Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Sivitas Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan mengucapkan, “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Taqobbalallahu minna wa minkum, kullu ‘aamin wa antum bi khoirin”, mohon maaf lahir dan batin
Sivitas Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan mengucapkan, “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Taqobbalallahu minna wa minkum, kullu ‘aamin wa antum bi khoirin”, mohon maaf lahir dan batin
FAI News-FAI UAD. Seminar Internasional tentang I’jaz Qur’an di gelar pada 5 Februari 2024 lalu secara daring oleh STIQ Al Latifiyah Palembang. Dalam kesempatan tersebut, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I menjadi pembicara bersama dengan empat narasumber lainnya.
Arif Rahman sendiri membawakan topik kajian dengan judul “I’jaz Qur’an in Sociological Perspective: Analysis, Concepts, and Approaches”. Menurutnya kajian Qur’an dapat dikembangkan dengan beragam pendekatan dan model, baik dari sisi kebahasaan, penafsiran maupun topik lainnya yang berkenaan dengan Qur’an.
“Al-Qur’an menjadi salah satu objek kajian yang sangat menarik, bukan semata karena text dan kebahasaannya saja, namun kandungan isi Al-Qur’an juga bisa membuka ruang beragam disiplin keilmuan mengkaji dari berbagai sudut pandang. Di antaranya pendekatan sosiologi yang memberikan sudut pandang relasi manusia, kelompok sosial dan bagaimana hubungan interaksinya terhadap Alqur’an atau sebaliknya.” Jelasnya.
Kajian Al-Qur’an melalui pendekatan sosiologi menurutnya memiliki daya tarik tersendiri khususnya di Indonesia, karena dengan 86,7% penduduk muslim dari total populasinya, Indonesia menjadi urutan pertama di dunia dengan jumlah populasi umat Islam terbanyak dengan jumlah 231 juta muslim. “Dengan jumlah muslim terbanyak di dunia, yakni lebih dari dua ratus juta jiwa umat Islam, menandakan ada hal bisa dikaji hubungan antara populasi muslim dan Al-Qur’an sebagai kitab suci. Terlebih lagi, komunitas dan organisasi muslim di Indonesia jumlahnya tidak sedikit, di antaranya kelompok-kelompok mainstreaming memainkan peran penting dalam perkembangan Islam sejak abad ke-19” paparnya.
Survei Potensi Literasi Al-Qur’an di Indonesia
Meski memiliki popolasi muslim terbesar di dunia, Arif juga memberikan perhatian terhadap potensi literasi Al-Qur’an masyarakat Indonesia yang sebelumnya telah dilakukan survei oleh Bimas Islam Kemenag RI pada tahun 2023 yang mengkategorikan “tinggi” dengan skor 66,038. Justru menurut Arif skor tersebut belum bisa dikatakan tinggi, dan lebih sesuai jika dikategorikan sedang.
“saya melihat dan memberikan semacam kritik, survei potensi literasi Alqur’an di Indonesia mungkin lebih pas jika itu kategorinya sedang, karena jika dibandingkan dengan jumlah populasi umat Islam saat ini standarnya belum bisa dikatakan tinggi, itu pun belum memenuhi skor 70. Kondisi demikian juga sekaligus menunjukkan bahwa anomali ini menjadi ruang bagi para peneliti untuk melihat sejauh mana interaksi Al-Qur’an bagi kehidupan masyarakat muslim di Indonesia saat ini. Apakah terdapat variabel yang menunjukkan gejala pergeseran antar generasi, atau di sana terdapat perbedaan persepsi kelompok masyarakat atau komunitas muslim tertentu dalam memahami Al-Quran di era sekarang” jelasnya lagi.
Dalam paparan materinya, Arif juga menunjukkan hasil survei sederhana yang dilakukannya tentang Literasi Al-Qur’an di kalangan Gen Z. Salah satu dari temuannya, saat ini sebanyak 55% Gen Z membaca Al-Qur’an hanya berkisar antara 5 sampai 10 menit saja. Durasi waktu yang cukup singkat ini ketika ditelusuri lebih jauh, ditemukan bahwa kalangan gen Z mudah terdistraksi/terganggu dengan berbagai gangguan eksternal seperti teknologi gawai dan internet. Artinya momentum kekhusyu’an membaca Al-Qur’an kalangan Gen Z masih menjadi perhatian besar bagi para orangtua dan guru.
