Implementasi MoU Kerjasama antara Prodi Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Riau, dan ASBISINDO
Yogyakarta, FAI TERKINI – Di tengah beredarnya putusan baru terkait PPKM dari pemerintah karena lonjakan kasus covid-19, Prodi Perbankan Syariah UAD tetap menjalankan Kuliah Umum secara daring pada hari Senin, 05 Juni 2021, dengan tema “Transformasi Digital Bank Syariah di Masa Pandemi Covid-19“. Kuliah Umum ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Kerjasama antara Prodi Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan dengan Prodi Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Riau, dan ASBISINDO.
Kuliah Umum dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Muhammadiyah Riau, Dr. Syahrullah, S.E. Kemudian dilanjut sambutan dari Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan, Dr. H. Nur Kholis, M.Ag. Tidak berhenti di situ, kegiatan inti Kuliah Umum ini dihadiri oleh pembicara baik dari akademisi, maupun praktisi.
Pembicara dari kalangan praktisi ialah Bapak Dede Irawan Hamzah, S.E., M. Ak., dari Deputy Funding and Transaction Regional 8 Semarang, Bank Syariah Indonesia. Dalam materinya, beliau menyampaikan untaian data terbaru yang padat dan cukup lengkap terkait perkembangan Bank Syariah Indonesia di masa sebelum pandemi (2019) dan saat pandemi (2020), di mana Bank Syariah Indonesia tetap mengalami pertumbuhan baik dari segi asset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga. Meskipun memang, inklusi keuangan Syariah masih pada katagori rendah pada angka 9,1%, dibandingkan keuangan konvensional di angka 76,2%. Tentunya menjadi tantangan dan dibutuhkan kolaborasi serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya dalam mentransformasikan dunia digital dalam perbankan syariah.
Pembicara lainnya datang dari kalangan akademisi, yakni; Prof. Madya. Dr. Azwan bin Abdullah dari Universiti Malaysia Kelantan, Muhammad Lisman, S.E.I., M.E., dari Prodi Perbankan Syariah UMRI, dan Mufti Alam Adha, S.E.I., M. Sc., dari Prodi Perbankan Syariah UAD. Materi yang paling menarik perhatian peserta ialah tantangan transformasi digital dalam hal pemerataan karena Indonesia negara kepulauan, di mana masih banyak daerah yang belum terjamah internet. Pun, ancaman cybercrime dalam dunia digital.
Kuliah umum ini dimoderatori oleh Alfina Rahmatia, S.E., M.E., dari PBS UAD yang membawakan jalannya kuliah umum dengan ciamik. Sesi tanya jawab di akhir yang dirasa kurang menurut peserta, mau tidak mau harus dicukupkan karena waktu yang sempit. Kuliah Umum ditutup dengan foto bersama.