LEPAS 155 CALON WISUDAWAN, FAI UAD OPTIMIS LAHIRKAN ALUMNI YANG KREATIF DAN BERDAYA SAING DI MASYARAKAT
Fai UAD-FAI News. Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan kemarin (07/05/2024) menggelar Pelepasan Wisudawan-Wisudawati periode Mei yang akan di wisuda pada Sabtu 11/05/2024 mendatang.
Sebanyak 155 peserta mengikuti rangkaian pelepasan dengan mengusung tema “Menjadi lulusan FAI yang Kreatif dan Berdaya”.
Berkaitan dengan tema, Dekan FAI UAD, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I, menyampaikan dalam sambutannya bahwa lulusan dari Fakultas Agama Islam memiliki peluang karir di berbagai sektor, pasalnya salah satu keunggulannya adalah penekanan kemampuan bahasa asing Arab maupun Inggris dan kompetensi ilmu-ilmu kemasyarakatan khususnya bidang keagamaan.
“lima program studi yang dimiliki FAI (BSA, ILHA, PAI, PBS, MPAI) telah melahirkan lulusan-lulusan yang siap terjun di masyarakat, dengan bekal kompetensi yang dimiliki, kami berkeyakinan melepas alumni tanpa ragu”. Ujar Arif.
Sambungnya lagi, meski lulusan FAI UAD tidak melulu berkecimpung menjadi pemuka agama, namun prinsip dakwah amar ma’ruf nahi munkar tidak pernah lepas dari peran alumni FAI UAD di berbagai profesinya.
Hal senada disampaikan oleh narasumber, Ananto Isworo, founder Gerakan Sodaqoh Sampah (GSS) yang menjadi pemateri pada pelepasan tersebut. Ananto menjelaskan bahwa suatu bidang tertentu dapat dilirik dan dilihat dari berbagai perspektif. Begitupun lulusan FAI bisa ditempatkan dan berkembang di berbagai bidang apapun di masyarakat.
“saya juga sebagai lulusan dari Fakultas Agama Islam di salah satu PTMA, sejak dulu berpikir bahwa berperan di masyarakat itu perlu membangun daya kreativitas melalui personal branding. Sejauh ini coba jika di cari lewat google dengan mengetik “ustad sampah”, maka yang muncul adalah profil saya. Melalui kampanye penanggulangan sampah secara kreatif sudah bisa menjadi sarana dakwah, artinya nilai dakwah itu bisa berangkat dari problem sosial yang ada di masyarakat sebagai jembatan kita mengubah kondisi masyarakat” jelas Ananto.
Lebih lanjut, Ananto menuturkan bahwa antar keilmuan hard skill dan soft skill sangat dibutuhkan ketika sudah berada di masyarakat untuk mengurai problem yang sudah akut.
“di sinilah justru tantangan terbesar dari para lulusan FAI UAD, bagaimana memanfaatkan kemampuan teoritis dan praktisnya menghadapi masalah di depan mata. Dengan berbekal keunggulannya di bidang keagamaan bisa dijadikan momentum masuk ke semua lini, karena memiliki integritas (loyalitas, komitmen, dan karakter/akhlak) yang sangat diharapkan”. (AR)