Pesona Seni Melalui Prodi PAI
Yogyakarta, FAI TERKINI – Ahad (15/12/19), telah terlaksana Pagelaran Seni Drama oleh Prodi Pendidikan Agama Islam UAD yang bertempat di Ruang Serbaguna, Masjid Lusajidin, Kragilan. Pagelaran Seni ini merupakan bagian penting dari praktik mata kuliah seni dalam pendidikan Islam yang diampu oleh Ibu Probosiswi M.Sn. Dosen pengampu mata kuliah ini boleh dikata merupakan masternya seni. Perhelatan seni drama ini menjadi pagelaran seni pertama diselenggarakan oleh mahasiswa dengan calon gelar S.Pd.I.
Karena sebelumnya belum pernah ada materi drama untuk Pendidikan Agama Islam, maka penugasan ini menjadi pengalaman pertama kalinya bagi mahasiswa PAI untuk dapat menjadi seorang profesional di bawah tuntutan yang jauh dari pengalaman kesehariannya, yakni tuntutan untuk tidak hanya bisa mengaji ataupun tilawah tapi juga ditantang untuk dapat beradu akting dan memerankan berbagai peran yang tentu sangat berbeda dengan kehidupan sehari-hari.
Pementasan ini dilaksanakan oleh 4 (empat) kelas yang secara acak tampil satu persatu dengan karya fenomenalnya masing-masing. Tiap peran dimainkan secara apik oleh mahasiswa Prodi PAI. Dalam kesempatan ini para mahasiswa dengan kreatif menyajikan berbagai genre drama, yakni komedi romantis religi yang berjudul “Pelet 212: Cinta Ditolak Dukun Bertindak”, kemudian beralih ke kelas C yang membawakan drama berdasarkan realita yang pernah terjadi yakni menggambarkan perjuangan masyarakat Kulon Progo dengan judul “Darah Juang”, lanjut lagi oleh drama dari kelas D yang membawakan drama bergenre komedi romantis berjudul “Rama dan Shinta: Kesucian Cinta yang Diragukan”, dan selanjutnya ditutup oleh drama terakhir dari kelas A yang bergenre history/sejarah dengan judul “Sejarah Berdirinya Kota Jogjakarta”.

Pagelaran ini dibuka untuk umum mulai pukul 09.00 WIB oleh Ibu Probosiswi selaku dosen pengampu dan berakhir pada pukul 14.00 WIB, Alhamdulillah segala rangkaian drama dapat berjalan lancar dan sukses, tak khayal hal ini juga membuat Ibu Probosiswi senang dengan kreativitas yang ditampilkan oleh mahasiswa PAI UAD. Harapanya, perkuliahan-perkuliahan yang cenderung out of the box semacam ini dapat menjadikan mahasiswa PAI UAD sevagai seorang yang Profesional dan Menginspirasi bagi komunitas lainnya. Dalam kesempatan ini, Probosiswi juga berpesan kepada mahasiswa PAI agar tetap nge-ART karena hidup tanpa seni ibarat hidup tanpa udara.

Yogyakarta,
Dr. Nur Kholis, M.Ag., Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) dalam sambutannya menyampaikan kepada para mahasiswa yang hadir, betapa sulitnya menghadirkan Prof. Suyanto sebagai narasumber maka besar harapannya kehadirannya bisa dimanfaatkan maksimal, mahasiswa dihimbau untuk bisa mengikuti kegiatan kuliah umum dengan sebaik-baiknya sehingga materi yang akan disampaikan bisa ditangkap dan dapat diaktualisasikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selanjutnya, Prof. Suyanto, Ph.D. sebagai narasumber dalam materi kuliah umumnya menyampaikan bahwa keadaan dahulu sudah berbeda dengan keadaan sekarang. Masa sebelum revolusi industri 4.0 ilmu didapat dengan cara berjuang dengan sekuat tenaga, berbeda dengan sekarang semua ilmu sudah ada digenggaman tinggal bagaimana kita mau memakai ilmu tersebut atau tidak. Prof. Suyanto memberikan contoh dengan menggajak para peserta kuliah umum membuka google dan memerintahkan mengetik cara membangun keluarga yang sakinah, dengan penuh antusias para peserta mengikuti intruksi dari Prof. Suyanto dan kemudian diminta untuk membacanya. Prof. Suyanto melanjutkan pesannya, ilmunya sudah ada dan dengan mudah didapatkan, namun yang menjadi pertanyaan maukah kita merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari situlah mahasiswa PAI seharusnya tertantang dengan revolusi industri 4.0, ilmu yang sudah ada digenggaman bagaimana menanamkan karakter untuk merealisasikan ilmu yang sudah ada.
Yogyakarta,
Diskusi panel yang menjadi salah satu sesi utama dalam review kurikulum, menjadi wadah bagi para dosen PAI UAD untuk mengungkapkan kegelisahan maupun ketidaktahuannya terkait pengembangan kurikulum selama ini. Harapannya, acara serupa dapat menjadi agenda seluruh Prodi di lingkungan Fakultas Agama Islam agar setiap Prodi mampu mengarahkan pembuatan dan pengembangan kurikulumnya sesuai dengan yang diharapkan oleh Universitas Ahmad Dahlan. (nik)


Yogyakarta, FAI TERKINI – Fakultas Agama Islam (FAI) yang merupakan fakultas visi di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan kembali mewarnai gerakan dakwah kaderisasi berbasis kampus dengan menggelar acara tahunan berupa Training of Trainer (ToT) melalui Prodi PAI pada hari Sabtu (5/10/2019). Program rutin tersebut kali ini diselenggarakan di Desa Wisata Pulesari Sleman dengan agenda utama berupa pelatihan kepemimpinan sekaligus penguasaan pengondisian massa untuk kegiatan dakwah dan kaderisasi bagi generasi muda Muhammadiyah. Melalui 47 mahasiswa terbaik angkatan 2018 dan 2017 yang lolos seleksi, Fakultas Agama Islam menitipkan amanah kaderisasinya dan mendukung penuh terselenggaranya rangkaian acara yang terstruktur demi mengupayakan terlahirnya sejumlah trainer unggulan yang siap menghadapi gelaran agenda kaderisasi yang jauh lebih krusial, yakni pelaksanaan acara Orientasi Nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (ORNAMI) tahunan bagi mahasiswa baru PAI UAD periode 2019/2020.
Yogyakarta, PAI HARI INI – Dalam rangka menyemarakan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia, Pemkab Kulon Progo menggelar Karnaval Budaya Semarak Merdeka Kulon Progo (KBSMKP) 2019, dengan lokasi display di Alun-alun Wates, tepatnya di depan pintu masuk rumah dinas Bupati Kulon Progo.
but meriah oleh warga masyarakat Kulon Progo. Karnaval kali ini terdiri dari 40 peserta, dan tim mahasiswa PAI UAD Kampus 6 memperoleh giliran untuk tampil di urutan ke tujuh. Kegiatan karnaval ini berjutuan untuk mengenalkan Budaya Kulon Progo ke seluruh Indonesia, dan khususnya di Kulon Progo sendiri. Oleh karena itu, kehadiran segenap mahasiswa PAI UAD Kampus 6 Wates memberi warna baru yang juga membawa kearifan lokal melalui nilai-nilai budaya seorang akademisi. Sukses selalu, PAIWA dan PAIJO. 