UAD Gelar FGD PLP-KKN Terintegrasi 2025, Bahas Strategi Penempatan Mahasiswa di Sekolah Mitra

FGD PLP FKIP-FAI tahun 2025 bersama dengan Majelis Dikdasmen & PNF PWM DIY
Yogyakarta, FAI-NEWS. Laboratorium Pengembangan Profesi Kependidikan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Tahun 2025 pada Rabu, 9 Juli 2025, di ruang Dekanat FKIP UAD. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk menyusun integrasi antara program PLP dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa calon guru.
Acara dihadiri oleh para pemangku kepentingan, di antaranya Dekan Fakultas Agama Islam (FAI), Wakil Dekan FKIP, Ketua dan Tim PLP FKIP-FAI UAD, serta Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen & PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bapak Achmad Muhammad, M.Ag.
Wakil Dekan FKIP UAD, Prof. Suyatno, M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan bahwa PLP tahun 2025 ini akan diintegrasikan dengan program KKN agar lebih efektif dan kontekstual. “Ini akan memudahkan mahasiswa dalam mengimplementasikan kompetensi secara langsung, sekaligus memperkuat sinergi antar program,” jelasnya.
Tim PLP FKIP-FAI juga telah merancang indikator dan instrumen penilaian agar mahasiswa setelah lulus dapat berkesempatan mengabdi di sekolah-sekolah tempat mereka melaksanakan PLP dan KKN. Berkaitan dengan ini, ia menjelaskan sangat perlu kita menyiapkan instrumen yang pas terutama masukan dari Majelis Majelis Dikdasmen & PNF PWM DIY akan menyempurnakan instrumen tersebut. Pelaksanaan program PLP-KKN terintegrasi ini sendiri akan direncanakan mulai Agustus 2025.
Sekolah Mitra Jadi Fokus Penataan
Ketua Laboratorium PLP FKIP UAD, Fariz Setyawan, M.Pd., memaparkan bahwa pelaksanaan PLP tahun ini akan melibatkan lebih dari 120 sekolah mitra dan sekitar 1.300 mahasiswa di berbagai jenjang pendidikan. Pihaknya menilai perlunya mekanisme yang lebih terukur dan berkelanjutan dalam penempatan mahasiswa, baik pertimbangan dari lokasi tempat tinggal maupun kelanjutan dari PLP 1 sebelumnya.
Sementara itu, Bapak Achmad Muhammad, M.Ag., dari Majelis Dikdasmen & PNF PWM DIY menyoroti pentingnya penataan penempatan sekolah mitra secara proporsional. Ia menyebut tantangan minimnya siswa dan keterbatasan sumber daya di beberapa sekolah Muhammadiyah, khususnya jenjang SMA, perlu mendapat perhatian.
“Penetapan sekolah mitra harus memperhatikan keseimbangan antara sekolah besar dan kecil. Tidak selalu harus ke sekolah favorit,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis dakwah komunitas, dengan mempertimbangkan keberadaan ranting Muhammadiyah, geospasial sekolah, serta potensi masjid dan komunitas sekitar.
Penguatan Kompetensi Sosial dan Dakwah
Dekan FAI UAD, Arif Rahman, M.Pd., menyambut baik integrasi PLP-KKN sebagai langkah strategis yang memperkuat kompetensi mahasiswa, baik secara pedagogis maupun sosial.
“PLP-KKN ini bukan hanya praktik mengajar. Mahasiswa juga perlu terlibat dalam dinamika sosial dan keagamaan di masyarakat,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa FAI turut dilibatkan dalam program PLP FKIP karena sistemnya memungkinkan pelaksanaan magang secara sinergis, khususnya bagi prodi PAI.
Menuju PLP-KKN yang Lebih Berdampak
FGD ini menegaskan perlunya perencanaan PLP-KKN yang matang, berkelanjutan, serta mampu menjangkau berbagai tipe sekolah mitra. Kompetensi utama yang ditargetkan antara lain: sosial, pedagogis, pengelolaan, pengajaran, dan dakwah pencerahan.
Program campus goes to school juga akan terus dilanjutkan sebagai bagian dari kontribusi UAD dan PTMA terhadap peningkatan mutu sekolah-sekolah mitra, baik negeri maupun swasta, termasuk Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Dengan adanya FGD ini, pelaksanaan PLP-KKN UAD 2025 diharapkan menjadi lebih terukur, relevan, dan berdampak nyata terhadap mutu pendidikan serta kesiapan mahasiswa calon pendidik. (Ar)