Prodi S3 Studi Islam FAI UAD Gelar Studium Generale dan Orientasi Mahasiswa Baru: Bahas Isu Kontemporer Dunia Islam Bersama Dubes RI
FAI News – Program Studi Doktor (S3) Studi Islam Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) menggelar kegiatan Studium Generale dan Orientasi Mahasiswa Baru bertajuk “Isu-Isu Kontemporer Dunia Islam: Problematika dan Solusinya” pada Jumat, 03 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting sekaligus penanda dimulainya perkuliahan bagi mahasiswa baru Program Doktor S3 Studi Islam Tahun Akademik 2025/2026.
Acara ini berlangsung secara khidmat dan penuh antusiasme dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan universitas dan tamu kehormatan. Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Wakil Rektor bidang AIK dan SDM, serta perwakilan dari Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) seluruh Indonesia. Tak ketinggalan, seluruh jajaran dekanat FAI UAD, Kaprodi dan Sekprodi S3 Studi Islam, serta mahasiswa baru program doktoral turut memeriahkan kegiatan tersebut.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Dekan FAI UAD, Dr. Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I. yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada mahasiswa baru atas kepercayaannya memilih UAD sebagai tempat menempuh studi doktoral. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Program S3 Studi Islam merupakan salah satu wujud nyata komitmen FAI UAD dalam memperluas kontribusi akademik di ranah keislaman yang berwawasan global dan berakar pada nilai-nilai Islam berkemajuan.
“Program ini lahir dari semangat dakwah akademik yang ingin menghadirkan Islam sebagai ilmu yang mencerahkan dan memajukan peradaban. Kami berharap mahasiswa baru dapat menjadi bagian dari perjuangan ini, dengan menghadirkan riset-riset yang relevan dan berdampak bagi umat,” ujar Dr. Arif.
Sesi inti Studium Generale diisi oleh Prof. Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, M.A. Duta Besar Republik Indonesia untuk Uzbekistan dan Kyrgyzstan, sekaligus akademisi senior yang dikenal sebagai tokoh perempuan Indonesia di dunia internasional.
Dalam pemaparannya, Prof. Ruhaini mengajak para mahasiswa untuk memahami realitas global umat Islam secara lebih mendalam. Ia mengulas beragam isu kontemporer dunia Islam, mulai dari problem identitas keagamaan, ketimpangan sosial-ekonomi, hingga tantangan moderasi beragama di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.
“Dunia Islam kini menghadapi tantangan besar: bagaimana menjaga otentisitas nilai-nilai keagamaan di tengah derasnya perubahan sosial dan teknologi. Kaum akademisi, terutama di jenjang doktoral, memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk menghadirkan solusi berbasis ilmu,” tegas Prof. Ruhaini.
Selain membahas persoalan global, beliau juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dan penguatan jejaring riset internasional, khususnya bagi mahasiswa S3 yang diharapkan dapat menjadi duta akademik bagi Islam berkemajuan.

Stadium Generale dan Orientasi Mahasiswa Doktoral Studi Islam
Setelah sesi Studium Generale, acara dilanjutkan dengan Orientasi Perkuliahan Program Doktor S3 Studi Islam yang dipimpin oleh Kaprodi, Prof. Dr. Siswanto Masruri, M.A. bersama Sekprodi, Dr. Fandi Akhmad, S.Pd.I., M.Pd.I.
Dalam orientasi tersebut, mahasiswa baru diperkenalkan pada visi, misi, dan arah pengembangan Program Doktor Studi Islam, termasuk konsentrasi kajian, struktur kurikulum, regulasi akademik, serta sistem bimbingan penelitian disertasi. Prof. Siswanto menekankan pentingnya kesadaran ilmiah dan kedewasaan berpikir bagi mahasiswa S3 sebagai calon pemikir dan peneliti di bidang keislaman.
“Program doktor bukan sekadar menulis disertasi, tetapi proses pembentukan karakter ilmuwan. Mahasiswa S3 harus menjadi pembelajar yang kritis, reflektif, dan inovatif dalam mengembangkan ilmu keislaman,” ungkap Prof. Siswanto.
Sementara itu, Dr. Fandi Akhmad menambahkan penjelasan teknis mengenai prosedur akademik, sistem perkuliahan, serta layanan administrasi yang disediakan oleh fakultas. Ia menegaskan bahwa FAI UAD berkomitmen penuh untuk memberikan layanan akademik terbaik bagi seluruh mahasiswa doktoral.
Kegiatan Studium Generale dan Orientasi ini bukan hanya seremonial, tetapi juga menjadi wujud keseriusan FAI UAD dalam membentuk iklim akademik yang unggul, inklusif, dan responsif terhadap perkembangan zaman. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa baru diharapkan mampu menyiapkan diri menghadapi dinamika studi doktoral dengan semangat intelektual dan spiritual yang seimbang.
Sebagai informasi, tahun ini Program Doktor S3 Studi Islam FAI UAD mencatat antusiasme tinggi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari total 35 pendaftar, sebanyak 28 mahasiswa berhasil lolos seleksi dan resmi diterima sebagai mahasiswa baru. Jumlah tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap UAD sebagai perguruan tinggi Islam modern yang konsisten menghadirkan pendidikan berkualitas di tingkat doktoral.
Dengan semangat baru dan dukungan penuh dari seluruh sivitas akademika, FAI UAD optimistis bahwa para mahasiswa S3 angkatan tahun akademik 2025/2026 akan menjadi generasi cendekia Muslim yang mencerahkan, menginspirasi, dan membawa solusi nyata bagi umat serta peradaban global.