Prinsip I’jazul Qur’an sebagai instrumen kemajuan peradaban muslim
Selain itu, lebih spesifik Arif memberikan ulasan topik i’jaz Al-Qur’an yang dibagi kepada tiga aspek yaitu i’jaz lughowi, i’jaz al ‘ilmi, i’jaz tasyri’. Ketiganya berhubungan erat dengan sistem maqashid syariah dan upaya dalam membangun peradaban Islam.
“jika melihat tiga kajian i’jaz Qur’an, sebetulnya ini jadi akar kuat dalam membangun sistem peradaban Islam (hadoroh islamiyyah). Di mana ketiganya terikat dan terhubung satu sama lainnya yang tidak bisa dipisahkan. Basis bahasa, ilmu, dan hukum adalah tiga identik utama dalam membangun peradaban” ujarnya.
Dari sisi i’jaz lughowi menunjukkan upaya autentikasi dan validitas kebahasaan yang digunakan Qur’an kepada audiens. Selain tidak ada perubahan redaksi, bahasa yang digunakan Qur’an sebagai bentuk bahasa komunikasi dunia Islam. Karakteristik ini menjadi berbeda jika dibandingkan dengan kitab suci lainnya yang barangkali memiliki keragaman redaksi dan text bahkan perubahan di masa tertentu. Kemudian i’jaz al ‘ilmi menunjukkan basis pengetahuan (fundamental of knowledge), di mana Al-Qur’an seringkali memberikan semacam informasi dan pengetahuan yang melampaui zamannya baik bersifat ilmiah maupun bersifat prediktif. Terakhir, i’jaz tasyri’ menunjukkan bahwa Al-Qur’an memuat seperangkat aturan dan hukum-hukum yang menjadi pegangan umat manusia dalam menjalankan kehidupan yang berprinsip pada hukum-hukum syariat. (AR)
Fakultas Agama Islam-FAI News. Pekan Perkenalan Kampus Universitas Ahmad Dahlan sebentar lagi akan dimulai. Jika merujuk dalam agenda UAD, pelaksanaan pembukaan P2K akan dimulai pada tanggal 12 September 2023. Namun rangkaian P2K juga didahului dengan technical meeting dan sosialisasi P2K pada 10-11 September 2023.
Untuk mempersiapkan hajatan tahunan tersebut, panitia P2K di tingkat Fakultas Agama Islam UAD pada Selasa, 22/08/2023 bergerak cepat melakukan koordinasi persiapan bersama dengan dekanat fakultas yang diwakili oleh Wakil Dekan I Dr. Arif Rahman, M.Pd.I. Sedangkan dari pihak panitia fakultas dihadiri oleh M. Ilham (gubernur mahasiswa), Muhammad Ikhlas Ilham (ketua departemen dalam negeri), Muhammad Ibni Tsani (koor acara P2K), Azri Afidati (wakil ketua P2K )
Sebagaimana diketahui, panitia P2K fakultas sendiri yang akan membackup rangkaian kegiatan selama P2K berlangsung. M. Ilham, Gubernur Mahasiswa FAI menyampaikan bahwa BEM FAI telah membentuk kepanitiaan P2K dan telah melakukan kordinasi di tingkat internal. “jadi dalam pertemuan ini kami ingin sampaikan bahwa teman-teman panitia telah cukup intens melakukan koordinasi, sehingga kali ini bersama fakultas kami perlu melakukan persamaan persepsi agar P2K besok berjalan dengan baik”. ucapnya membuka pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, Ilham menyampaikan bahwa konsep P2K kali ini sedikit berbeda dengan pelaksaan tahun lalu, di mana closing ceremony yang sebelumnya dilaksanakan di pusat, namun kali ini diserahkan kepada fakultas masing-masing. “kami perlu pandangan dan masukan dari bapak untuk konsep acara sekaligus penutupan besok, sebab kali ini kita diberikan keleluasaan untuk melaksanakan closing ceremony yang dikembalikan ke fakultas masing-masing” jelasnya.
Pelaksanaan P2K merupakan rangkaian orientasi pengenalan Universitas sampai di tingkat prodi kepada mahasiswa baru. Persiapan menyambut P2K sendiri beberapa kali dilaksanakan koordinasi sejak awal agustus lalu.
