MOU Prodi PAI Dengan PDM Kulonprogo
Paradigma pendidikan Muhammadiyah harus dipahami oleh semua kalangan. Empat pilar misi pendidikan Muhammadiyah (pendidikan, pelayanan, dakwah, dan perkaderan) harus benar-benar disosialisasikan sampai tingkat bawah. Perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah secara konsisten sangat menggembirakan, hal ini harus diikuti oleh aspek kualitas yang memadai. Visi pengembangan pendidikan sendiri adalah berkembangnya fungsi pendidikan dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai inti-nya , Sedangkan, selama ini pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di berbagai sekolah Muhammadiyah, masih menghadapi masalah, diombang pada kurikulumnya, sistem pembelajarannya, dan guru.
Program Studi Pendidikan Agama Islam UAD (PAI UAD) melakukan penandatanganan MOU dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo pada Sabtu, (09/09/2017) pukul 09.00 WIB, bertempat di aula UAD Kampus VI Wates. Drs. Zamzuri Umar, M.Pd., selaku kaprodi menjelaskan banyak hal yang melatarbelakangi MOU ini, kerjasama nyata sudah akan dilaksanakan, akan tetapi WAKTU hari ini akan kita legal-formalkan di atas kertas. PAI UAD dan PDM Kulonprogo mewujudkan salah satu bentuk komitmen untuk mewujudkan sekolah yang unggul adalah dengan sinergi antar maha di Muhammadiyah seperti yang kita laksankaan pagi hari ini, ungkapnya. Sementara itu Dr. Jumarin selaku wakil ketua PDM Kulonprogo yang membidangi majelis dikdasmen menjelaskan bahwa PDM sangat senang dan mengapresiasi dengan baik kegiatan ini. Dengan ketentuan nota kesepahaman ini, saya berharap sekolah-sekolah Muhammadiyah khususnya di Kabupaten Kulonprogo dapat berkembang dengan cepat. PAI UAD dapat terlibat dalam bidang apapun melalui PDM dan AUM pendidikan khususnya dan lebih banyak lagi yang berhubungan dengan ismuba di sekolah, baik pengembangan kurikulum ismuba, guru, dan pembinaan siswa, ungkapnya.
Dalam studi ini juga hadir Dr. Tasman Hamami, MA, dari Badan Pembina Harian UAD yang sekaligus wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY yang membidangi majelis dikdasmen PWM DIY. Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah itu tidak sendiri, kerja keras dan kerja sama seperti penandatangan MOU inilah sinergi yang harus terus dijaga. PDM memiliki tanggung jawab atas pengembangan sekolah di daerahnya, sementara PAI UAD memiliki juga tanggung jawab pelaksanaan dharma perguruan tinggi, dan ini akan sangat baik dilakukan di AUM bidang pendidikan, ungkapnya.
MOU ini dihadiri 51 kepala sekolah Muhammadiyah se Kulonprogo dari tingkat dasar sampai atas. Isi dari MOU itu adalah tentang penerapan dharma perguruan tinggi, pembinaan kebutuhan untuk Pelatihan dan pelatihan, pelatihan, dan sekolah laboratorium binaan. Dengan adanya MOU ini maka terjalinlah simbiosis mutualisme, PAI UAD memiliki kewajiban dhama perguruan tinggi dan bisa lebih untuk AUM bidang pendidikan, sementara itu PDM juga memiliki tanggung jawab dalam pengembangan sekolah Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan. Maka kegiatan inilah salah satu cara untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah melalui Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan. (Zalik)
