(MEDIA CENTRE PAI) Minggu, (13/8/2017), telah dilaksanakan Techinal Meeting (TM) secara serempak oleh setiap fakultas yang ada di Universitas Ahamad Dahlan, tak terkeculi Fakultas Agama Islam. Fakultas yang sering digadang-gadang akan menghasilkan calon-calon kyai ini mengadakan Technical Meeting dengan bertempat di Green Hall Kampus 5.

Para mahasiswa baru mengikuti rangkaian demi rangkaian acara TM ini dengan penuh antusias, bertanya, bercengkrama dan berkenalan dengan sesama mahasiswa baru serta beberapa panitia diiringi dengan senyum-senyum merekah yang mengiasi setiap inci wajah mereka. Panitia pun terlihat sangat antusias menyambut keluarga baru di Fakultas Agama Islam termasuk para petinggi Ormawa di Fakultas Agama Islam.

Untuk menambah semangat para mahasiswa baru, dalam sambutannya, Diyan Faturahman selaku Gubernur Fakultas Agama Islam memberikan beberapa pesan kepada para mahasiswa baru, yaitu luruskanlah niat untuk semata-mata thalabul’ilmi dalam rangka menggapai ridho ilahi, buatlah keluarga baru di tanah rantau dengan cara memilih teman-teman yang baik, karena keluarga yang baik dapat terbentuk karena mencari teman-teman yang baik, niatkan bahwa kuliah bukan sekedar mencari lembar ijazah tapi jadilah insan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar kemudian jadilah mahasiswa yang waktunya benar-benar dapat selalu bermanfaat salah satunya dengan berkontribusi di organisasi dan memgharumkan nama FAI maupun UAD.

Meningkatnya jumlah mahasiswa baru di Fakultas Agama Islam juga menanamkan harapan yang besar dari gubernur yang baru saja telah mengikuti MTQMN di Malang dan aktif di dunia tulis- menulis ini. “Kami berharap dengan meningkatnya jumlah mahasiswa baru di FAI, bukan sekedar menambah kuantitas semata, tetapi juga akan membuat mahasiswa-mahasiswa FAI ini menjadi insan-insan yang unggul dalam religiusitas dan kualitas”. Pungkasnya. (Atika)

MTQ MN – Setelah mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional ( MTQ MN ) di Malang, ternyata bukan akhir dari segalanya, melihat banyaknya peserta yang tampil lebih baik,embuat seluruh Kafilah dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD ) merasa bahwa mereka harus bisa belajar dari kekalahan. Banyak hal yang sudah menjadi perbincangan mereka, mulai dari keinginan untuk mengikuti lomba dua tahun ke depan, ingin membuat Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an ( LPTQ ) di Kampus, dan bahkan kini, dua orang Mahasiswa Tafsir Hadis bekerja sama dengan dua Mahasiswa Program Studi ( Prodi ) Teknik informatika , merancang sebuah aplikasi mengulang hafalan dan mengulang berbasis Android.
Hal ini, sudah dibincangkan beberapa jam sebelum kepulangan menuju Kampus. Diyan Faturrahman selaku Gubernur dan Anita Aprilia yang Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa ( DPM ) , akan mengejar target untuk mengajukan Proposal Program Kreatiitas Mahasiswa ( PKM ) ke BIMAWA sebelum akhir bulan Agustus, karena terakhir penerimaan proposal PKM ini adalah awal September.
Rancangan ini sudah dibincangkan juga dengan dua Mahasiswa teknik informatika tersebut, dan mereka menyanggupi untuk bekerjasama dengan Diyan dan Anita.
Harapannya semoga Rencana ini akan mendapatkan dukungan dan respon yang sangat baik dari pihak kampus, dan yang tidak kalah pentingnya ialah bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, tidak hanya bagi Mahasiswa.

 
MTQ MN – Setiap Perlombaan, tentu akan ada pihak yang kalah dan juga pihak yang menang. Semua orang siap atau memiliki mental pemenang, namun sayangnya tidak semuanya memiliki mental untuk kalah, dan pada Musabaqoh kali ini, para kafilah UAD harus memiliki mental kalah, dan harus lebih sering berlatih, serta mengingat bahwa ajang Musabaqoh bukanlah ajang untuk menjatuhkan lawan, akan tetapi untuk mengasah potensi diri.
Musabaqoh Tilawatil Qur’an ( MTQ ) Nasional yang diadakan di Malang ini, dihadiri dan diikuti oleh seluruh Kampus se Indonesia, mulai dari swasta, hingga Negeri.
Persaingannya begitu sangat ketat.
Pada ( 3/8/2017 ) pukul 21.00 banyak Kafilah yang pulang ke kampus masing masing, karena sudah pasti tidak masuk final, dan salah satunya ialah Kampus Universitas Ahmad Dahlan, malam itu, Kafilah UAD juga harus pulang, karena belum berhasil dan meski harus berjuang kembali mengasah kemampuan.
Banyak Kafilah yang masih betah di Malang, namun karena Bapak Official sudah harus bertugas kembali di kampus, sudah banyak tugas yang menunggu.
Harapannya semoga para Kafilah tidak kecewa, karena mereka tetaplah seorang pemenang, Karena tidak semua mampu bersaing di tingkat Nasional, semoga bisa mengambil pelajaran dari perjuangannya.