KENAL LEBIH DEKAT DENGAN SEJARAH MUHAMMADIYAH DI KAMPUNG KAUMAN
Fakultas Agam Islam-FAI News. Sebagian Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Kunjungan Lapangan ke Situs Sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta dalam rangka untuk mengetahui lebih jelas terhadap sejarah muhammadiyah dan mengetahui lebih dekat dengan Muhammadiyah.
Pelaksanaan kunjungan lapangan ke situs sejarah Muhammadiyah diikuti oleh 22 Mahasiswa dan satu dosen pendamping yakni Dr. Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Kegiatan kunjungan ini sendiri merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Kemuhammadiyahan kelas A. Ada beberapa lokasi bersejarah muhammadiyah yang dikunjungi dalam kegiatan tersebut, yakni Mesjid Besar Kauman Yogyakarta, TK ABA, Langgar K.H Ahmad Dahlan, Musholla Aisyiyah, hingga Kampung Kauman.
Masjid Agung Kauman Yogyakarta.
Masjid yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada 29 mei 1773. Memiliki detail bangunan yang sangat memcirikan budaya jawa-islam. Ciri tersebut tampak dari atap masjid yang menggunakan pola susun tiga gaya tradisional Jawa bernama Tajug LambingTeplok. Pola ini bermakna tiga tahapan pencapaian kesempurnaan hidup manusia, yaitu hakikat, syariat, dan ma’rifat. Masjid Gedhe Kauman telah mengalami beberapa kali pengembangan. Pada 20 Syawal 1189 Hijriah dibangun serambi masjid yang berfungsi sebagai ruang serbaguna. Selain itu, di sisi utara dan selatan halaman masjid dibangun dua ruang pagongan sebagai tempat memainkan gamelan setiap bulan Maulid diselingi dakwah ulama. Kegiatan yang disebut sekaten ini masih dilestarikan sampai saat ini. Ada hal yang unik di dalam masjid Gedhe Kauman, yakni di ruang shalat utama ini. Selain mihrab dan mimbar, terdapat maksura yakni sebuah ruangan kecil di shaf terdepan yang ternyata merupakan tempat khusus bagi sultan dan keluarganya melaksanakan ibadah. Selain itu tak hanya menyejukkan dahaga kebudayaan, suasana masjid juga terasa sejuk dengan adanya blumbang, yakni kolam yang mengelilingi serambinya. Kolam ini dialiri air jernih untuk membersihkan kaki sebelum memasuki masjid.
TK ABA Kauman
Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal atau biasa disebut TK ABA merupakan sebuah lembaga pendidikan untuk anak usia dini yang fokus memberi pendidikan modern namun tetap berlandaskan nilai-nilai luhur keagamaan. TK ABA sendiri didirikan jauh sebelum kemerdekaan dan telah mendidik putra dan putri bangsa dari berbagai kalangan masyarakat. Jauh sebelum kemerdekaan, pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat mahal harganya dan hanya kalangan tertentu saja yang bisa mendapatkannya. Hadirnya TK ABA diharapkan bisa merubah semua itu dan pendidikan bisa dinikmati semua kalangan. Yang mana TK ABA Sendiri merupakan TK pertama yang didirikan oleh Rakyat Pribumi dan sampai saat ini TK tersebut masih berjalan.
Langgar Kidul K.H. Ahmad Dahlan
Langgar Kidul dulu adalah tempat beribadah keluarga KH Ahmad Dahlan. Letaknya berada di dekat rumah keluarga. Rumahnya di utara langgar dengan atap menyentuh dinding bangunan. Langgar yang biasa disebut mushala adalah tempat salat keluarga. Bangunan ini lazim terpisah dari rumah utama dan berukuran lebih kecil dibanding masjid. Langgar Kidul bukan sembarang mushala. Pada masa lalu, dari langgar inilah lahir Muhammadiyah, organisasi massa (ormas) Islam terbesar di Indonesia selain Nahdlatul Ulama (NU). Organisasi Muhammadiyah ini didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kampung Kauman pada 18 November 1912. Langgar Kidul KH Ahmad Dahlan ini sebenarnya diaktifkan oleh murid-muridnya sendiri. Kemudian, saat isterinya Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah) sudah mulai bisa mengajar, langgar tersebut digunakan sebagai tempat belajar anak-anak perempuan. Ketika saat itu anak perempuan semakin banyak yang ikut belajar mengaji di langgar, maka melebarlah hingga teras rumahnya. Meski sekilas dilihat sederhana, isi atau arsitektur bangunan Langgar Kidul KH Ahmad Dahlan memiliki nilai historis yang cukup tinggi begitu banyak sejarah2 K.H Ahmad Dahlan terpampang di dalam ruangan 2 lantai tersebut. Tidak hanya itu dalam kesempatan ini kami juga diajak berbicara dengan salah seorang yang masih memiliki darah keturunan K.H. Ahmad Dahlan di mana kami dijelaskan berbagai macam sejarah peninggalan K.H Ahmad Dahlan salah satunya adalah langgar kidul itu sendiri.
Musholla Aisyiyah
Tidak dapat mengetahui lebih banyak terkait Musholla tersebut hanya saja dengan namanya Musholla Aisyiyah dimana yang sholat di dalam situ hanyalah para perempuan saja tidak untuk Laki-laki.
Itulah semua tempat yang kami kunjungi merupakan situs sejarah Muhammadiyah yang
mana semua itu terletak didalam satu kampung yaitu Kampung Kauman. (Ya’qub)