Workshop Penyusunan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk tingkatkan mutu program studi
Dalam rangka akselerasi peningkatan mutu program studi pada Pergururan Tinggi Islam Swasta (PTKIS), Direktortat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan “Workshop Penyusunan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PTKIS Tahun 2023” di di lingkungan Kopertais Wilayah X Jawa Tengah dan Kopertais Wilayah III D.I Yogyakarta pada Rabu-Jumat (29-31) Maret di The Sunan Hotel Solo.
Hj. Zidal Huda S.Ag., M.Ag selaku perwakilan dari Diktis berkesempatan membuka rangkaian workshop yang diikuti 57 peserta dari berbagai PTKIS. Dalam sambutannya, Zidal menyampaikan pentingnya perguruan tinggi di lingkungan Diktis untuk memiliki dokumen SPMI yang sesuai standar yang ditetapkan oleh perundang-undangan Pendidikan Tinggi. Hal ini dikarenakan, ketersediaan dokumen SPMI yang sesuai standar menjadi salah satu untuk memperoleh akreditasi unggul.

Workshop ini menghadirkan tim Best-Q Institute sebagai fasilitator, diantaranya Dr. Helmi Syaifuddin, M.Fil.I., Dr. Muh Nashirudin, S.Ag., M.Ag., Dr. H. Fajri Ismail, M.Pd.I., dan Yusuf Nalim, S.Ag., M.H. Para fasilitator memberikan materi terkait dengan kriteria yang harus dipersiapkan dalam penyusunan SPMI, diantaranya kebijakan Nasional SPMI, penyusunan dokumen kebijakan, manual, standar, dan form SPMI. Selain mendapatkan materi, para peserta langsung diberikan pendampingan dalam penyusunan dokumen-dokumen tersebut.
Setelah mendapatkan serangkaian materi, para peserta diminta untuk mempresentasikan SPMI di masing-masing universitas. Fitria Sari Yunianti yang saat ini bertugas sebagai Pengendali Sistem Mutu (PSM) Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan berkesempatan untuk mempresentasikan implementasi SPMI di lingkungan FAI UAD. Dalam presentasinya, Fitria menjelaskan bahwa seluruh dokumen SPMI dan segala kegiatan penjaminan mutu di Universitas Ahmad Dahlan telah terekam dalam aplikasi https://qass.uad.ac.id/ yang dapat diakses oleh para pimpinan dan pengendali sistem mutu dari tingkat universitas, fakultas, program studi, dan unit.
Yusuf Nalim S.Ag., memberikan apresiasi terhadap sistem penjaminan mutu UAD yang sudah terintegrasi, digital dan lengkap. “Ini adalah contoh yang bagus, karena selain sudah memiliki empat unsur SPMI, mulai dari dokumen kebijakan, manual, standar, dan form, UAD juga sudah memiliki prosedur operasional dan instruksi kerja yang jelas dan detil pada masing-masing standar”, ujar Yusuf Nalim ketika memberikan feedback pada presentasi yang disampaikan oleh Fitria.
Agar kegiatan seperti ini tidak berhenti pada saat pelaksanaan workshop, Kepala BPM Universitas Ahmad Dahlan, Dr. apt. Nining Sugihartini. M.Si meminta Fitria untuk mendiseminasikan hasil workshop di pertemuan rutin PSM tingkat universitas pekan depan. Hal ini dikarenakan meskipun dokumen SPMI UAD sudah lengkap, workshop yang diadakan oleh Diktis ini menjadi sarana benchmarking PSM sehingga masukan-masukan dari pemateri dapat menjadi acuan peningkatan kualitas SPMI Universitas Ahmad Dahlan.










Kegiatan ini dipandu oleh Fania Ufairoh selaku MC dan juga Gandi Muhammad selaku Moderator. Diawali dari pembukaan oleh MC dilanjutkan pembacaan ayat suci al-quran yang dilantunkan oleh Naufal Abdul Aziz dan kemudian dipimpin oleh moderator dalam berjalannya acara. Dengan menggunakan konsep talkshow menjadikan daya tarik para audiens, dari beberapa subtema yang disampaikan, mungkin dapat kita sadari bahwa iman merupakan hal penting untuk kita menjaga mental health ini, seperti yang dikatakan ustadz rofi “iman dapat kita identifikasi dari keseharian kita. yang mana jika iman kita naik/bertambah, maka akan semakin dekat kita kepada allah dan itu akan menjadikan semakin sehat mental dalam diri kita. Untuk itu jika ada masalah maka healinglah ke allah”.

Kegiatan yang diprakasai oleh Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa BEM FAI ini, dilaksanakan selama tiga hari dua malam di Desa Wisata Garongan Kembang Wonokerto, Turi, Sleman, DIY yang diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Agama Islam. Adapun kegiatan ini mencakup 5 materi yaitu Dari kegiatan ini nantinya peserta LDKM akan belajar bersama melalui 5 materi yang ada yaitu Kemuhammadiyahan, Character Building, Leadership, Public Speaking, dan Problem Solving yang kemudian dilanjutkan forum diskusi bersama.
Diseri pertama tema yang diangkat adalah “Manusia dan Politik” yang membahas terkait sejarah politik dan keterkaitannya dengan manusia. Diseri kedua sebagai lanjutan dari seri pertama maka kami mengangkat tema “Aliran-aliran dan Tokoh Politik Islam Kontemporer”. Pada seri ini berbicara terkait aliran politik Islam secara umum, aliran politik Islam klasik dan modern dan tokoh-tokoh politik Islam kontemporer berserta pemikirannya. Dalam hal ini dieksplisitkan pada tiga tokoh yang menjadi fokus utama pembahasan yaitu: M. Arkoun, Fazlur Rahman dan Muhammad Natsir.