Arif Rahman merespons diskusi bersama dengan panitia P2K fakultas dengan memberikan beberapa hasil koordinasi awal dengan Bimawa UAD. “ya sejak awal rapat perdana memang ada beberapa hal penting disampaikan, tentunya yang paling utama adalah bagaimana kita menyambut adik-adik maba dengan baik lewat P2K tahun ini” ucapnya. Lebih lanjut Arif menjelaskan, “nah tahun ini UAD memang banyak melakukan evaluasi dalam banyak hal dari P2K tahun lalu, sehingga perlu adanya efektivitas dan efisiensi dalam banyak hal. Namun ini menjadi tantangan kita bersama agar tetap komitmen mensukseskan P2K di FAI” tuturnya.
Dalam diskusi yang berlangsung cukup intens tersebut, ada banyak masukan dan usulan skema yang dibuat untuk rancangan P2K Fakultas Agama Islam. Salah satunya akan mengusung tema semangat kebangsaan-nasionalisme dan menunjukkan talenta-talenta unggul yang dimiliki oleh mahasiswa FAI baik yang lama maupun mahasiswa baru. Tentu suksesi P2K akan banyak tertumpu dari kekompakan panitia, fakultas, program studi serta pihak-pihak terkait. Panitia P2K fakultas telah bekerja keras sejak awal rekrutmen panitia fakultas dibuka yang menghasilkan 70 orang panitia. Dari sini terlihat betul bagaimana semangat mahasiswa FAI menyambut dengan suka cita mahasiswa baru yang bergabung di Fakultas Agama Islam (Arif).
Fakultas Agama Islam-FAI News. Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan selenggarakan seminar dengan tajuk “Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin pada Pembelajaran PAI” secara luring di Aula Islamic Center UAD pada Kamis, 13 Juli 2023.
Sesuai dengan temanya, seminar ini membahas mengenai masalah pengembangan belajar dengan memadukan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil’ Alamin yang nantinya amat bermanfaat bagi mahasiswa prodi PAI ketika nantinya menjadi seorang guru agar dapat mengimplementasikan poin dari tujuan profil pelajar pancasila dan pelajar rahmatan lil ‘alamin khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Bapak Yazida Ichsan., M.Pd. selaku kaprodi PAI dalam sambutannya, mengingatkan kepada mahasiswa untuk bisa adaptif dalam menghadapi setiap perubahan dari dinamika pendidikan yang tidak stagnan. Sehingga, manifestasi dari pengimplementasian karakteristik Pancasila sepenuhnya dibangun untuk kebaikan.
Penyampaian Profil Pelajar Pancila disampaikan oleh bapak Rudi bahawa penguatan proyek profil pelajar pancasila bisa dilakukan di lintas mata pelajaran. Program Profil pelajar Pancasila terdiri dari tiga hal utama, yakni dimensi, sub elemen, dan kompetensi. Pada bagian dimensi pembelajaran PAI yang mewujudkan kompetensi yang beriman, bertakwa kepada Allah Swt dan berakhlak mulia. Lalu, Ibu Khoir berpesan bahwa pengimplementasian P5 saat ini masih belum seutuhnya dipahami oleh guru PAI, untuk itu sebagai calon guru PAI di masa mendatang harus bisa bermanfaat untuk mengembangkan diri berkelanjutan. Terakhir, Pak Arif turut memberikan gambaran aturan kebijakan dan permasalahan yang sering kali terjadi pada sisi pendidikan di Indonesia. “.. dan yang paling penting dari sekian kebijakan yang ada adalah pendidikan karakter dan sebagai mahasiswa harus siap menghadapi perubahan”, ucap beliau.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta mahasiswa Pendidikan Agama Islam ini turut menghadirkan Pengawas PAI Kementrian Agama Khoiri Khomsah, S.Ag., MA., Wakil Dekan 1 FAI UAD Dr. Arif Rahman, M.Pd.I., dan, Pengawas Pendidikan Dinas Dikpora Yogyakarta Drs. Rudi Darmawan, M.Pd. dengan dipandu oleh moderator keren dari dosen PAI UAD Yusuf Hanafiah, S.Pd.I., M.Pd.
Tentunya seminar ini sangat disambut dengan baik oleh para peserta. Mulai dari dosen hingga mahasiswa program studi PAI pun turut antusias menyimak pemaparan dari para pemateri. Harapannya melalui kegiatan ini dapat memberikan pemahaman serta wawasan baru akan pentingnya pelaksanaan profil pelajar pancasila dengan menggabungkan pelajar rahmatan lil ‘alamin agar dapat menjaga proses belajar yang lebih baik kedepannya sesuai dengan asas Muhammadiyah yaitu berkemajuan dan berkeadilan. (Qoni’ah)
Fakultas Agam Islam-FAI News. Sebagian Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Kunjungan Lapangan ke Situs Sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta dalam rangka untuk mengetahui lebih jelas terhadap sejarah muhammadiyah dan mengetahui lebih dekat dengan Muhammadiyah.
