Dosen BSA UAD Mewakili Indonesia dalam ISESCO Regional Conference 2017 di Malaysia
Dosen BSA UAD Kembali mendapatkan undangan resmi dari ISESCO cabang Malaysia untuk mewakili Indonesia dalam Konferensi Regional bertajuk “Ta’lim al-Mawa-ad ad-Di-niyyah bil-Lughah al-‘Arabiyyah”(Pengajaran Materi Agama dengan Bahasa Arab). Seminar sekaligus workshop tersebut merupakan seminar yang ke-lima yang diselenggarakan oleh ISESCO-Malaysia. Seminar dan workshop dilaksanakan mulai tanggal 23-27 Oktober 2017 di Pusat Pelatihan Guru Dato ‘Razi Ismail, Terengganu, Malaysia dengan menghadirkan peserta lain dari Kamboja, Singapura, Thailand, dan guru-guru Sekolah Menengah dari berbagai wilayah Malaysia. Dosen BSA yang hadir pada acara tersebut yaitu Abdul Mukhlis, S.Ag., M.Ag, dan Dr. Yoyo, MA Memilih BSA untuk memberikan materi tentang materi pelajaran agama di Indonesia dengan menggunakan beberapa pola pembelajaran untuk pesantren yang ada di Indonesia.
Seminar dan workshop yang dihadiri orang-orang yang hadir dengan presentasi dari para peserta Asean termasuk Indonesia untuk menyampaikan tentang isi umum dari materi dengan bahasa Arab. Sementara untuk konteks masalah di Malaysia khususnya untuk tingkat Sekolah Menengah, terdapat satu potret yang luar biasa di Malaysia khususnya untuk bidang agama. Sudah tiga tahun yang lalu, Malaysia melalui Kementerian Pendidikan menerapkan kurikulum yang disebut KBDKBT (Kurikulum Bersepadu Dini dan Kurikulum Bersepadu Tahfiz) yaitu semua materi tentang Agama Islam yang mencakup bahasa Arab, Syari’ah, dan Ushuluddin, semuanya Wajib dalam bahasa Arab. Ini artinya, baik pihak guru maupun peserta didik dituntut untuk memiliki komitmen yang tinggi dalam mengimplementasi kurikulum baru tersebut. Hebatnya, hampir semua guru agama yang hadir dalam kurs tersebut 90% nya dapat disampaikan dengan bahasa Arab dengan sangat baik.
Apakah tujuan Malaysia bagitu ambisius dan sangat optimis dengan kurikulum agama tersebut? Jawabannya barangkali karena mereka sudah menguasai SDM yang handal sejak lama. Barangkali, pandangan positif tentang potret pendidikan Agama Islam di Malaysia bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk meningkatkan dan membesarkan diri dengan bahasa. Menguasai materi agama atau apa pun keilmuan kita, itu hal yang sangat baik dan bagus. Namun, kemampuan dan keilmuan tersebut dikemas dengan kemahiran bahasa sehingga akan menjadi luar biasa dan specia l. Dengan mengambil jargon FAI sebagai fakultas terbaik dalam studi Islam di Indonesia,Maka hal dasar yang bisa digunakan adalah penggunaan bahasa yang baik dalam media komunikasi. Semoga, dengan istilah kita semakin maju dan mendunia. Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin.