Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019 prodi Ilmu Hadis menyelenggarakan kuliah umum bersama ustaz Zahrul Fata, Ph.D, seorang dosen Ilmu Hadis IAIN Ponorogo, Jawa Timur dengan tema “Metodologi Kaum Liberal dalam Studi Hadis” yang bertempat di ruang serbaguna lantai 10 Universitas Ahmad Dahlan pada pukul 08.00 – 11.30 WIB. Acara yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan yang berasal dari semester satu hingga semester atas. Semangat mahasiswa dalam menghadiri kuliah umum ini terlihat dengan penuhnya ruangan tersebut.
Dalam kuliah umum ini ustaz Zahrul Fata selaku pemateri memaparkan tentang bagaimana liberalisme itu terjadi, apa penyebabnya, dan metodologi kaum liberal dalam memahami hadis yang menjadi pembahasan inti dari kuliah umum ini. Beliau memaparkan bahwa liberalisme adalah gerakan dari agama kristen yang berfokus pada kebebasan berpikir dan tidak memasukkan unsur agama ke dalam politik. Gerakan liberalisme sendiri dimulai di Eropa saat ajaran nasrani mulai menyebar ke sana tetapi ajaran tersebut tidak sesuai yang Nabi Isa ajarkan. Orang yang berpaham liberalisme cenderung berpaham bahwa semua agama itu sama, adanya Islam Arab yang syariatnya hanya untuk orang Arab saja. Mengapa demikian? Karena liberalisme bersangkutan dengan historisisme yaitu sebuah kenyakinan yang kita tidak dapat memahami aturan, apabila tidak melihat latar belakang, budaya, social culture. Sehingga itulah yang menyebabkan orang Liberalisme beranggapan bahwa Al-Qur’an harus diubah karena tidak seusai dengan perubahan zaman, tidak relevan, syariatnya sudah tidak berlaku lagi dan itulah yang dilakukan oleh kaum nasrani terhadap Injil. Pendapat itupun dibantah oleh ustaz Zahrul Fata, beliau mengungkapkan jika Al-Qur’an hanya berlaku di masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berarti Tuhan tidak memikirkan kehidupan manusia setelahnya dan saat di hisab kita akan diberi keringanan jika kita tidak mengamalkan syariat karena hanya berlaku pada zaman dahulu saja.
Ustaz Zahrul Fata juga menjelaskan bagaimana paham ini bisa masuk ke Indonesia, yang kita tahu bahwa paham tersebut sudah masuk ke dalam buku-buku bacaan para penuntut ilmu. Karena tentu saja dapat merusak pemahaman orang awam. Penyebab masuknya paham ini, antara lain: (1) Imperalisme Barat; (2) Delegasi pelajar Indonesia ke barat; (3) Penerjemahan karya-karya orientalis dan pemikiran liberal Arab; dan (4) Peran NGO asing.
Setelah membicarkan pengantar dalam kuliah umum ini, beliaupun membicarakan tentang inti dari acara ini, yaitu metodologi kaum liberal dalam memahami hadis, dalam pembahasan ini beliau menyebutkan ke dalam lima poin penting, yaitu:
- Manipulasi dalil
Orang liberal cenderul membuat asumsi-asumsi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan kemudian baru mencari dalil. Tetapi mereka hanya memilih dalil yang mendukung asumsi mereka. Dan membuang dalil yang menolak asumsi mereka
- Bersandar kepada pendapat yang lemah
Dalam menentukan dalil pun mereka lebih memilih dalil yang lemah, jelas saja itu bertentangan dengan agama. Umat islam dalam memilih dalil haruslah memilih dalil yang kuat, merekapun sebaliknya.
- Matrealisme yaitu paham yang menerima jika sesuai dengan indra.
- Historisme
Pemikiran ini ialah kita tidak bisa hidup mengaju kepada Al-Qur’an dan Nabi. Karena keadaan yang berbeda dan suku yang berbeda.
- Merujuk kepada sumber sekunder.
Acara ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan bingkisan dari prodi Ilmu Hadis yang diberikan kepada ustaz Zahrul Fata yang kemudian dibarengi foto bersama mahasiswa. Alhamdulillah acara ini berjalan lancar hingga akhir. Diharapkan dengan adanya acara ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Ilmu Hadis agar lebih peka terhadap paham ini yang telah menyebar di Indonesia sehingga tidak mudah terbawa arus.
Kontributor: Sie. Dokumentasi