Pelaksanaan kunjungan lapangan ke situs sejarah Muhammadiyah diikuti oleh 22 Mahasiswa dan satu dosen pendamping yakni Dr. Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Kegiatan kunjungan ini sendiri merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Kemuhammadiyahan kelas A. Ada beberapa lokasi bersejarah muhammadiyah yang dikunjungi dalam kegiatan tersebut, yakni Mesjid Besar Kauman Yogyakarta, TK ABA, Langgar K.H Ahmad Dahlan, Musholla Aisyiyah, hingga Kampung Kauman.
Masjid Agung Kauman Yogyakarta.
Masjid yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada 29 mei 1773. Memiliki detail bangunan yang sangat memcirikan budaya jawa-islam. Ciri tersebut tampak dari atap masjid yang menggunakan pola susun tiga gaya tradisional Jawa bernama Tajug LambingTeplok. Pola ini bermakna tiga tahapan pencapaian kesempurnaan hidup manusia, yaitu hakikat, syariat, dan ma’rifat. Masjid Gedhe Kauman telah mengalami beberapa kali pengembangan. Pada 20 Syawal 1189 Hijriah dibangun serambi masjid yang berfungsi sebagai ruang serbaguna. Selain itu, di sisi utara dan selatan halaman masjid dibangun dua ruang pagongan sebagai tempat memainkan gamelan setiap bulan Maulid diselingi dakwah ulama. Kegiatan yang disebut sekaten ini masih dilestarikan sampai saat ini. Ada hal yang unik di dalam masjid Gedhe Kauman, yakni di ruang shalat utama ini. Selain mihrab dan mimbar, terdapat maksura yakni sebuah ruangan kecil di shaf terdepan yang ternyata merupakan tempat khusus bagi sultan dan keluarganya melaksanakan ibadah. Selain itu tak hanya menyejukkan dahaga kebudayaan, suasana masjid juga terasa sejuk dengan adanya blumbang, yakni kolam yang mengelilingi serambinya. Kolam ini dialiri air jernih untuk membersihkan kaki sebelum memasuki masjid.
TK ABA Kauman
Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal atau biasa disebut TK ABA merupakan sebuah lembaga pendidikan untuk anak usia dini yang fokus memberi pendidikan modern namun tetap berlandaskan nilai-nilai luhur keagamaan. TK ABA sendiri didirikan jauh sebelum kemerdekaan dan telah mendidik putra dan putri bangsa dari berbagai kalangan masyarakat. Jauh sebelum kemerdekaan, pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat mahal harganya dan hanya kalangan tertentu saja yang bisa mendapatkannya. Hadirnya TK ABA diharapkan bisa merubah semua itu dan pendidikan bisa dinikmati semua kalangan. Yang mana TK ABA Sendiri merupakan TK pertama yang didirikan oleh Rakyat Pribumi dan sampai saat ini TK tersebut masih berjalan.
Langgar Kidul K.H. Ahmad Dahlan
Langgar Kidul dulu adalah tempat beribadah keluarga KH Ahmad Dahlan. Letaknya berada di dekat rumah keluarga. Rumahnya di utara langgar dengan atap menyentuh dinding bangunan. Langgar yang biasa disebut mushala adalah tempat salat keluarga. Bangunan ini lazim terpisah dari rumah utama dan berukuran lebih kecil dibanding masjid. Langgar Kidul bukan sembarang mushala. Pada masa lalu, dari langgar inilah lahir Muhammadiyah, organisasi massa (ormas) Islam terbesar di Indonesia selain Nahdlatul Ulama (NU). Organisasi Muhammadiyah ini didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Kampung Kauman pada 18 November 1912. Langgar Kidul KH Ahmad Dahlan ini sebenarnya diaktifkan oleh murid-muridnya sendiri. Kemudian, saat isterinya Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah) sudah mulai bisa mengajar, langgar tersebut digunakan sebagai tempat belajar anak-anak perempuan. Ketika saat itu anak perempuan semakin banyak yang ikut belajar mengaji di langgar, maka melebarlah hingga teras rumahnya. Meski sekilas dilihat sederhana, isi atau arsitektur bangunan Langgar Kidul KH Ahmad Dahlan memiliki nilai historis yang cukup tinggi begitu banyak sejarah2 K.H Ahmad Dahlan terpampang di dalam ruangan 2 lantai tersebut. Tidak hanya itu dalam kesempatan ini kami juga diajak berbicara dengan salah seorang yang masih memiliki darah keturunan K.H. Ahmad Dahlan di mana kami dijelaskan berbagai macam sejarah peninggalan K.H Ahmad Dahlan salah satunya adalah langgar kidul itu sendiri.
