Bicara Tentang Keunggulan Insani, Jadi Tema Pengajian Ramadhan 1445 H PWM DIY
FAI UAD-FAI News. PWM DIY menyelenggarakan pengajian Ramadhan 1445 dengan tema “Membumikan Risalah Islam Berkemajuan untuk Membangun Keunggulan Insan”, pada (23-24/03) di Universitas Ahmad Dahlan.
Pembukaan pengajian yang dimulai pada pukul 12.30 WIB tersebut dihadiri oleh segenap pimpinan PWM DIY, PDM se DIY, pimpinan AUM, majelis dan Ortom yang memenuhi ruang amphiteater UAD.
Dalam kesempatan sambutan pembukaan pengajian, Dr. Ikhwan Ahada, M.A, ketua PWM DIY, mengurai singkat tema yang diusung merupakan amanat dari hasil Muktamar di Solo lalu.
Kristalisasi ideologi Muhammadiyah
Ikhwan mencoba merincikan, menurutnya dokumen resmi muktamar di solo (Risalah Islam Berkemajuan) merupakan kristalisasi dan turunan dari bangunan ideologi Muhammadiyah sebelumnya seperti PHIWM, kepribadian Muhammadiyah, 12 langkah Muhammadiyah.
Lebih lanjut, perjalanan muhammadiyah ditambahkan Ikhwan dipagari dengan ajaran MKCHM, bahkan selanjutnya Muhammadiyah hadir dengan tawaran konsep darul ‘ahdi wa syahadah.
“Dari semua dokumen ideologi Muhammadiyah tersebut terangkum dan direfleksikan kembali dalam Risalah Islam Berkemajuan. Sehingga kontekstualisasi corak pemikiran dan peran Muhammadiyah dalam dinamika keumatan di Indonesia tidak boleh terhenti” terang Ikhwan.
Mewujudkan keunggulan insani lewat persyarikatan
Selain menjelaskan tentang ruh dari Risalah Islam Berkemajuan (RIB) yang menginspirasi tema pengajian Ramadhan PWM DIY, Ikhwan melanjutkan salah satu bentuk upaya menggapai tujuan membangun peradaban sebetulnya dapat disyukuri dipertemukan dengan Muhammadiyah.
“Dengan bersyarikat dan berorganisasi lewat Muhammadiyah sebetulnya kita menjadi bagian dari dakwah mewujudkan keunggulan insani”.
menurutnya, untuk mencapai derajat keunggulan (Ihsan) memang harus diraih, dengan cara komparasi dan siap berkompetisi dengan lainnya. Di situlah titik balik untuk melahirkan sumber dana insani yang unggul dan maju. “Melalui pengalaman Muhammadiyah, diharapkan pusat keunggulan dapat diwujudkan dalam membangun peradaban ke depannya” tutupnya (AR)