TELUSURI SITUS SEJARAH MUHAMMADIYAH, 22 MAHASISWA FAI UAD KUNJUNGI KAUMAN
Fakultas Agama Islam – FAI News. Mahasiswa Fakultas Agama Islam yang beranggotakan 22 orang, baru-baru ini mengadakan kunjungan lapangan ke situs sejarah kemuhamadiyaan yang berada di Yogyakarta. kunjungan tersebut guna mengetahui dan memperdalam situs peninggalan sejarah Muhammadiyah itu sendiri, yang didampingi oleh dosen pengampuh Dr. Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I. Dalam kunjungan ini kami menelusuri dari masjid Kauman yang ada di Yogyakarta, kompleks Kauman, TK ABA, Langgar K.H Ahmad Dahlan, dan mushola ‘Aisyiyah. Kunjungan ini pun juga bagian dari rangkaian perkuliahan kelas Kemuhammadiyahan.
Kunjungan pertama, kami berkunjung ke masjid gede Kauman. Masjid Kauman ini dibangun oleh sri sultan Hamengku Buwono I pada tanggal 29 Mei 1973 . masjid ini merupakan simbol harmonisasi sisi kebudayaan khas kerajaan Yogyakarta yang sarat dengan perjalanan Yogyakarta dengan religiusitas masyarakatnya gaya arsitektur Masjid Gedhe Kauman bercorak Jawa yang mengadopsi dari Masjid Demak. Ada 4 pilar utama yang dikenal dengan saka guru dengan atap berbentuk tanjug lambang teplok atau bentuk atap bersusun tiga. Nah dari yang saya baca , atap tersebut menggambarkan tahapan dalam menekuni ilmu tasawuf, yaitu syariat, tarekat, makrifat. Selain itu, tiga tingkat pada atap tersebut juga dapat bermakna sebagai iman, Islam, dan ihsan.
Bangunan utama masjid terdiri dari dua lantai, lantai atas serambi disangga oleh 24 tiang dan lantai bawah 32 tiang. Hebatnya tiang tersebut tetap berdiri kokoh meski telah berusia 400-500 tahun. Lalu Ketika kita masuk ke ruang utama masjid, nuansa kental khas Jawa akan sangat terasa. Kalian akan merasa seolah berada di suasana Jawa tempo dulu. Di bagian dalam ini juga terdapat sebuah mihrab dan maksura. Maksura difungsikan sebagai tempat pengamanan raja apabila Sri Sultan berkenan solat berjamaah di Masjid Gedhe Kauman. Tidak jauh dari mihrab terdapat Mimbar yang berbentuk singgasana berundak sebagai tempat bagi khatib dalam menyampaikan khotbah Jumat. Mimbar terbuat dari kayu jati berhiaskan ukiran indah berbentuk ornamen stilir tumbuh-tumbuhan dan bunga di prada emas.
Selain ruang inti, masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai ruangan yang memiliki fungsi berbeda, seperti pawestren (tempat khusus bagi jamaah putri), yakihun (ruang khusus peristirahatan para ulama, khotib, dan merbot), blumbang (kolam), dan tentu saja serambi masjid. (Refqi)