Musholla Aisyiyah
Tidak dapat mengetahui lebih banyak terkait Musholla tersebut hanya saja dengan namanya Musholla Aisyiyah dimana yang sholat di dalam situ hanyalah para perempuan saja tidak untuk Laki-laki.
Itulah semua tempat yang kami kunjungi merupakan situs sejarah Muhammadiyah yang
mana semua itu terletak didalam satu kampung yaitu Kampung Kauman. (Ya’qub)
Fakultas Agama Islam – FAI News. 150 mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan mengikuti yudisium kelulusan periode Juni 2023, tepatnya pada hari Jum’at, 30 Juni 2023. Secara terperinci, 150 mahasiswa tersebut terdiri dari lima program studi dengan rincian, 17 dari BSA, 31 dari ILHA, 65 dari PAI, 30 dari PBS dan 7 dari MPAI. Dr. Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I, Wakil Dekan I FAI UAD yang membuka dan sekaligus memandu sidang yudisium tersebut mengatakan bahwa pelaksanaan yudisium kali ini cukup banyak diikuti mahasiswa, “dari data yang diterima, periode kali ini memang cukup banyak, karena sebagian besar ingin mengejar wisudah Juli besok, sehingga tanggal yudisium kemarin sempat kita undur untuk mengakomodir hal demikian”. ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Dr. Yoyo, M.A, Wakil Dekan II FAI UAD yang mewakili Dekan memberikan amanat dan nasihat kepada para peserta yudisium. Menurutnya ada tiga aspek penting yang perlu diperhatikan lulusan FAI UAD, yaitu rasa sukur atas kelulusan, pentingnya validasi data dokumen ijazah, dan yang terakhir tugas sarjana muslim agar siap mengabdi di masyarakat. “kami mengucapkan rasa sukur atas capaian teman-teman semuanya, dan jangan lupa untuk selalu siap mengabdi di masyarakat saat memang dibutuhkan”. jelasnya.
Yudisium kali ini juga, para kaprodi, sekprodi dan staff turut hadir memberikan ucapan selamat atas kelulusan 150 mahasiswa FAI UAD periode Juni 2023. Harapan besar dari para sivitas FAI UAD semua lulusan FAI memberikan kontribusi bagi masyarakat dan selalu membawa dan mengharumkan nama almamater Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan di mana pun berada. (Ar)
15 Mei 2023. Hari pertama pelaksanaan Ujian Tengah Semester Genap tahun ajaran 2022-2023 di Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan berjalan dengan lancar. Dalam pantauan oleh tim redaksi Media Center FAI, jika mengacu pada jadwal UTS semester ini bahwa pelaksanaan UTS FAI UAD dilaksanakan secara offline maupun online, yang dimulai sejak hari ini yaitu 15 Mei sampai akhir bulan tepatnya pada 27 Mei mendatang. Dari laporan panitia penyelenggara UTS, kepala Kantor TU Fakultas Ibu Ari Surwarni menyebutkan bahwa setiap ruang yang dipakai ujian disediakan pengawas yang standby mengawasi dan mengkondisikan ruangan selama ujian berlangsung.
Nampak di ruang ujian terpisah, Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam UAD, Dr. Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I turut meninjau sekaligus mengamati suasana UTS di lingkungan FAI UAD. Ia menilai bahwa pelaksanaan UTS bukan sekedar kegiatan rutin seremonial, namun menurutnya mahasiswa agar dapat benar-benar serius mengikuti rangkaian UTS kali ini. Karena selain tuntutan administrasi akademik, UTS juga sejatinya sebagai bagian dari tolak ukur penguasaan materi perkuliahan.
