Shamsi Ali: Warnai Dakwah Islam di Amerika
Yogyakarta, FAI TERKINI – Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD)menyelenggarakan diskusi dan bedah buku yang bertajuk Menapak Jalan Dakwah di Bumi Barat pada hari Sabtu (26/20/2019) di Gedung Amphitarium Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Buku biografi pemikiran yang menjadi topik utama pembahasan diskusi merupakan karya besar Imam Shamsi Ali, beliau adalah imam besar Masjid New York. Diskusi dibuka dengan bacaan tilawah dari salah satu mahasiswa, yakni Yuyun Wardatunnisa, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan buku oleh narasumber utama, Imam Shamsi Ali. Dalam acara bedah buku kali ini, Fakultas Agama Islam menghadirkan Dekan FAI UAD, Dr. Nur Kholis, MAg. sebagai pembedah utama.
Pada kesempatan ini, sang Imam Besar Islamic Center Amerika ini juga sempat menyebutkan bahwa beliau adalah Kader Muhammadiyah yang berasal dari pulau Sulawesi dan pernah ikut mendirikan Nusantara Foundation pada tahun 2014 yang fokus projeknya berupa sebuah pesantren pertama di Amerika. Beliau juga menyampaikan, bahwa kondisi dunia sekarang tentu jauh berbeda dengan kondisi dunia 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) tahun lalu. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika generasi muda lebih membuka mata dan mulai memperhatikan indikator utama dari keberlangsungan globalisasi, yakni terjadinya kecepatan dan percepatan yang menjadikan dunia mengecil sehingga bermunculan kompetisi yang sengit dalam segala bidang termasuk bidang dakwah.
Kisah perjalanan hidup Shamsi Ali di Amerika sangat inspiratif, dimulai sejak usaha pertamanya untuk berdialog dan bekerjasama mengenalkan Islam dan Indonesia, yang realitasnya justru ditanggapi secara skeptis oleh orang Amerika. Sebagai pembedah utama, Dr. Nur Kholis, M.Ag. menyampaikan pandangannya bahwa buku Menapak Jalan Dakwah di Bumi Barat Biografi Pemikiran Imam Shamsi Ali ini sangat kompleks dalam memahami objek dakwah, cenderung menjunjung tinggi kebenaran, dan berhasil mengaktualisasikan secara apik bagaimana konsep dakwah bil lisani qoumih.
Buku karya Shamsi Ali juga secara gamblang menceritakan asal muasal mengapa orang Amerika cenderung berpandangan bahwa Islam itu berbahaya dan menjadi penghalang kemajuan. Tanpa membuat pembacanya merasakan ketidakpuasan terhadap kisah lengkapnya, Shamsi Ali juga menceritakan secara naratif bagaimana persitiwa Nine Eleven berhasil menjadi momentum bagi bangkitnya umat Islam di Amerika hingga mencapai 12 juta orang pemeluknya, sedangkan jumlah tersebut disinyalir akan terus bertambah setiap tahunnya sekitar 18 ribu sampai 20 ribu orang. MaasyaaAllah.