IAIN Kudus Kunjungi Kelas Internasional FAI UAD
Yogyakarta, FAI TERKINI – Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD) menerima kunjungan dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus) pada hari Senin (26/9) dalam rangka mempererat hubungan sekaligus study banding kelas internasional yang diselenggarakan oleh FAI UAD.
Pertemuan yang berlangsung di ruang pertemuan FAI Kampus 4 UAD Yogyakarta tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus Dr. H. Masrukhin, S.Ag., M.Pd. dan Wakil Dekan 1 Shofaussamawati, S.Ag., M.Si. Selain perwakilan fakultas, juga hadir Kaprodi Ilmu Alquran dan Tafsir Dr. Abdul Karim, S.S., M.A., Kaprodi Ilmu Hadis Muh. Misbah, Lc., M.Hum., Kaprodi Aqidah dan Filsafat Islam Irzum Fariha, S.Ag., M.Si., dosen Tasawuf dan Psimoterapi Erina Rahmajati M.Psi., serta Kabag dan Kasubag dari Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus. Sedangkan dari pihak FAI UAD dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan, serta Kaprodi dan Sekprodi Ilmu Hadis serta Bahasa dan Sastra Arab yang memiliki kelas internasional pada program studinya di FAI UAD.
Poin penting dari pertemuan ini adalah pengembangan kurikulum kelas internasional, serta program-program yang menjadi pendukung dalam menjalankan kelas internasional. Dekan FAI UAD Nur Kholis merasa senang dapat menerima kunjungan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus serta berharap pertemuan kedua lembaga tersebut bukan hanya sebatas study banding, namun juga bagaimana aktivitas atau tindak lanjut setelah pertemuan tersebut, misalnya melalui kegiatan kerja sama jurnal, konferensi, dan lain sebagainya.








Dr. H. Ansori, M.Ag (Kepala LPPM IAIN Purwokerto) dalam pembukaannya menyebutkan bahwa riset harus menjadi tradisi bagi akademisi, terlebih lagi Dosen dan Peneliti di Lingkungan IAIN Purwokerto. Ia melanjutkan, bahwa selama ini institusi telah menyediakan anggaran penelitian namun serapannya kurang maksimal. Oleh karena itu, kinerja dosen di bidang penelitian harus ditingkatkan.
Kedua belah pihak menyepakati untuk kolaborasi dalam banyak kegiatan, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, pembimbing tesis dan disertasi, join riset dan publikasi bersama, termasuk FGD rekonstruksi kurikulum program doktor dan magister merespon kebijakan kampus merdeka. Dr. Suyadi, M.Pd.I Mengatakan, “meskipun dalam Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 6 menyebutkan bahwa kebijakan Kapus Merdeka hanya untuk Program Sarjana dan Sarjana Terapan, tetapi hal itu bukan berarti Pascasarjana tidak merdeka.” Menurutnya, justru karena selama ini Program Magister dan Doktor “Telah Merdeka” maka tidak perlu diatur lagi bagaimana menjadi kampus merdeka. 

Selain penyaluran bantuan, pada kesempatan tersebut Baznas Kota Jogja juga menjalin kerja sama dengan BRI Syariah serta Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kerja sama dengan BRI Syariah berkaitan untuk sinergi program pada tahun mendatang. Sedangkan kerja sama dengan UAD berkaitan penguatan program pemberdayaan di Kampung Sodagaran.
Respons baik disampaikan dari pihak Kemenlu Bapak Dede, “kami sangat senang dengan hasil temuan oleh tim riset FAI UAD, apalagi sudah bersusah payah harus turun kelapangan di tengah pandemi seperti ini, dan sudah nampak variabel-variabel dan poin penting dari penelitian ini. Kami akan merespons kajian ini agar peluang dan perkembangan halal fashion di Indonesia menjadi perhatian yang besar oleh pemerintah dan pelaku usaha memiliki kesempatan untuk memasarkan produk mereka melalu mekanisme ekspor yang mudah”. FGD yang dipandu oleh ibu Fitriasari, M.A tersebut kemudian ditutup setelah secara bergiliran beberapa pembicara dari Disperindag dan Bp. Akhsyim (dosen UII) memberikan masukan atas penelitian ini. (AR)


