Prodi PBS Turut Perkuat IAEI DIY
Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan ekonomi manusia juga diatur dalam Islam dengan prinsip Illahiyah. Harta yang ada pada manusia, memang tidak miliknya hanya titipan dari Allah SWT agar dipakai sebaik-baiknya demi manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT untuk dipertanggungjawabkan atau dengan kata lain ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari ekonomi manusia yang perilakunya aturan berdasarkan aturan agama Islam.
Ekonomi Islam sangat maju, termasuk di Indonesia, baik dalam kajian akademis di perguruan tinggi atau dalam praktek operasional, termasuk lembaga yang mendukung ekonomi Islam salah satunya IAEI. Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia adalah organisasi para akademisi dan praktik yang melakukan pengkajian, pengembangan, pendidikan dan sosialisasi ekonomi Islam yang dideklarasikan pada tanggal 3 Maret 2004 di Ja karta.
Sebagai organisasi para akademisi dan praktisi, IAEI memiliki misi yang berkontribusi terhadap pemerintah dengan isu-isu dan aksi, sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang ekonomi Islam, membangun sinergi antara lembaga keuangan syari’ah dengan lembaga pendidikan dan pemerintah, membangun jaringan dan kemitraan dalam pengembangan ekonomi Islam, baik nasional maupun Internasional dan ekonomi agar-agar Islam memberikan dukungan langsung kepada kemajuan masyarakat Indonesia. Berdasar surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat IAEI No.081 / SK / DPP-IAEI / VII / 2017 maka Universitas Ahmad Dahlan resmi berdiri komisariat IAEI dan mejadi komisariat muda di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
Oleh karena itu, sebagai komisariat IAEI yang baru, perbankan syari’ah UAD berkomitmen untuk ikut serta dan memunculkan isu-isu DIY dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat dan negara melalui ekonomi Islam. Dalam rangka itu, Acara pertama yang sudah terlaksana adalah menjadi peserta Musyawarah Wilayah IAEI wilayah DIY yang diselenggarakaan di Universitas Gajah Mada Tanggal 12 September 2017.
Agenda Musywil tersebut untuk merumuskan pola-pola dan progam IAEI DIY kedepan, sekaligus mengisi kursi ketua yang masing-masing sejak ditinggal oleh (Alm) Prof.Masyhudi Muqorobin, SE, Akt, M.Ec., Ph.D dan berbagai struktur baru dari formatur yang diajukan setiap komisariat yang rencananya akan dilantik 18 September 2017.
Keberadaan IAEI baik komisariat, wilayah atau pusat energi positif untuk memajukan, mengembangkan dan menyempurnakan agenda membumikan ekonomi Islam. Oleh karena itu, agenda sukses itu tidak hanya dari peran yang berdiri, akan tetapi lebih penting lagi bagi IAEI juga dan menyumbangkan kontribusinya secara nyata untuk kemajuan bangsa dengan ekonomi Islam. Ditambah kedepan rencananya IAEI menjadi lembaga yang bisa mengeluarkan sertifikat atau alumni ekonomi Islam. (PAMBUDI)