Yogyakarta, FAI TERKINI – Mahasiswa Prodi ILHA (Ilmu Hadis) FAI UAD telah berhasil mendapatkan JUARA DALAM LOMBA TAPAK SUCI 10th AIRLANGGA CHAMPIONSHIP TAPAK SUCI NATIONAL OPEN 2019. Kegiatan yang diselenggarakan UKM Tapak Suci Universitas Airlangga telah berakhir pada hari Kamis, 24 Oktober 2019. Pertandingan yang dilaksanakan selama empat hari berjalan lancar dan meriah. Kategori yang dipertandingkan meliputi kategori tanding dan kategori seni, diikuti oleh berbagai kategori usia dari usia dini, pra remaja, remaja, dan juga dewasa. Kontingen yang datang berasal hampir dari seluruh daerah di Indonesia.
Dalam kejuaraan tersebut, beberapa orang mahasiswa Ilmu Hadis yang menjadi perwakilan dari UAD berhasil meraih empat medali emas sekaligus. Hal tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa FAI UAD tidak hanya menguasai bidang akademik saja, tetapi juga bisa menyeimbangkan dengan kemampuan-kemampuan non akademik seperti ini. Tentunya prestasi semacam ini menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa lain untuk dapat mengembangkan diri dan berkarya dalam bidang apapun. Adapun mahasiswa Ilmu Hadis yang berhasil meraih medali dalam gelaran kejuaraan Tapak Suci tersebut adalah:
Rizki Saputra & Uday Zia Ulhaq : Medali emas Seni Beregu
Irfan Syahrul R : Medali emas seni Tunggal tangan kosong
Arfian Haris : medali Emas Tanding kelas E putra
Luatul Nadlifah : Medali Emas Tanding kelas A putri
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/75439577_150245029576610_5423880576798949028_n.jpg800800niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-24 17:46:412019-12-21 17:20:07Prodi ILHA Borong Medali Airlangga Championship 2019
Yogyakarta, FAI TERKINI – Mendekati tahun ajaran baru di lingkungan kampus, sejumlah lembaga yang menaungi level pendidikan menengah atas semakin gencar memperkenalkan lembaga pendidikan lanjutan yang tepat untuk peserta didiknya, salah satunya yang dilakukan oleh Yayasan Al Kahfi Bogor. Rabu siang (23/09/2019) sekitar pukul 13:00 berlokasi di Aula Islamic Center, rombongan siswa Madrasah Aliyah Al Kahfi beserta pendampingnya mengunjungi Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Rupanya cuaca Kota Yogyakarta yang cukup panas belakangan tidak lantas menyurutkan niat mereka untuk memperoleh gambaran utuh mengenai calon kampus lanjutan yang dinilai tepat dan sesuai dengan penjurusan yang tersedia di sekolah mereka. Dengan membawa 53 orang ke kampus utama Universitas Ahmad Dahlan, rombongan Al Kahfi mendapat sambutan hangat dari tuan rumah yakni Fakultas Agama Islam yang merupakan fakultas tujuan dalam kunjungannya kali ini.
Acara penyambutan dilaksanakan di aula Islamic Center dengan menghadirkan sejumlah alumni sebagai testimoni maupun pembaca Al Qur’an pembuka ketika acara berlangsung. Dalam momen kali ini, salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam yakni Nungki dan timnya juga sempat tampil membawakan beberapa buah lagu sebagai hiburan yang disambut riuh tepukan tangan oleh siswa-siswa MA Al Kahfi. Acara silaturahim berlangsung hangat dan meriah, terutama ketika dekan FAI UAD, Dr. Nur Kholis, M.Ag. menyampaikan sambutannya dan memberikan kesempatan kepada siswa MA Al Kahfi untuk menanyakan apapun
perihal Fakultas Agama Islam. Sejumlah siswa tampak berebutan ingin mengutarakan rasa penasarannya tentang kondisi belajar mengajar yang berlangsung di lingkungan Fakultas Agama Islam. Dengan sabar, Nur Kholis menjawab pertanyaan atusias tersebut satu persatu dibantu oleh perwakilan masing-masinng pimpinan Prodi yang juga hadir dalam acara tersebut. Tidak lupa para tamu juga diberi kesempatan untuk menyaksikan cuplikan profil mengenai Fakultas Agama Islam.
