FAI UAD Gelar Konferensi Kemanusiaan Internasional
YOGYAKARTA, Kemanusiaan yang adil dan beradab, merupakan sila ke dua dalam pancasila yang memiliki makna yang sangat penting dan dalam konteks kehidupan manusia, masyarakat dan sosial menjadi subyek utama mengigat kehidupan sosial yang terletak tinggi dalam kehidupan, tak heran jikalau para tokoh kemerdekaan indonesia tempat kemanusian sebagai hal yang vital setelah ketuhanan ditambah masalah kemanusian saat ini menjadi mengigat yang ada.
Ahad (24/09/2017), Universitas Ahmad Dahlan telah melaksanakan ” Konferensi Internasional Pada Teologi Kemanusiaan Islam-Cristian “, sebuah konferensi internasional yang membahas tentang isu-isu, trobosan luar biasa yang dilakukan untuk revitalisasi nilai kemanusian dalam kehidupan.
Kegiatan yang dilalsanakan di Aula Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan ini bekerjasama dengan Muhammadiah Disaster Managmen Center (MDMC) dan Asia Pacific Baptist Federation , dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara di Asia Pasifik, seperti Myanmar, Malaysia, Singapura, Bangladesh, dan masih banyak lagi.
Islam adalah agama yang mencintai perdamaian dan memiliki nilai-nilai universal yang universal oleh Budi Setiawan dari MDMC “Nilai-nilai pendidikan yang tersusun dalam buku fiqih kebencanaan -buku yang diterbitkan oleh Muhammadiyah, berbagai bencana yang telah terjadi- diinternasionalkan, kompilasi mereka datang kita beri tau bahwa Islam memiliki nilai-nilai yang bersumberdari guru Islam terpisah, dan buku ini sudah kami bawa kemarin kompilasi World Humanitarian Forum di jenewa, kami ingin mengatakan bahwa Islam memiliki sifat yang universal dan berharap orang lebih tentang hal itu ”
Selain itu Islam adalah agama rahmatan lil alamin yaitu agama yang memberikan rahmat bagi sekalian alam, memberikan pengertian bahwasannya Islam datang sebagai rahmat, pencerah bagi manusia, sikap sosial Islam yang tidak terlihat suku ras menjadi satu bentuk rahmat untuk alam, Suyadi selaku ketua panitia mengemukakan bahwasannya tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan agama Islam yang ramah, bersosial tinggi, dan sebagai rahmat untuk sekalian, karena menurutnya akhir-akhir ini isu-isu tentang radikalisme, intoleran, seakan-akan Islam yang ingin, dan mencitrakan Islam itu kejam .
Selaras dengan hal itu kasiyarno selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan dalam sambutannya menuturkan harapannya, kegiatan yang berhubungan dengan Asia Pacific Baptist Federation ini didalamnya berbagai macam latar belakang, pemikiran, suku, warna kulit dan yang lainnya, akan menambah wawasan kita dan mengenalkan Islam dan juga mengenalkan Muhammadiyah ke rahah internasional, kegiatan ini juga sebagai syiar Universitas Ahmad Dahlan untuk menjadi universitas yang di akui internasional. (Anshori)