Sejarah, Lentera yang tak Pernah Padam
Sejarah yang terjadi pada masa lalu, hendaknya tidak dilupakan begitu saja. Dalam sejarah terdapat pengalaman-pengalaman orang-orang terdahulu yang dapat diambil sebagai pelajaran bagi generasi selanjutnya.Pengalaman adalah guru terbaik. Begitulah pribahasa yang akrab di teliga kita.
“Jas Merah” yang sering disampaikan oleh mantan Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno sampai hari ini tetap eksis. Slogan tersebut masih hidup sampai sekarang di tengah-tengah masyarakat sebagai suatu memotivasi. Sejarah mempunyai esensi yang mendalam untuk para penerus perjuangan agar lebih baik dalam bergerak.Di dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), sejarah yang telah terukir indah seharusnya menjadi pelajaran bagi para aktivis dalam memperjuangkan Islam dan bangsa. IMM yang pernah mencapai kegemilan dan dalam kepemimpinan Djazman Al-Kindi dengan membungkam Partai Komunis Indonesia (PKI) seharusnya menjadi teladan yang patut dicontoh oleh kader-kader masa kini.
“IMM memiliki konstribusi yang besar kepada Indonesia. Salah satu andil IMM adalah bagaimana IMM dapat membuat PKI kualahan. Semangat yang semacam itu seharusnya di contoh oleh kader kita”.UjarImmawan Hendrasaat menyampaikan materinya dalam acara upgrading IMM FAI pada hari jum’at (04-05-2012) di kampus satu UAD.
Untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita IMM. Kita semua sebaiknya tidak lepas dari fakta sejarah, sehingga kita tidak terjerumus ke dalam kesalahan yang pernah dilakukan oleh para pendahulu kita.(aay)