Kaprodi PBS Tandatangani MOU dengan Bank BRI Syariah
Yogyakarta, FAI TERKINI –Hingga memasuki triwulan keempat, Baznas Kota Jogja sudah mendistribusikan Rp 3,5 miliar untuk membantu penanganan Covid-19. Pendistribusian tersebut merupakan bagian dari pengelolaan zakat, infak dan sodaqoh (ZIS) maupun sosial keagamaan lainnya yang sudah diperoleh. Ketua Baznas Kota Jogja, Syamsul Azhari, mengatakan hingga November 2020 telah mengumpulkan ZIS sebesar Rp 4,9 miliar. Dari jumlah itu, yang sudah ditasyarufkan sesuai dengan syari serta ketentuan sebesar Rp 3,5 miliar. “Terutama ini dalam hal untuk mendukung Pemkot Jogja menangani Covid-19,” katanya disela penyerahan bantuan triwulan empat di kompleks Masjid Pangeran Diponegoro Jogja, Kamis (3/12).
Selain penyaluran bantuan, pada kesempatan tersebut Baznas Kota Jogja juga menjalin kerja sama dengan BRI Syariah serta Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kerja sama dengan BRI Syariah berkaitan untuk sinergi program pada tahun mendatang. Sedangkan kerja sama dengan UAD berkaitan penguatan program pemberdayaan di Kampung Sodagaran.

Ketika ditelusuri, ternyata foto dalam gambar yang dikirim tersebut rupanya santriwan Miftakh, asal Pelembang, Sumatera Selatan. Nama lengkapnya ialah Muhammad Miftakhurrohman, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Ia lahir di Musi Banyuasin, tanggal 22 Maret 2001, hingga sekarang tinggal di Desa Beji Mulyo, RT 17/3, Tungkal Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan untuk melantik para pengurus periode baru juga untuk merancang program kerja dalam satu tahun masa kerja. Pada Muskerwil tahun 2020 ini, tema yang diusung adalah “Garuda di Dadaku, Tafsir Hadits di Hatiku”.
Nandang menuturkan proses seleksi Mawapres tingkat fakultas akan menjadi bekal seleksi lebih lanjut di tingkat universitas yang lebih ketat. Mulai dari seleksi berkas, membuat KTI, seleksi bahasa Inggris, dan tes psikologi menjadi tahapan yang harus dilaluinya.
Menurutnya, ada tiga hal yang mendasari dirinya dalam proses kreatif dalam menulis buku Teologi Kemenangan. Pertama, refleksi dari yang disampaikan Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Kedua, rasa tanggung jawab terhadap keilmuan yang ia pelajari, bahwa ilmu pengetahuan harus dibumikan. Ketiga, Haryono ingin menggambarkan dan menyampaikan autokritik terhadap keberagaman realitas sosial, seperti penindasan, hujat-menghujat, dan kepongahan beragama. 
Respons baik disampaikan dari pihak Kemenlu Bapak Dede, “kami sangat senang dengan hasil temuan oleh tim riset FAI UAD, apalagi sudah bersusah payah harus turun kelapangan di tengah pandemi seperti ini, dan sudah nampak variabel-variabel dan poin penting dari penelitian ini. Kami akan merespons kajian ini agar peluang dan perkembangan halal fashion di Indonesia menjadi perhatian yang besar oleh pemerintah dan pelaku usaha memiliki kesempatan untuk memasarkan produk mereka melalu mekanisme ekspor yang mudah”. FGD yang dipandu oleh ibu Fitriasari, M.A tersebut kemudian ditutup setelah secara bergiliran beberapa pembicara dari Disperindag dan Bp. Akhsyim (dosen UII) memberikan masukan atas penelitian ini. (AR)

Secara paralel, seminar menampilkan dari FAI-UAD antara lain, Aiman, Shifa Diarsi, Allselia Rizki Azhari, Ruri Afria Nursa, Fitri Istiqomah, Fadlil Iqbal. Selain itu, Babayo Sule dan Usman (Federal University Kashere Gombe – Negeria), Dr Darodjat MAg (Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Suci Nur Azizah (UAD), Suryo Bayu Tirto Aji (UAD). Menurut Nur Kholis, tantangan adanya data yang bertebaran di dunia maya menjadi peluang untuk dimanfaatkan secara baik, benar dan bijaksana. Dikatakan Nur Kholis, International Seminar Online ini didesain untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat, khususnya pemuda muslim yang bekerja sama dengannya untuk berkiprah dan berkontribusi sscara positif di era global dan kekinian.