Program Studi S2 PAI UAD Meraih Nilai A
Yogyakarta, FAI TERKINI – Alhamdulillahirrabil ‘alamiinn… kami ucapkan, atas hasil visitasi akreditasi perdana Prodi S2 PAI UAD yang meraih nilai A. Mohon do’anya selalu, semoga kami bisa meningkatkan prestasi-prestasi berikutnya. Serta kami ucapkan Terimakasih sebesar-besarnya bagi Bpk Rektor Dr. Muchlas, M.T., beserta Jajaran Wakil Rektor, Para Pendamping akreditasi: Ibu Utik Budiyati, S.E., M.M., Ibu Dr., Laela Hayu Nurani, M.Si., Apt., dan Ibu Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., Dr., Nining Sugihartini, M.Si., Apt., beserta Tim BPM, Direktur Pascasarjana Prof.Dr.Ir, Dwi Sulisworo, M.T., Dekanat FAI ust Dr. H. Nurkholis S.Ag., M.Ag, Tim Pendiri S2 PAI, Panitia Visitasi baik 3A maupun 3B, para Stakeholder, Mahasiswa dan Alumni S2 PAI yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, dengan tanpa mengurangi rasa hormat kami pada pihak-pihak lain yang terlibat. Semoga capaian ini menjadi wasilah kebaikan bagi semua serta keberkahan bagi UAD dan Muhammadiyah tercinta. Aamiin
Ketika ditelusuri, ternyata foto dalam gambar yang dikirim tersebut rupanya santriwan Miftakh, asal Pelembang, Sumatera Selatan. Nama lengkapnya ialah Muhammad Miftakhurrohman, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Ia lahir di Musi Banyuasin, tanggal 22 Maret 2001, hingga sekarang tinggal di Desa Beji Mulyo, RT 17/3, Tungkal Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Menurutnya, ada tiga hal yang mendasari dirinya dalam proses kreatif dalam menulis buku Teologi Kemenangan. Pertama, refleksi dari yang disampaikan Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Kedua, rasa tanggung jawab terhadap keilmuan yang ia pelajari, bahwa ilmu pengetahuan harus dibumikan. Ketiga, Haryono ingin menggambarkan dan menyampaikan autokritik terhadap keberagaman realitas sosial, seperti penindasan, hujat-menghujat, dan kepongahan beragama. 
Secara paralel, seminar menampilkan dari FAI-UAD antara lain, Aiman, Shifa Diarsi, Allselia Rizki Azhari, Ruri Afria Nursa, Fitri Istiqomah, Fadlil Iqbal. Selain itu, Babayo Sule dan Usman (Federal University Kashere Gombe – Negeria), Dr Darodjat MAg (Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Suci Nur Azizah (UAD), Suryo Bayu Tirto Aji (UAD). Menurut Nur Kholis, tantangan adanya data yang bertebaran di dunia maya menjadi peluang untuk dimanfaatkan secara baik, benar dan bijaksana. Dikatakan Nur Kholis, International Seminar Online ini didesain untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat, khususnya pemuda muslim yang bekerja sama dengannya untuk berkiprah dan berkontribusi sscara positif di era global dan kekinian.
Yogyakarta, FAI TERKINI – Pandemi covid-19 yang belum kunjung sirna membuat kebanyakan acara diselenggarakan secara online, namun hal ini tidak menyurutkan semangat dosen PAI UAD untuk mengasah kemampuan dirinya. Selasa 10 November 2020, Dosen PAI UAD yakni Unik Hanifah Salsabila, S.Pd.I., M.Pd. dan Anaas Tri Ridlo Dina Yuliana, S.Pd., M.Pd. mengikuti International Seminar on Education Issues (ISPEN 2020) dengan tema besar “Innovation Vs Values In Facing 21st Century Education” yang diselenggarakan oleh Faculty of Education, Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor. Acara dimulai dari pukul 08.00 – 13.00 dan diikuti oleh berbagai kampus dari beberapa negara. Pukul 08.30 – 10.10 para presenter dibagi ke delapan kelompok untuk mempresentasikan artikel atau kajian penelitian di google meet. Dalam hal ini, termasuk dosen PAI UAD yakni Unik Hanifah Salsabila, S.Pd.I., M.Pd. berada di room 1 google meet mempresentasikan terkait Engagement as a Cognitive Base of Neuroscience Cohesion in the Virtual Learning during Covid-19 Quarantine, dan Anaas Tri Ridlo Dina Yuliana, S.Pd., M.Pd. berada di room 2 mempresentasikan terkait The Role of Leaders in Conflict Management in Educational Institutions. Presentasi yang disampaikan oleh dosen PAI UAD berjalan dengan baik dan lancar, antusiasme dari peserta yang lain pun juga terasa dengan seriusnya menyimak materi yang disampaikan. Materi yang disampaikan oleh dosen PAI UAD sangatlah relevan dengan masa saat ini yakni terkait keterlibatan neurosains dalam pembelajaran virtual selama pandemi covid-19 dan peran pemimpin ketika ada konflik yang terjadi di lembaga pendidikan.
Yogyakarta, FAI TERKINI – Tiga orang mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Agama Islam berhasil lolos dalam seleksi Pilampres tingkat fakultas. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Nandang Suhendang dari prodi Perbankan Syariah, Iefone Shiflana dari prodi PAI, dan Zumrotul Imanda dari prodi Bahasa dan Sastra Arab. 