Sembari melepas penat setelah melakukan perjalanan antar kota yang cukup melelahkan, para tamu Al Kahfi diajak berkeliling kampus dan mengunjungi observatorium Universitas Ahmad Dahlan di lantai 10 kampus utama. Peserta kian antusias, bahkan seringkali tercelutuk dari mulut mereka mengenai keinginannya untuk melanjutkan jenjang kuliah di Universitas Ahmad Dahlan, tepatnya di Fakultas Agama Islam. Kalau memang ingin kuliah di FAI UAD, yuk siapkan dirimu dari sekarang karena Penerimaan Siswa Baru akan segera dibuka pada Bulan Novermber 2019. Untuk adik-adik MA Al Kahfi yang ingin mengambil dokumentasi kunjungan bisa download melalui link berikut ya: Link Download Galeri Kunjungan Al Kahfi.
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/MG_0846-1-2.jpg34565184niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-23 01:06:162020-03-12 12:30:05Visualisasikan Fakultas Impian, Al Kahfi Kunjungi FAI UAD
Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019 prodi Ilmu Hadis menyelenggarakan kuliah umum bersama ustaz Zahrul Fata, Ph.D, seorang dosen Ilmu Hadis IAIN Ponorogo, Jawa Timur dengan tema “Metodologi Kaum Liberal dalam Studi Hadis” yang bertempat di ruang serbaguna lantai 10 Universitas Ahmad Dahlan pada pukul 08.00 – 11.30 WIB. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan yang berasal dari semester satu hingga semester atas. Semangat mahasiswa dalam menghadiri kuliah umum ini terlihat dengan penuhnya ruangan tersebut.
Dalam kuliah umum ini ustaz Zahrul Fata selaku pemateri memaparkan tentang bagaimana liberalisme itu terjadi, apa penyebabnya, dan metodologi kaum liberal dalam memahami hadis yang menjadi pembahasan inti dari kuliah umum ini. Beliau memaparkan bahwa liberalisme adalah gerakan dari agama kristen yang berfokus pada kebebasan berpikir dan tidak memasukkan unsur agama ke dalam politik. Gerakan liberalisme sendiri dimulai di Eropa saat ajaran nasrani mulai menyebar ke sana tetapi ajaran tersebut tidak sesuai yang Nabi Isa ajarkan. Orang yang berpaham liberalisme cenderung berpaham bahwa semua agama itu sama, adanya Islam Arab yang syariatnya hanya untuk orang Arab saja. Mengapa demikian? Karena liberalisme bersangkutan dengan historisisme yaitu sebuah kenyakinan yang kita tidak dapat memahami aturan, apabila tidak melihat latar belakang, budaya, social culture. Sehingga itulah yang menyebabkan orang Liberalisme beranggapan bahwa Al-Qur’an harus diubah karena tidak seusai dengan perubahan zaman, tidak relevan, syariatnya sudah tidak berlaku lagi dan itulah yang dilakukan oleh kaum nasrani terhadap Injil. Pendapat itupun dibantah oleh ustaz Zahrul Fata, beliau mengungkapkan jika Al-Qur’an hanya berlaku di masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berarti Tuhan tidak memikirkan kehidupan manusia setelahnya dan saat di hisab kita akan diberi keringanan jika kita tidak mengamalkan syariat karena hanya berlaku pada zaman dahulu saja.
Ustaz Zahrul Fata juga menjelaskan bagaimana paham ini bisa masuk ke Indonesia, yang kita tahu bahwa paham tersebut sudah masuk ke dalam buku-buku bacaan para penuntut ilmu. Karena tentu saja dapat merusak pemahaman orang awam. Penyebab masuknya paham ini, antara lain: (1) Imperalisme Barat; (2) Delegasi pelajar Indonesia ke barat; (3) Penerjemahan karya-karya orientalis dan pemikiran liberal Arab; dan (4) Peran NGO asing.
Setelah membicarkan pengantar dalam kuliah umum ini, beliaupun membicarakan tentang inti dari acara ini, yaitu metodologi kaum liberal dalam memahami hadis, dalam pembahasan ini beliau menyebutkan ke dalam lima poin penting, yaitu:
Manipulasi dalil
Orang liberal cenderul membuat asumsi-asumsi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan kemudian baru mencari dalil. Tetapi mereka hanya memilih dalil yang mendukung asumsi mereka. Dan membuang dalil yang menolak asumsi mereka
Bersandar kepada pendapat yang lemah
Dalam menentukan dalil pun mereka lebih memilih dalil yang lemah, jelas saja itu bertentangan dengan agama. Umat islam dalam memilih dalil haruslah memilih dalil yang kuat, merekapun sebaliknya.
Matrealisme yaitu paham yang menerima jika sesuai dengan indra.
Historisme
Pemikiran ini ialah kita tidak bisa hidup mengaju kepada Al-Qur’an dan Nabi. Karena keadaan yang berbeda dan suku yang berbeda.
Merujuk kepada sumber sekunder.
Acara ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan bingkisan dari prodi Ilmu Hadis yang diberikan kepada ustaz Zahrul Fata yang kemudian dibarengi foto bersama mahasiswa. Alhamdulillah acara ini berjalan lancar hingga akhir. Diharapkan dengan adanya acara ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Ilmu Hadis agar lebih peka terhadap paham ini yang telah menyebar di Indonesia sehingga tidak mudah terbawa arus.
Kontributor: Sie. Dokumentasi
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/WhatsApp-Image-2019-10-20-at-23.18.10.jpeg576864https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.png2019-10-21 20:47:002019-12-21 17:26:46Kuliah Umum Liberalisme Ala FAI UAD
Yogyakarta, FAI TERKINI – Sebagai fakultas yang menjadi lembaga visi di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan maka sudah sepantasnya jika Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) memiliki program upgrading bagi sejumlah dosen yang mengapu di setiap Prodi unggulannya. Kali ini dalam rangka upgrading dan menambah wawasan terkait pengembangan keilmuan Bahasa Arab, FAI UAD mengirimkan seluruh tim dosen Bahasa Arabnya untuk mengikuti acara Pertemuan Ilmiah Internasional Bahasa Arab (Pinba) XII yang digelar di Kota Bandung, 16-18 Oktober 2019. Forum yang merupakan ajar pertemuan akademisi Bahasa Arab ini diinisiasi sebagai tindaklanjut dari hasil Muktamar VI Itihad Mudarrisi Al-Lughah Al-Arabiyah (IMLA) yang diselenggarakan sebelumnya. Konferensi kali ini berlangsung cukup seru dikasenakan adanya forum terbuka untuk membahas tentang isu-isu strategis terkini terutama terkait eksistensi Bahasa Arab di era industri 4.0. Peserta yang terdiri dari 205 dosen dan merupakan pengajar Bahasa Arab se-Indonesia diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut.
“Kami berharap para pengajar ini bisa memperkokoh peran Bahasa Arab dalam menjawab tantangan hari ini, termasuk juga dalam menangkal isu-isu radikalisme,” ujar dosen-dosen Prodi BSA FAI UAD ketika ditanya pendapatnya mengenai keberlangsungan konferensi Bahasa Arab semacam ini. Menurut dosen-dosen BSA FAI UAD, acara ini merupakan bagian dari diplomasi IMLA dalam mempromosikan Bahasa Arab secara internasional, karena selain berasal dari seantero Nusantara, acara ini juga dihadiri para akademisi dari mancanegara, seperti Mesir, Arab Saudi, Jordania, hingga Maroko.
Yogyakarta, FAI TERKINI – Menyikapi polemik kontroversial terkait rencana beberapa perguruan tinggi untuk menghadirkan Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai narasumber di lingkungan sivitas akademika, Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) justru secara terang-terangan menunjukkan aksi dukungan dan mempersiapkan sambutan hangat atas kehadiran UAS di Yogyakarta. Membersamai undangan narasumber dari segenap pimpinan universitas yang bekerjasama dengan pengurus Masjid Islamic Center dan juga pengurus Pesantren Ahmad Dahlan (PERSADA), Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan menyampaikan secara langsung penghormatan yang sepantasnya terhadap sosok berkarisma nan sederhana tersebut dalam acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan di Masjid Islamic Center pada hari Ahad (13/10/2019) kemarin.
Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Nur Kholis, M.Ag. sempat menyampaikan di dalam sambutannya, bahwa terselenggaranya acara tabligh akbar dengan menghadirkan seorang tokoh agama terkemuka, yakni Ustadz Abdul Somad, adalah murni karena lingkungan Universitas Ahmad Dahlan merupakan wadah bagi berkumpulnya para pencari ilmu. Sehingga kehadiran UAS sebagai penceramah di lingkungan UAD tentunya menjadi salah satu inspirasi bagi pengembangan keilmuan tanpa harus dikaitkan dengan aktivitas UAS di tempat lain. Ucapan tersebut dibuktikan dengan kehadiran sejumlah massa yang membludak di lokasi terselenggaranya acara, bahkan hingga ke luar area masjid sejak pukul 03:00 dini hari.
