Pasca Menangkan Walikota Cup, Taekwondo FAI Siap Mendunia
Yogyakarta, FAI TERKINI – Dalam ajang bergengsi tahunan Walikota Cup yang ke-7, PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) Jogja, DISPORA (Dinas Pemuda Dan Olahraga) Jogja dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jogja, Mengadakan Kejuaraan Taekwondo yang diadakan secara terbuka (open), yakni dengan mengundang berbagai perwakilan atlet taekwondo dari luar kota, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan, event ini diikuti oleh sejumlah 1500 peserta, baik dari level SD, SMP, SMA/SMK, hingga Perguruan Tinggi. Kejuaraan yang senantiasa ditunggu-tunggu oleh para penggemar olehraga taekwondo tersebut dilaksanakan selama 2 (dua) hari sejak tanggal 28-29 Desember 2019, di GOR Amongrogo, Yogyakarta.
Adapun sebelumnya pertandingan dilangsungkan pada Hari H, panitia juga menyelenggarakan TM (Technical Meeting), yang diadakan 1 (satu) hari sebelumnya di lokasi yang sama. Pada momen ini, UKM Taekwondo UAD mengirimkan sejumlah 29 atlit dan semuanya berhasil lolos persyaratan administratif maupun selektif. Alhamdulillah hasil akhir yang diperoleh oleh tim taekwondo Universitas Ahmad Dahlan adalah sejumlah 18 emas, 6 perak, dan 8 perunggu. Dalam kompetisi tersebut, terdapat 1 (satu) atlet taekwondo yang mengikuti sekaligus beberapa kategori perlombaan dan juga memenangkan beberapa kategori. Termasuk di antara atlet-atlet yang berhasil meraih kemenangan dalam laga bergengsi tersebut adalah 2 (dua) atlet berbakat dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD semester 1 (satu), yakni Amir Abdul Aziz yang berhasil memenangkan medali emas dan Ikhsan Ubaidilah yang berhasil memenangkan medali perunggu. Keduanya atlet taekwondo tersebut turun laga pada kelas taekwondo yang sama, yaitu untuk Kategori Kyorugi (Fighter) Kelas E U-60Kg.
“Harapannya UKM Taekwondo UAD, Khususnya Prodi PAI FAI terus selalu menorehkan prestasi baik tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan bahkan internasional. Karena alhamdulillah, hingga saat ini beberapa atlet sudah bisa sampai level kompetisi nasional,” ujar Ubaid optimis ketika diminta komentarnya mengenai masa depan taekwondo di fakultas dan universitas.
Harapannya, tentu mahasiswa dapat memiliki keunggulan daya saing di berbagai bidang baik akademik maupun non-akademik di kancang kompetisi regional, nasional, hingga internasiona. Semangat selalu takwondo Universitas Ahmad Dahlan, khususnya tim mahasiswa dari Fakultas Agama Islam. Tabik!



Yogyakarta,
MUMTASH dilaksanakan selama dua hari, diawali dengan opening ceremony pada hari Sabtu, pukul 20.00 dan disambung dengan lomba pada hari ahad 15 Desember 2019. Dan pada tanggal 23 November telah dilaksanakan grand launching MUMTASH, mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Prospek Tantangan Sarjana Hadis Masa Kini” dengan pembicara Prof. Dr. Nawir Yuslem, M.A, dan Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Nur Kholis, M.Ag. sebagai upaya menyongsong kegiatan akbar dari Himpunan Mahasiwa Program Studi Ilmu Hadis UAD.
Opening Ceremony MUMTASH dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Nur Kholis, M.Ag dan Perwakilan dari dosen Ilmu hadis. Dalam sambutannya dekan menyampaikan rasa bangga pada jajaran panitia yang telah berupaya keras untuk bisa mengadakan kegiatan yang cukup memberikan dampak positif pada prodi, dan harapan kegiatan mumtash setiap tahun bisa lebih baik lagi, “Mumtash ke tiga lebih baik dari mumtash kedua, mumtash keempat lebih baik dari mumtash ketiga, dan mumtash yang akan datang harus lebih baik dari mumtash sekarang” ucapnya saat menyampaikan sambutan.
Yogyakarta,
antusias mendukung para fakultasnya. Jelas, hampir seluruh KBM Fakultas Agama Islam (FAI) ikut terjun membersamai, mendukung tim futsal yang di delegasikan. Dan dukungan yang luar biasa itu pula membuahkan hasil yang luar biasa, tim delegasi FAI pun meraih piala kejuaraan. Piala juara 1 diraih dengan sangat memuaskan. Dan kejuaraan ini menjadi buah manis untuk Fakultas Agama Islam serta seluruh KBM FAI. Besar harapan dari official agar bakat ini tidak hanya berhenti sampai disini, namun adanya regenerasi penerus yang akan mengharumkan nama fakultas serta bakat-bakat yang luar biasa dari para KBM FAI. Bahkan tidak hanya futsal, namun berbagai lomba menjadi bakat yang meningkat dan menjadi kontribusi berharga untuk FAI itu sendiri “Yang pastinya bangga, apa yang kita perjuangkan sangat mendapat hasil yang memuaskan untuk mengharumkan nama fakultas tercinta” tutur Ardin selaku official futsal.
Yogyakarta, 
Yogyakarta,
Yogyakarta,
Yogyakarta,
Dr. Nur Kholis, M.Ag., Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) dalam sambutannya menyampaikan kepada para mahasiswa yang hadir, betapa sulitnya menghadirkan Prof. Suyanto sebagai narasumber maka besar harapannya kehadirannya bisa dimanfaatkan maksimal, mahasiswa dihimbau untuk bisa mengikuti kegiatan kuliah umum dengan sebaik-baiknya sehingga materi yang akan disampaikan bisa ditangkap dan dapat diaktualisasikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selanjutnya, Prof. Suyanto, Ph.D. sebagai narasumber dalam materi kuliah umumnya menyampaikan bahwa keadaan dahulu sudah berbeda dengan keadaan sekarang. Masa sebelum revolusi industri 4.0 ilmu didapat dengan cara berjuang dengan sekuat tenaga, berbeda dengan sekarang semua ilmu sudah ada digenggaman tinggal bagaimana kita mau memakai ilmu tersebut atau tidak. Prof. Suyanto memberikan contoh dengan menggajak para peserta kuliah umum membuka google dan memerintahkan mengetik cara membangun keluarga yang sakinah, dengan penuh antusias para peserta mengikuti intruksi dari Prof. Suyanto dan kemudian diminta untuk membacanya. Prof. Suyanto melanjutkan pesannya, ilmunya sudah ada dan dengan mudah didapatkan, namun yang menjadi pertanyaan maukah kita merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari situlah mahasiswa PAI seharusnya tertantang dengan revolusi industri 4.0, ilmu yang sudah ada digenggaman bagaimana menanamkan karakter untuk merealisasikan ilmu yang sudah ada.