uncertainty, complexity, ambiguity—untuk menggambarkan kondisi dunia pendidikan yang dinamis dan menuntut adaptasi cepat, termasuk dalam pembelajaran agama.
“Inovasi tidak selalu berarti digitalisasi. Inovasi bermula dari mentalitas kreatif dan adaptif,” tegasnya.
Selain menyampaikan materi teoretis, Dr. Arif juga mengajak peserta untuk mencoba langsung beberapa bentuk inovasi berbasis teknologi. Salah satunya adalah praktik membuat lagu islami menggunakan kecerdasan buatan (AI), yang disambut antusias oleh para peserta. Ia juga mendemonstrasikan beberapa aplikasi pendukung pembelajaran yang dapat membuat proses mengajar lebih interaktif dan menyenangkan.

Dr. Arif Rahman, M.Pd.I, sedang menyampaikan materi Diklat Inovasi Pembelajaran Guru PAI SD se-Kota Yogyakarta
Meski demikian, Dr. Arif menekankan bahwa teknologi hanya alat, sementara ruh pembelajaran tetap terletak pada tiga aspek utama: mentalitas, komunikasi, dan penguasaan kelas.
“Guru harus punya semangat belajar berkelanjutan, kemampuan interpersonal yang baik, serta kecakapan mengelola dinamika kelas dengan kreatif dan kritis,” ujar dosen yang juga dikenal aktif dalam pelatihan pendidikan karakter ini.
Diklat berlangsung interaktif. Banyak guru yang aktif bertanya dan berdiskusi. Beberapa peserta diketahui merupakan alumni FAI UAD, bahkan beberapa di antaranya adalah mantan mahasiswa Dr. Arif sendiri.
“Melihat mereka kini menjadi guru yang berdedikasi adalah kebanggaan tersendiri. Pendidikan memang investasi jangka panjang,” tuturnya seusai acara.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan refleksi singkat. Dr. Arif menyebut, forum seperti ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga ruang untuk saling belajar dan bertumbuh bersama sebagai pendidik. (Ar)