MTQ MN XV – Musabaqoh Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional ke 15 yang diadakan di Malang, tepatnya di Universitas Brawijaya, dihadiri oleh sekitar dua ribu enam ratus ( 2600 ) Mahasiswa, dari 250 an Perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.
Pembukaan MTQMN ke 15 ini, dilaksanakan pada Jumat Malam ( 27/07/2017 ), setelah siangnya melakukan berbagai macam rangkaian acara, mulai dari pawai, dan baca Al quran tujuh hari tujuh malam non STOP.
MTQMN ini, merupakan acara yang ke lima beras, setelah 15 kali dilaksanakan, dan dalam kata sambutannya, ketua panitia dan juga Rektor Universitas Brawijaya Malang, menyampaikan bahwasanya setelah Empat Belas tahun yang lalu, baru tahun ini peserta MTQ dan Juga jumlah perguruan yang mengikuti terbanyak, biasanya tidak sampai segini banyaknya, Begitulah ungkapan rektor Universitas Brawijaya dan ketua panitia, pada malam Sabtu kemarin saat pembukaan di mulai.
Acara pembukaan berjalan dengan lancar dan sangat meriah, setiap kafilah mengutus dua orang sebagai defile dengan menggunakan pakaian adat daerahnya, dan Kafilah UAD menggunakan pakaian adat Jawa, yang di pakai oleh Mustika Devi dan juga Fadhil Iqbal, yang merupakan Mahasiswa Tafsir Hadis Semester 2.
Dengan beragam acara, Panitia MTQMN juga menghadirkan Qari Qari Nasional, dan juga Penyanyi Nasyid kondang, yaitu Opick. Dalam rangkaian acara, selalu diselingi dengan penampilan penampilan menarik yang disuguhkan oleh Mahasiswa dari UM dan UB.
Semoga dengan diadakannya acara ini bisa menjadikan Al Qur’an sebagaimana fungsinya, semakin banyak yang mencintai Al Qur’an, dan membumikan Al-Quran, dan seluruh peserta dapat menjiwai apa yang sedang diikutinya, serta menyadari bahwasanya Al Qur’an bukan ajang untuk mencari kemenangan, tetapi sebagai syiar di jalan Nya.

BSA– Muhammad Fajar Kurniadi merupakan salah satu Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab semester 2. Pria asal Tangerang ini adalah sosok Mahasiswa yang pendiam, selain pendiam, juga tergolong Mahasiswa yang tidak begitu aktif di bidang apapun dalam kegiatan kampus, hanya saja sesekali terlihat mengikuti kegiatan Hizbul Wathan ( HW ), itupun hanya beberapa kali saja. Siapa yang menyangka bahwa Pria yang kelihatannya sering menyendiri ini ternyata seorang hafidz 30 Juz.
Dia merupakan santri di Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan ( PERSADA ), setiap kali ada temannya yang bertanya tentang hafalannya, biasanya dia menjawabnya hanya dengan gurauan, dan malah balik bertanya. Memang terbilang cukup aneh, namun di balik keanehannya tersebut ternyata tersimpan sebuah potensi yang sangat baik.
Biasanya, dia mengulang hafalannya saat sore hari, di beranda Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan ( IC UAD ). Dengan menyendiri, dan biasanya kemana mana pun sendiri, jarang terlihat dia bersama temannya.
Kegiatannya sehari-hari sama seperti santri persada lainnya, pagi di mulai Dengan shalat subuh berjamaah, menghafal mufradat, tahsin, kuliah , belajar di asrama, seperti itulah kegiatan sehari-harinya, hanya saja, yang menjadi pembeda dengan yang lainnya ialah setiap sore waktu yang disisihkannya untuk mengulang hafalan.
Harapannya, semoga para hafidz hafidz dan hafidzah yang ada, dimana pun berada bisa mencontoh kerendahan hatinya, yang tidak mengumbar umbarkan hafalannya di media sosial, dan tidak juga sum’ah, semoga akan hadir hafidz hafidzah yang benar benar telah menanamkan Al Qur’an dalam jiwanya, dan menjadikan Al Qur’an sebagai akhlaknya.

