Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Terpilih Menjadi MAWAPRES FAI UAD Tahun Akademik 2019/2020
Yogyakarta, FAI TERKINI –Pemilihan mawapres merupakan program tahunan Kemendikbud, kemudian diturunkan ke level Universitas dengan output berupa terpilihnya mahasiswa berprestasi tingkat Nasional. Proses seleksi mawapres di FAI UAD sendiri telah dimulai sejak tanggal 14-19 Oktober 2019 dengan proses pedaftaran dan pengumpulan berkas, lalu seleksi administrasi dan wawancara. Pada hari Rabu, 23 Oktober 2019 bertempat di Ruang Dekanat diselenggarakan acara penyerahan penghargaan oleh Dekan FAI Dr. H. Nur Kholis, S.Ag.,M.Ag kepada Nandang Suhendang mahasiswa Prodi Perbankan Syariah sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat fakultas tahun 2019/2020. Dalam kesempatan tersebut Nur Kholis benuturkan bahwa, seleksi Mawapres tingkat Fakultas telah memberikan dampak positif bagi budaya berprestasi dan menghargai prestasi serta karya mahasiswa.
Nandang menuturkan proses seleksi Mawapres tingkat fakultas akan menjadi bekal seleksi lebih lanjut di tingkat universitas yang lebih ketat. Mulai dari seleksi berkas, membuat KTI, seleksi bahasa Inggris, dan tes psikologi menjadi tahapan yang harus dilaluinya.

Menurutnya, ada tiga hal yang mendasari dirinya dalam proses kreatif dalam menulis buku Teologi Kemenangan. Pertama, refleksi dari yang disampaikan Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Kedua, rasa tanggung jawab terhadap keilmuan yang ia pelajari, bahwa ilmu pengetahuan harus dibumikan. Ketiga, Haryono ingin menggambarkan dan menyampaikan autokritik terhadap keberagaman realitas sosial, seperti penindasan, hujat-menghujat, dan kepongahan beragama. 
Respons baik disampaikan dari pihak Kemenlu Bapak Dede, “kami sangat senang dengan hasil temuan oleh tim riset FAI UAD, apalagi sudah bersusah payah harus turun kelapangan di tengah pandemi seperti ini, dan sudah nampak variabel-variabel dan poin penting dari penelitian ini. Kami akan merespons kajian ini agar peluang dan perkembangan halal fashion di Indonesia menjadi perhatian yang besar oleh pemerintah dan pelaku usaha memiliki kesempatan untuk memasarkan produk mereka melalu mekanisme ekspor yang mudah”. FGD yang dipandu oleh ibu Fitriasari, M.A tersebut kemudian ditutup setelah secara bergiliran beberapa pembicara dari Disperindag dan Bp. Akhsyim (dosen UII) memberikan masukan atas penelitian ini. (AR)





Secara paralel, seminar menampilkan dari FAI-UAD antara lain, Aiman, Shifa Diarsi, Allselia Rizki Azhari, Ruri Afria Nursa, Fitri Istiqomah, Fadlil Iqbal. Selain itu, Babayo Sule dan Usman (Federal University Kashere Gombe – Negeria), Dr Darodjat MAg (Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Suci Nur Azizah (UAD), Suryo Bayu Tirto Aji (UAD). Menurut Nur Kholis, tantangan adanya data yang bertebaran di dunia maya menjadi peluang untuk dimanfaatkan secara baik, benar dan bijaksana. Dikatakan Nur Kholis, International Seminar Online ini didesain untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat, khususnya pemuda muslim yang bekerja sama dengannya untuk berkiprah dan berkontribusi sscara positif di era global dan kekinian.