Berhadapan dengan ratusan mahasiswa dan jamaah dari berbagai macam lingkungan masyarakat tentu menjadi kondisi yang lumrah bagi keseharian UAS. Sosoknya yang sederhana dan ramah ketika menyampaikan ceramah selalu mampu membuat ratusan pasang mata terkesima dan mengangguk-angguk setuju dengan materi yang disampaikan. Tabligh akbar kali ini sengaja mengambil tema yang cukup berbeda jika dibandingkan dengan tema yang biasa disampaikan oleh UAS di lingkungan akademik. Birrul Walidaiin, sebuah tema yang mengangkat betapa pentingnya setiap manusia untuk mencintai dan berbakti kepada orangtuanya. Dalam ceramahnya, UAS juga menceritakan tentang pengalamannya ketika berkuliah di Mesir dan bagaimana hubungannya dengan orangtua, sementara jarak terbentang ribuan kilometer jauhnya. Berikut dikisahkan pula mengenai sejarah tauladan dari para nabi dalam kaitannya dengan sikap berbakti terhadap orangtua. Uraian kisah demi kisah membuat ratusan pasang mata yang hadir terkesiap dan menginsafi kembali jalinan interaksi yang dimiliki dengan orangtua masing-masing.
Bukan UAS namanya, jika ceramahnya tidak menggelitik hati setiap pendengarnya. Jamaah yang hadir kembali dibuat haru saat UAS membahas tentang kekagumannya terhadap sosok legendaris K.H. Ahmad Dahlan, selaku founding father bagi berdirinya ribuan amal usaha Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya Kampus Universitas Ahmad Dahlan dengan Fakultas Agama Islam di dalamnya. UAS menyatakan secara terang-terangan mengenai kekaguman dan ungkapan respeknya terhadap sosok pembaharu yang namanya tak lekang oleh waktu dalam berbagai kajian sejarah di Indonesia.
“Saya bangga ceramah di UAD, karena saya pengagum K.H. Ahmad Dahlan. Salah satu kekaguman saya terhadap beliau adalah, karena beliau tidak membangun ketokohan terhadap dirinya. Melainkan membangun rel-rel tempat berjalannya kereta. Sehingga jika kelak, lokomotif yang berjalan di atas rel tersebut mulai lapuk, maka akan muncul lokomotif-lokomotif baru lainnya yang akan berjalan melintasi rel-rel tersebut,” ujarnya dengan mata yang berbinar-binar.
Riuh tepuk tangan dari segenap jamaah bergemuruh mengiyakan kalimat tersebut. Desiran kebanggaan dan rasa terharu terasa memenuhi dada setiap jamaah yang hadir. Semangat perjuangan di jalan dakwah kembali dibangkitkan melalui sosok UAS dengan segala kesahajaannya. Meskipun sosoknya sebagai tokoh agama telah dikenal di seluruh penjuru Indonesia, namun tanpa segan mengakui kekagumannya terhadap tokoh agama yang dirasa memiliki sumbangsih begitu besar untuk dakwah Islam di nusantara.
“…yang dapat membuat kalian kuat menjalani kehidupan bukanlah materi, melainkan semangat. Maka hadirkanlah semangat di dalam dada kalian,” tegasnya kepada sejumlah mahasiswa yang hadir.
“Jika kalian telah memiliki semangat, kemudian memiliki ridho orangtua di setiap perjuangan kalian, maka sudah lengkaplah jalan kalian menuju kesuksesan,” lanjutnya diikuti anggukan ratusan jamaah yang menyimak. Melalui pengalaman hidupnya, UAS memberikan semangat agar mahasiswa senantiasa menjadi sosok-sosok yang berdikari dan menghargai jerih payah orangtua.
“Oleh sebab itu, jika orangtua kalian masih hidup, pulanglah. Tapi, jangan jadikan kata-kata saya ini sebagai alasan agar besok kalian semua pulang, dan tidak masuk kelas,” kelakarnya di sela-sela ceramah yang disambut tawa ratusan mahasiswa UAD.
“Berbaktilah kepada orangtua, dan bahagiakan mereka!” tegas UAS sembari menutup ceramahnya pagi itu. Mentari yang kian menyengat tidak meruntuhkan semangat para jamaah yang hadir untuk melepas kepergian UAS dari atas mimbar dan mengabadikannya melalu bidikan-bidikan kamera. Dengan dibersamai oleh Dekan Fakultas Agama Islam UAD sekaligus Imam Besar Masjid Islamic Center; Dr. Nur Kholis M.Ag., direktur PERSADA UAD Thontowi; S.Ag., M.Hum., dan sejumlah pejabat fakultas maupun universitas lainnya di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan, UAS pun meninggalkan mimbar tabligh akbar.
Sungguh beruntung orang yang mati tapi kebaikannya tidak turut mati. Kalimat tersebut sangat tepat untuk menggambarkan keberadaan para para ulama dan tokoh agama di Indonesia yang masih berupaya mengobarkan dakwahnya tanpa terpengaruh oleh makian dan juga kepentingan politik manapun. Semoga kita mampu meneladani para pejuang dakwah yang mencintai Islam dengan seluruh hati dan persendiannya, aamiin. //(niksalsa)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/71927972_934535593568473_123018089674571776_o-e1571024803393.jpg150225niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-14 10:37:352019-12-21 17:27:46Abdul Somad: Saya Kagum Pada KH. Ahmad Dahlan
Yogyakarta, FAI TERKINI – Program Studi S1 Perbankan Syariah (PBS) Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) bekerjasama dengan Pusat Koperasi Syariah (PUSKPSYAH) DIY dan BMT BIF melakukan kegiatan baksos pipanisasi air bersih sebagai bentuk laku cendekiawan, pada hari Ahad tanggal 6 Oktober 2019 yang bertepatan dengan 5 Shafar 1441 H.
Sebanyak 35 orang pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan dosen Prodi Perbankan Syariah, bersama-sama dengan sejumlah pengurus Puskopsyah DIY dan karyawan BMT BIF diterjunkan ke lapangan untuk pemasangan pipa dan distribusi air bersih di Dusun Klayu, Tepus, Gunungkidul.
Riduwan selaku Dosen Prodi Perbankan Syariah hadir menjadi komandan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda program studi yang berhubungan dengan lingkungan sebagai wujud kontribusi nyata prodi PBS UAD terhadap lingkungan, selain itu kegiatan ini juga bertujuan menanamkan semangat kecintaan akan kebersihan lingkungan bagi mahasiswa prodi PBS serta merupakan wujud kontribusi UAD sebagai institusi pendidikan dalam pengembangan lingkungan daerah terpencil dan rawan.
Selaku Ketua Program Studi, Dwi Santosa Pambudi menyampaikan bahwa kegiatan ini selain untuk menumbuhkan kecintaan dan kepedulian generasi muda pada lingkungan, juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan lingkungan hidup, khususnya di Yogyakarta, harapannya gerakan tersebut bermanfaat dan dapat menggugah kesadaran serta kepedulian semua pihak untuk bersinergi membangun pariwisata Indonesia. (DSP)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/qq.jpg7681024niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-08 17:26:502019-12-21 17:28:29PBS Eksekusi Program Pipaniasi Air Bersih
Yogyakarta, FAI TERKINI – Fakultas Agama Islam (FAI) yang merupakan fakultas visi di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan kembali mewarnai gerakan dakwah kaderisasi berbasis kampus dengan menggelar acara tahunan berupa Training of Trainer (ToT) melalui Prodi PAI pada hari Sabtu (5/10/2019). Program rutin tersebut kali ini diselenggarakan di Desa Wisata Pulesari Sleman dengan agenda utama berupa pelatihan kepemimpinan sekaligus penguasaan pengondisian massa untuk kegiatan dakwah dan kaderisasi bagi generasi muda Muhammadiyah. Melalui 47 mahasiswa terbaik angkatan 2018 dan 2017 yang lolos seleksi, Fakultas Agama Islam menitipkan amanah kaderisasinya dan mendukung penuh terselenggaranya rangkaian acara yang terstruktur demi mengupayakan terlahirnya sejumlah trainer unggulan yang siap menghadapi gelaran agenda kaderisasi yang jauh lebih krusial, yakni pelaksanaan acara Orientasi Nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (ORNAMI) tahunan bagi mahasiswa baru PAI UAD periode 2019/2020.