Th- Kuliah Kerja nya, adalah sebuah kegiatan yang harus dilakukan oleh Mahasiswa yang sudah menyelesaikan 120 Sistem Kredit semester ( SKS ) atau lebih, dengan tujuan agar ketika Mahasiswa terjun ke Masyarakat, tidak lagi merasa canggung dan juga sebagai ajang melihat potensi judul apa yang dapat dijadikan sebagai bahan skripsi nanti.
Namun, bertepatan dengan KKN gelombang satu yang diadakn oleh Universitas, seorang Mahasiswa Tafsir Hadis juga harus mengikuti sebuah lomba bertingkat Nasional di Malang. Pada beberapa bulan yang lalu, Dia dinyatakan lulus seleksi perlombaan Fahmil Qur’an, namun harus bagaimana lagi, kegiatan itu bertepatan dengan jadwalnya KKN.
akhirnya, dengan pertimbangan yang matang, dia memutuskan untuk tidak mengikuti lomba yang merupakan kesempatan emas baginya, dengan menggantikannya dengan orang lain.
Beberapa waktu yang lalu, dia menghubungi penggantinya yang juga merupakan Mahasiswa Tafsir Hadis, bernama Fadhil Iqbal, yang tengah duduk di semester 2, dan ternyata Fadhil Iqbal ini juga merupakan salah satu anggota Fahmil Qur’an yang mengikuti seleksi, namun sayangnya tidak lolos, namun yang namanya rezeki tetap ditangan Allah, meski tidak lulus seleksi, dia juga tetap bisa mengikuti lomba.
Semoga kedepannya, kita dapat mencontoh apa yang dilakukan oleh Ilham Lukmanul hakim ini, yakni sikapnya yang pandai memprioritaskan apa yang harus diprioritaskan, semoga kedepannya Universitas Ahmad Dahlan semakin baik lagi.

1. P2K- Setelah sebulan lebih tidak bersua, mengundang rindu bagi mereka yang dekat dengan komunikasi nya, mulai dari komunitas belajar, organisasi maupun komunikasi bermain. Apalagi liburan kali ini terbilang istimewa, karena liburannya adalah liburan Ramadhan hingga lebaran, sehingga benar benar membuat siapapun ingin bertemu dan merayakan kerinduan mereka Kepada komunikasi mereka selama sebulan tidak bertemu.
   Hal ini, juga dilakukan oleh Panitia P2K, yang pasalnya hari ini ( 14/ Juli / 3017 ) telah melaksanakan kegiatan temu kangen antar Panitia, Syawalan dan dilanjutkan dengan rapat rutin. Kegiatan ini dilaksanakan di kampus Empat atau biasa disebut dengan Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan( IC UAD ) .
   Syawalan ini, dihadiri oleh enam puluh lebih Panitia, ditambah dengan dua orang anggota dari dewan perwakilan Mahasiswa ( DPM ), karena memang masih ada beberapa yang belum kembali dari kampung halamannya.
   Dana yang digunakan bukan hasil dari proposal yang mereka ajukan ke BIMAWA, akan tetapi sebuah sumbangan, yang mereka sebut dengan turahan hari raya( THR ) , sebesar 10 K per Orang, dan khusua untuk DPM, mereka menggratiskan biasa THR tersebut, dengan menu makanan yakni bakso.
   Setiap Jumat, panitia selalu melaksanakan rapat rutin di kampus Empat, dan untuk tahun ini P2K diketuai oleh Lukman Abdurrahman.
   Harapannya, semoga acara P2K berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti, dan seluruh panitia semakin akrab dan dapat menjaga ukhuwah untuk membawa nama baik Fakultas Agama Islam ( FAI ) .