MASTA FAI UAD 2024: CIPTAKAN KADER BERKEMAJUAN DENGAN JIWA CINTA DAN GEMBIRA
FAI UAD-FAI News. Pada hari ketiga Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jumat, 13 September 2024, kegiatan Masa Ta’aruf (MASTA) berlangsung dengan penuh semangat. Tujuan utama MASTA FAI UAD tahun ini adalah memperkenalkan berbagai organisasi otonom (Ortom) di UAD dan membentuk mahasiswa baru yang aktif secara akademis maupun organisasi, dengan membawa semangat gembira dalam setiap langkah.
Konsep MASTA FAI UAD 2024 tidak banyak berbeda dari tahun sebelumnya. Pihak penyelenggara berusaha mempertahankan kebaikan-kebaikan yang ada, sambil mengembangkan inovasi baru. Salah satu perbedaannya adalah perubahan pada pemateri. Tahun lalu, acara ini menghadirkan Stadium General, sedangkan tahun ini materi disampaikan oleh Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. dari Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) dan Ferawati, S.S., S.Psi., M.Hum., Wakil Dekan bidang Al-Islam, Kemuhammadiyahan, Akademik, dan Kemahasiswaan.
Dengan tema “Meraki Perkaderan yang Menggembirakan Menuju Terwujudnya Kader Berkemajuan”, MASTA FAI UAD 2024 mengajak mahasiswa baru untuk beraktivitas dengan cinta dan jiwa yang gembira. Gembira, menurut konsep ini, adalah hak setiap orang dan harus diupayakan dengan tulus. Harapan besarnya, mahasiswa baru dapat menjadi kader yang bersemangat dalam membawa spirit Islam yang berkemajuan.
Pemateri pertama, Rahmadi Wibowo Suwarno, menjelaskan tentang perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di UAD. AIK mencakup beberapa aspek penting seperti Tahsin, Tahfidz, Kemuhammadiyahan, dan Ilmu Dakwah. Mahasiswa baru diharapkan memahami pentingnya mempelajari 3 hingga 4 cakupan AIK ini, mengingat peran vitalnya dalam kehidupan zaman sekarang.
Sementara itu, Ferawati, S.S., S.Psi., M.Hum., memberikan materi tentang etika berpakaian selama berada di lingkungan kampus. Ia menjelaskan tentang Pedoman Hidup Kampus Islami (PHKI), yang mencakup enam aspek utama: akidah, ibadah, akhlak, muamalah, serta komitmen terhadap nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip Muhammadiyah. Di antaranya, mahasiswa diharapkan menjaga ibadah secara tekun, berperilaku sopan, serta mematuhi tata tertib dalam berinteraksi, termasuk dalam berpakaian yang menutup aurat dan tidak berlebihan.
Inovasi baru pada MASTA FAI UAD tahun ini adalah fokus pada kedekatan emosional melalui hal-hal kecil seperti memberikan senyuman. Menurut panitia, meskipun terlihat sederhana, tindakan kecil seperti senyuman bisa berdampak besar dalam menciptakan suasana positif di lingkungan kampus.
Setelah penyampaian materi selesai, acara dilanjutkan dengan pengenalan Ortom Muhammadiyah. Hizbul Wathan (HW) menjadi Ortom pertama yang memperkenalkan diri. Mereka menyampaikan sejarah berdirinya HW, menjelaskan Dasa Dharma HW, serta berbagi cerita tentang kegiatan dan prestasi yang telah diraih. Setelah HW, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tampil memukau dengan pertunjukan drama dan tari, sekaligus memperkenalkan berbagai bidang yang ada di IMM. Ortom terakhir yang diperkenalkan adalah Tapak Suci (TS), yang juga mengajari tata cara kuda-kuda yang benar dalam ilmu bela diri serta menyampaikan sejarah dan prestasi mereka.
Ketua panitia MASTA FAI UAD 2024, Gaesa Kahfi, berharap mahasiswa baru dapat membawa cinta dan kegembiraan mereka dalam mengikuti organisasi otonom yang telah diperkenalkan. “Semoga mereka mahasiswa baru bisa membawa cinta dan kegembiraan mereka dalam organisasi otonom yang sudah dikenalkan kepada mereka,” ucapnya.
Dengan berakhirnya hari ketiga ini, MASTA FAI UAD 2024 berhasil membangun kedekatan antara mahasiswa baru dengan Ortom, sambil menyebarkan semangat cinta dan kegembiraan yang diharapkan menjadi bekal mereka selama di kampus. (ASR)