Kaprodi PAI UAD, Farid Setiawan, S.Pd., M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan bahwa peserta ToT merupakan mahasiswa hasil seleksi panitia, “Sejauh ini kita boleh berbangga hati karena Prodi PAI benar-benar menjadi Prodi percontohan yang inspiratif terkait pengembangan nilai-nilai kemuhammadiyahan di lingkungan FAI. Terlebih pada ToT ke-3 kali ini, terasa sekali meningkatnya animo mahasiswa untuk mengikuti seleksi,” ujarnya.
Fakultas Agama Islam sebagai lembaga akademik yang memayungi rangkaian agenda besar kaderisasi kali ini, tentu ikut berkontribusi nyata dengan menghadirkan Dekan Fakultas Agama Islam UAD, Dr. Nur Kholis, M.Ag. sebagai salah satu pengisi materi yang bertajuk Pengembangan Kaderisasi Persyarikatan Berbasis Prodi. Dalam acara tersebut tampak antusiasme dan semangat peserta kian menggelora ketika menyimak materi demi materi yang disampaikan secara runtut oleh Dekan FAI dan juga pemateri-pemateri handal lain yang sengaja dihadirkan. Demi terciptanya idealisme dalam mengkonstruksi nilai AIK ke dalam diri setiap peserta, kali ini panitia dengan sengaja menghadirkan pakar-pakar kaderisasi Muhammadiyah sesuai bidangnya, seperti M. Sayuti, Ph.D., dan juga Hatib Rachmawan, M.Ag. yang kiprahnya sudah tidak perlu diragukan lagi sebagai seorang master of trainer di lingkungan dakwah persyarikatan.
“Seorang kader sejati itu, jika dibelah dadanya maka isinya harus Muhammadiyah. Tidak boleh mengkhianati visi dan misi persyarikatan barang secuil pun,” demikian bunyi potongan nasihat penyemangat dari Dekan FAI, Dr. Nur Kholis, M.Ag yang kerap kali membuat dada peserta kembali bergemuruh oleh semangat perjuangan dan pengabdian di jalan dakwah. “Seorang kader harus bisa mengonsep perjalanan dakwahnya, dan salah satu upaya konsepsi yang terstruktur adalah dengan menghadirkan acara semacam ini,” Wakil Dekan FAI UAD, Arif Rahman, M.Pd. juga turut mempertegas mengenai pentingnya acara ToT kali ini.
Agenda kaderisasi berbasis Prodi yang semula memang digagas dan diinisiasi oleh Prodi PAI UAD ini selanjutnya menjadi agenda kaderisasi khas fakultas yang juga dikembangkan oleh Prodi lain di lingkungan FAI UAD, salah satunya oleh Prodi Perbankan Syari’ah yang secara disengaja, menyelenggarakan kegiatan serupa di lokasi yang tidak jauh berbeda.
Menginjak penghujung acara di hari kedua, panitia juga menyelipkan agenda yang sarat ilmu namun mengasyikkan dan menantang, yakni agenda outbound bersama Tim Semoet dengan berbagai permainan inspiratifnya sekaligus mengadu kekuatan fisik, yakni ice breaking dan susur sungai.
“Acara ini sangat berkesan dan menginspirasi. Salah satu nasihat pemateri yang paling saya ingat adalah, bahwa dalam setiap perjalanan diperlukan kehadiran ilmu, dan bagi saya, di sinilah salah satunya saya telah memperoleh ilmu tersebut,” sahut Rio, salah satu peserta ToT ketika diminta komentarnya oleh panitia.
Berangkat dari kesadaran dan semangat kaderisasi yang tumbuh melalui kegiatan-kegiatan kaderisasi semacam ini, harapannya Fakultas Agama Islam UAD dapat senantiasa menyebarkan nilai-nilai dakwah persyarikatan yang tentunya akan berdampak besar bagi kehidupan generasi muda di masa depan. Pemuda, jika suaramu memang layak untuk didengar, lalu mengapa kamu hanya duduk terdiam? Mari bergerak, melangkah, dan berlari di jalan dakwah, membawa sejuta mimpi yang kian berdikari untuk menyinari negeri. Jaya selalu FAI UAD? //(niksalsa)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191007-WA0008.jpg6821024niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-08 15:56:332019-12-21 17:29:06Prodi PAI Bangkitkan Soliditas Kaderisasi
Yogyakarta, FAI TERKINI – Pada hari Sabtu (05/10/2019) Program Studi Perbankan Syariah menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) yang diikuti oleh sejumlah 35 mahasiswa yang telah dipilih melalui serangkaian proses seleksi. Acara pelatihan ini bertempat di Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Sleman dan menjadi salah satu program kerja dari Prodi Perbankan Syariah. Harapannya, dengan mengikuti pelatihan terstruktur ini, mahasiswa bisa menjadi sosok trainer yang handal dan profesional. Pelatihan kali ini mengambil tema “Menjadi Bankir Syariah Handal dan Trainer Profesional”.
Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, para peserta TOT sudah berkumpul di depan Masjid Islamic Center UAD dan bersiap untuk diberangkatkan menuju Desa Wisata Pulesari. Pada pukul 07.30 tepat para peserta menuju lokasi dengan menggunakan bus. Sekitar pukul 09.00 para peserta TOT tiba di Desa Wisata Pulesari, dan memulai acara dengan pembacaan ayat suci Al Quran. Pembacaan Al-Quran sendiri dilantunkan oleh salah satu peserta TOT. Setelah pembacaan Al-Quran, ada sambutan sekaligus pembukaan acara dari dekan FAI UAD, Dr. H. Nur Kholis M.Ag,. Acara yang pertama diawali dengan materi yang disampaikan oleh Bapak Hendra Darmawan yang membahas tentang Perkaderan ala Rasulullah SAW. Acara berikutnya dilanjutkan dengan ISHOMA dan materi kedua yang disampaikan oleh Bapak Gatot Sugiharto dengan tema “To Be A Great Trainer”. Pada materi kedua, peserta training dituntun untuk menganalisis terkait unsur apa saja yang harus dimiliki oleh seorang trainer yang hebat. Selanjutnya, materi terakhir disampaikan oleh Bapak Ananto Asworo dengan tema “Manajemen Teori dan Praktik”.
Setelah shalat Isya, para peserta TOT menghabiskan waktu dengan makan malam bersama. Acara dilanjutkan dengan forum Focus Group Discussion (FGD). Pada sesi ini peserta dibagi menjadi 5 kelompok, di mana setiap kelompoknya membahas tentang konsep acara dan membentuk panitia bayangan untuk acara lanjutan setelah TOT, yakni OPAK 2019. Setiap grup juga diminta untuk membuat yel-yel dan tagline yang akan digunakan dalam acara OPAK 2019. Setiap grup kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka, dengan menampilkan setiap konsep dan ide yang telah digagas bersama. Setelah semua grup mempresentasikan hasil diskusinya, maka kegiatan hari pertama TOT kemudian ditutup dengan acara api unggun dan bakar jagung dengan diiringi oleh hiburan musik yang syahdu.
Keesokan harinya, pada Minggu (06/10/2019) kegiatan dibuka dengan kegiatan senam pagi yang dimulai pada pukul 05.30 WIB. Acara dilanjutkan dengan kegiatan outbond yang kali ini didampingi oleh Tim Semoet. Acara outbond selanjutnya didampingi oleh tim dari Desa Wisata Pulesari yang diramaikan dengan berbagai permainan, seperti jembatan goyang, hujan buatan, jaring laba-laba, susur sungai, dan lain sebagainya. Semua peserta TOT mengikuti jalannya kegiatan dengan antusias dan gembira. Pukul 13.00 acara Training of Trainer ditutup oleh Kaprodi Perbankan Syariah, Bapak Dwi Santosa Pambudi S.E.I.,M.E.I. dan peserta kembali ke kampus pada pukul 15.00 WIB. Melalui terlaksananya acara rutin tahunan ini, Prodi PBS berharap agar sosok-sosok calon trainer dapat lebih mengedepankan rasa percaya diri di setiap event lanjutan yang akan diselenggarakan oleh Prodi maupun fakultas.
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/bb.jpg8531280niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-05 13:05:022020-01-10 22:32:37Tumbuhkan Kepercayaan Diri, PBS Gelar TOT Mahasiswa
Yogyakarta, FAI TERKINI – Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan kembali menggelar kuliah umum pada hari Rabu (2/10/2019) di Aula Islamic Center Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Kuliah umum yang dihadiri oleh sejumlah 232 mahasiswa baru angkatan 2019 tersebut menghadirkan narasumber utama berupa seorang Pakar Ekonom Islam, yakni Dr. Muhamad, M.Ag. dan juga Dr. Riduwan, M.Ag yang merupakan dosen senior Prodi Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan. Kuliah umum kali ini bertajuk Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Syariah yang berkualitas di Era Disrupsi. Tema tersebut sengaja dihadirkan sebagai langkah preventif sekaligus solutif dari Prodi PBS UAD untuk menghantarkan segenap sivitas akademikanya dalam menghadapi kondisi unpredictable yang menjadi karakteristik utama bagi perubahan zaman di era disrupsi saat ini.
