Stadium General PBS UAD: Daya Saing Bank Syariah di Masa Covid-19
Yogyakarta, FAI TERKINI – Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam (PBS FAI) mengadakan salah satu agenda rutin tiap semesternya yakni stadium general yang dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2020 bertepatan dengan 08 Jumadi Awal 1442 M melalui media daring, yaitu Zoom dan Live Streaming di Youtube. Pada stadium general semester ini dihadiri lebih dari 350 peserta melalui virtual yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2018, 2019 dan 2020.
Agenda stadium general ini diselenggarakan rutin oleh Program Studi Perbankan Syariah tiap semesternya dengan mendatangkan pakar dan ahli dalam bidangnya. Adapun kuliah umum kali ini Program Studi Perbankan Syariah mengundang Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si sebagai narasumber yang merupakan guru besar dalam bidang Ekonomi Islam. Beliau juga merupakan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tema yang diangkat pada stadium general kali ini ialah “Daya Saing Bank Syariah di Masa Covid-19”. Fokus pembahasan dalam stadium general ini adalah bagaimana strategi dan cara Bank Syariah untuk bertahan di masa pandemi ini. Beliau juga menyampaikan ada beberapa alternative strategi yang bisa di lakukan seperti spin-off, Merger Antar Bank Syariah, Akuisisi Unit Usaha Syariah oleh Bank Umum Syariah dan konversi Bank Induk menjadi Bank Umum Syariah.
Para mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti kuliah umum ini, hal ini dapat terlihat saat sesi diskusi di buka oleh moderator. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan mengenai bahasan Penguatan Bank Syariah di Masa Covid-19 ini. Dengan diselenggarakannya stadium general ini, diharapkan para mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah mendapat wawasan baru tekait dengan perkembangan Bank Syariah di Masa Covid-19 ini. Demikian juga harapan Dekan Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. H. Nur Kholis, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan, mahasiswa PBS UAD harus siap dengan dinamika dunia industri yang cepat berubah. Sehingga di butuhkan skill dan pola pikir kritis untuk menghadapi masa covid-19 dan pasca covid-19. (MAA)