Dikonfirmasi terpisah, Ahmad, selaku pengawas UTS memberikan informasi jika pelaksanaan UTS hari pertama ini berjalan tanpa kendala yang berarti. Menurutnya para mahasiswa sangat kooperatif dan mengikuti rangkaian ujian dengan baik, hanya saja memang perlu diantisipasi besok untuk kapasitas kelas yang cukup besar memang nampaknya perlu ditambah jumlah pengawas agar pengawasan lebih optimal. (AR)
Universitas Ahmad Dahlan melaksanakan 2nd International Seminar on Regional Tajdid pada Kamis 02 Februari 2023 dengan tema “Pengurusan Zakat & Wakaf”. Seminar yang berlangsung di Amphitheater Fakultas Kedokteran tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan dari Ahli Jawatan Kuasa Fatwa Negeri Perlis (Negara Bagian di Malaysia) ke Universitas Ahmad Dahlan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik Rusydi Umar, Ph.D yang mewakil Rektor menyebutkan bahwa saat ini UAD sudah memiliki lembaga zakat (Lazismu) yang mengurus dan mengelola zakat di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan. Namun penarikan zakat di UAD nampaknya perlu diperkuat kembali karena masih sebatas di kalangan dosen, sedangkan karyawan tendik belum dilakukan penarikan zakat. Ia menambahkan bahwa tema pembahasan tentang zakat dan wakaf pada seminar kali ini menjadi topik yang menarik. Sebagaimana diketahui di Indonesia sebetulnya memiliki potensi zakat yang bisa mencapai 300triliyun, sayangnya baru 15% nya saja yang baru bisa terkumpul. Sedangkan di Malaysia sepertinya pengelolaan zakat dan wakaf jauh lebih baik.
Pada seminar tersebut juga menghadirkan lima narasumber baik dari Malaysia maupun Indonesia, yaitu Tn. Hj. Mohd Nazim Mohd Noor, Dr. Ahmad Sufian Che Abdullah, Prof. Dr. Azman Mohd Noor, Dr. Hamim Ilyas, M.A., Dr. Riduwan, S.E., M.Ag. Dalam berlangsungnya pemaparan materi yang dipandu moderator bapak Rofiul Wahyudi tersebut, salah satu narasumber dari Malaysia Mohd Nazim Mohd Noor menyampaikan bahwa di Malaysia memiliki 14 negeri (provinsi), di mana urusan perundang-undangan keagamaan negeri Perlis sendiri berada di bawah kekuasaan Majelis Agama Islam Perlis (MAIps), termasuk perkara pengelolaan zakat dan wakaf. MAIps sendiri merupakan majelis agama yang memiliki mandat dan kuasa penuh dari Raja Perlis dalam perkara keagamaan telah berdiri sejak 1920 silam. Lanjut Nazim mengatakan bahwa justru apresiasi kepada Muhammadiyah di Indonesia yang sudah eksis berdiri 8 tahun lebih dulu dari pada MAIps Malaysia.
Selanjutnya Dr. Riduwan, M.Ag salah satu narasumber dari Indonesia yang juga merupakan dosen Fakultas Agama Islam UAD memaparkan tentang bagaimana pengalaman praktik Muhammadiyah dalam pengelolaan aset wakaf yang sudah dimiliki. Menurutnya orientasi wakaf harus bersifat pencapaian kesejahteraan yang berkelanjutan bagi kepentingan umum. Di Muhammadiyah sendiri, ada banyak tantangan yang memang harus dipikirkan dalam potensi pengelolaan wakaf misalnya dari sisi literasi wakaf di masyarakat masih minim dan jarang disampaikan dari berbagai saluran media. Bahkan ia tidak menampik, para penceramah terutama dari latar belakang ekonomi juga nampaknya belum banyak yang berbicara seputar wakaf. Dari sini sebetulnya menurutnya kita harus memulai menggerakkan potensi wakaf yang peluangnya sangat besar. Beberapa contoh pengelolaan wakaf yang berhasil dilakukan Muhammadiyah sudah menjadi model pengembangan dan pengelolaan wakaf yang dilirik oleh pemerintah. Setidaknya komitmen pengelolaan wakaf dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur terutama potensi aman usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di sekitar ujarnya mengakhiri.
Selain kedua narasumber tersebut, beberapa materi yang disampaikan narasumber lainnya memaparkan kajian tentang zakat dan wakaf dalam berbagai perspektif yang memungkinkan menjadi bahan informasi dan diskusi akademik yang bermanfaat dalam membuka peluang pengelolaan zakat dan wakaf yang lebih baik terutama di Indonesia dan Malaysia. (AR)
Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani (Ringroad Selatan) Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille : 0274-564604
Email : fai[at]uad.ac.id
Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa
Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan
Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960