“SDM syariah yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh kepentingan industri di era disrupsi, terlebih saat ini perbankan syariah mulai terlihat kontribusinya yang kian meluas di Indonesia,” ungkap Dr. Riduwan, M.Ag.
Pernyataan tersebut selanjutnya ditegaskan kembali oleh Dr. Muhamad, M.Ag, “Di era disrupsi, SDM perbankan syariah harus berkualitas sehingga bisa bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain dengan berbagai bekal keilmuan termasuk teknologi perbankan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan, yakni Dr.Nur Kholis, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan mengenai pentingnya kesigapan dalam menindaklanjuti secara serius perkembangan Prodi Perbankan syariah yang terus menerus bertumbuh pesat dari waktu ke waktu, sebagai salah satu indikator upaya pengarusutamaan nilai-nilai Islam berkemajuan di lingkungan FAI UAS. Acara kuliah umum yang sarat akan nuansa akademik tersebut juga diwarnai dengan aktivitas hiburan melalui pembagian doorprize berupa buku-buku best seller karya Dr. Muhamad, M.Ag kepada sejumlah mahasiswa dengan pertanyaan terbaik hasil penilaian panitia. //(niksal)
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191003-WA0001-e1570076817707.jpg350540niksalsabiilahttps://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.pngniksalsabiila2019-10-03 11:29:272019-12-21 17:30:25Ekonom Islam PBS Tangguhkan Diri Hadapi Disrupsi
Serangkaian acara Al-Arabiyyah Lil Funuun yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah selesai dilaksanakan. Terhitung mulai dari tanggal 23 September 2019 hingga 27 September 2019. Diawali dari Seminar Nasional dengan tema “Meneguhkan Peran Strategis Santri dalam mengembangkan Bahasa Arab di Era Millenial untuk Indonesia berkemajuan” dengan narasumber antara lain Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc.,M.A (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Ustadz Ali Hasan Al-Bahar, Lc.,MA (Cendekiawan Muslim), Prof. Dr. H. Dayat Hidayat, M.A (Guru Besar UIN Syarif Hifayatullah Jakarta), dan Romzi Ahmad (Aktivis Dakwah Media Sosial).
Selain Seminar Nasional, dalam acara Al-Arabiyyah Lil Funuun ini juga diadakan perlombaan tingkat nasional dengan berbagai macam kategori perlombaan baik Pondok Pesantren, umum, dan Mahasiswa.
Adapun Program Studi Ilmu Hadis dan beberapa mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan mengirimkan tujuh delegasi mahasiswanya untuk ikut berkompetisi, diantaranya ada cabang MSQ (Musabaqah Syarhil Quran), Puisi Bahasa Arab, Kaligrafi, dan Pidato Bahasa Arab.
Fauzan Akbar yang dalam hal ini mewakili dari delegasi Ilmu Hadis UAD berhasil meraih juara dua dalam cabang lomba Pidato Bahasa Arab, hanya beda selisih satu point nilai dari mahasiswa LIPIA Jakarta yang berhasil menduduki juara pertama. Sementara itu cabang lomba Kaligrafi Kontemporer atas nama Erfin Kurniawan hanya bisa menduduki peringkat 4 beda selisih poin nilai 4,00 dari peserta yang mendapatkan juara tiga, dua dan satu.
Adapun dari cabang MSQ dan Puisi, belum mendapatkan hasil maksimal. Namun, patut diparesiasi perjuangan dan ikhtiar dari mahasiswa delegasi Ilmu Hadis, Fakultas Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan dalam upaya mengeluarkan sekuat tenaga dan pikiran untuk dapat mengharumkan nama almamater Prodi, Fakultas, dan Universitas pada umumnya.
Kontributor: Lutfi Maulana
https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/WhatsApp-Image-2019-09-27-at-23.59.26.jpeg7201280https://fai.uad.ac.id/wp-content/uploads/2021/08/logo-fai.png2019-09-28 20:45:282019-12-21 17:31:59ILHA Kalahkan LIPIA dalam Lomba Pidato Bahasa Arab Nasional
Kampus 4 (Kampus Utama)
Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani (Ringroad Selatan) Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille : 0274-564604
Email : fai[at]uad.ac.id